Belajar Menggambar Sejak Kecil Bisa Memupuk Kreativitas Anak

Senin, 28 Januari 2019 - 08:59 WIB
Belajar Menggambar Sejak Kecil Bisa Memupuk Kreativitas Anak
Belajar Menggambar Sejak Kecil Bisa Memupuk Kreativitas Anak
A A A
Jangan anggap sepele belajar kesenian. Pasalnya, memupuk kreativitas anak sejak dini melalui karya seni memiliki dampak positif pada kebahagiaan dan masa depan anak kelak. Pernyataan tersebut diucapkan oleh Samanta Ananta, M.Psi. menurutnya terdapat korelasi yang kuat antara anak yang melakukan seni kreatif dan kesuksesan mereka di masa dewasa.

“Anak-anak yang aktif membuat karya seni cenderung lebih memiliki banyak ide positif untuk penemuan teknologi. Melalui seni, anak belajar untuk berpikir out of the box sehingga mereka pun lebih terlatih untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi,” terang psikolog itu dalam acara Koko Olimpiade Berikan Edukasi Nutrisi dan Memupuk Kebahagiaan 45.000 Keluarga Indonesia.

Menciptakan dan mengamati seni dapat mengurangi kortisol atau yang dikenal hormon stres. Melakukan sesuatu yang kita sukai juga melepaskan endorfin. Ini adalah hormon yang memberikan rasa bahagia, jelas Samanta. “Kenapa art bisa melepas hormon kortisol dan memproduksi hormon endorfin? Ya sama saja dengan ketika kita makanan cokelat,” kata Samanta memberi analogi.

Tidak hanya itu, kreativitas yang lebih besar menimbulkan kebahagiaan yang lebih mendalam. Proses kreatif itu sendiri merupakan sumber kebahagiaan bagi kebanyakan orang. Dengan memiliki kreativitas, seseorang juga lebih mampu memecahkan masalah kecil yang menimpanya setiap hari.

Menggambar atau mewarnai adalah bentuk kesenian yang paling mudah dilakukan. Kegiatan sederhana tersebut berguna untuk meningkatkan mood, percaya diri, dan kemampuan anak. Merujuk pada penelitian, 87,5% kegiatan melukis atau menggambar ini mampu meningkatkan kondisi murid yang depresi baik dari masalah akademik maupun keluarga.

Lantas bagaimana caranya membuat anak menyukai seni? Orangtua bisa mengajak anak pergi ke museum, mengikuti kelas menggambar, atau mengajari anak menggambar. Yang penting jangan menghakimi hasil karya si kecil.

Justru berilah anak pujian dari hasil karya yang sudah dibuatnya. Misalnya dengan mengatakan “wah garisnya sudah lebih tegas, warnanya sudah lebih tebal,”. Akhirnya bisa menimbulkan minat anak. Orangtua tinggal menyediakan peralatan yang dibutuhkan.

Sementara itu, Business Executive Officer Nestle Breakfast Cereals Indonesia Alaa Shaaban menjelaskan, sejak tahun 2001 hingga kini Koko Olimpiade telah menjangkau lebih dari 200.000 anak di Indonesia.

Pada 2019, Koko Olimpiade akan diselenggarakan di 36 Kota dan diperkirakan akan menjangkau lebih dari 45.000 peserta. “Kami bersyukur atas sambutan serta semangat anak-anak Indonesia yang luar biasa terhadap Koko Olimpiade. Sesuai komitmen kami, semoga semangat dan kreativitas itu dapat terus berkobar di Koko Olimpiade 2019,” ujar Alaa.

Pada kesempatan terpisah, Mutia Ribowo SDs, MA, art therapist dari Art-i menuturkan, bukan hanya perasaan senang, nyatanya menggambar juga menyumbang perasaan rileks bagi anak sehingga anak terhindar dari stres. "Intuisi dan konsentrasi turut terlatih ketika menggambar. Anak juga akan lebih peka terhadap situasi lingkungan sekitar," kata Mutia.

Menggambar, sambung Mutia, juga erat kaitannya dengan mengekspresikan diri. Lewat menggambar, si kecil dapat menyalurkan perasaan, emosi, dan pikirannya yang tidak dapat diungkapkan dengan komunikasi verbal. Hal ini tentu saja memudahkan orang tua memahami perasaan buah hatinya mengingat kemampuan verbal mereka yang belum terbentuk sempurna.

Terkait kebiasaan sarapan, Guru Besar Pangan dan Gizi IPB Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS menerangkan bahwa sarapan lebih dari sekedar awali hari. Sarapan adalah dasar untuk mengejar masa depan yang lebih baik.

“Perilaku di kelas dan performa akademik siswa terkait dengan kebiasaan sarapan. Anak-anak yang sarapan seimbang dan bernutrisi cenderung memiliki konsentrasi, energi, dan bahagia sepanjang hari,” katanya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7789 seconds (0.1#10.140)