Respon Hasil OOC, Unpad Buka Prodi Magister Konservasi Laut
A
A
A
BANDUNG - Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka program studi (Prodi) Magister Konservasi Laut. Jurusan tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan sumber daya manusia kelautan.
Program Studi Magister Konservasi Laut berada di bawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad. Dekan FPIK Unpad Yudi Nurul Ihsan menjelaskan, sebagai negara dengan 2/3 wilayahnya adalah lautan, Indonesia sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten
di bidang konservasi laut.
Apalagi, pemerintah telah menargetkan membangun 20 juta hektar kawasan konservasi laut (KKL). Hal itu, kata dia, dibutuhkan SDM yang andal dalam mewujudkan dan mengelola kawasan konservasi.
Komitmen pembangunan KKL, kata dia, didasarkan adanya sejumlah permasalahan yang terjadi di laut. Pencemaran laut seperti sampah plastik dan tumpahan minyak menjadi menjadi ancaman besar bagi ekosistem laut. Selain itu, perubahan iklim juga berdampak pada kerusakan ekosistem.
Secara global, lanjut Dr Yudi, terjadi penurunan jumlah ikan di lautan akibat meningkatnya eksploitasi dan pencurian ikan (illegal fishing). Hal ini yang mendorong dibutuhkannya kawasan konservasi yang memungkinkan ekosistem laut dapat terjaga.
Pembukaan prodi ini juga menjadi respons Unpad terhadap hasil “Our Ocean Conference” (OOC) yang telah diselenggarakan di Bali, Oktober 2018 lalu. Konferensi ini salah satunya menghasilkan komitmen pemimpin dunia dalam bidang konservasi laut.
Sasaran prodi ini adalah menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan mengembangan metode konservasi laut yang sesuai dengan karakteristik perairan di wilayahnya. Lulusan juga mampu mengkombinasikan teori dan praktik di lapangan untuk dapat memelihara kawasan konservasi laut.
“Unpad sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia meresponsnya dengan mendirikan prodi ini,” kata Yudi.
Pembukaan prodi Magister Konservasi Laut, tambah dia, mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Yudi menjelaskan pemerintah, baik Kemenristek Dikti dan Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki skema khusus riset di bidang kemaritiman dan kelautan. Salah satu subsektornya mengenai konservasi laut.
“Di samping itu, KKP dan Unpad telah memiliki MoU, salah satunya dalam hal konservasi laut,” katanya.
Program Studi Magister Konservasi Laut berada di bawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad. Dekan FPIK Unpad Yudi Nurul Ihsan menjelaskan, sebagai negara dengan 2/3 wilayahnya adalah lautan, Indonesia sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten
di bidang konservasi laut.
Apalagi, pemerintah telah menargetkan membangun 20 juta hektar kawasan konservasi laut (KKL). Hal itu, kata dia, dibutuhkan SDM yang andal dalam mewujudkan dan mengelola kawasan konservasi.
Komitmen pembangunan KKL, kata dia, didasarkan adanya sejumlah permasalahan yang terjadi di laut. Pencemaran laut seperti sampah plastik dan tumpahan minyak menjadi menjadi ancaman besar bagi ekosistem laut. Selain itu, perubahan iklim juga berdampak pada kerusakan ekosistem.
Secara global, lanjut Dr Yudi, terjadi penurunan jumlah ikan di lautan akibat meningkatnya eksploitasi dan pencurian ikan (illegal fishing). Hal ini yang mendorong dibutuhkannya kawasan konservasi yang memungkinkan ekosistem laut dapat terjaga.
Pembukaan prodi ini juga menjadi respons Unpad terhadap hasil “Our Ocean Conference” (OOC) yang telah diselenggarakan di Bali, Oktober 2018 lalu. Konferensi ini salah satunya menghasilkan komitmen pemimpin dunia dalam bidang konservasi laut.
Sasaran prodi ini adalah menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan mengembangan metode konservasi laut yang sesuai dengan karakteristik perairan di wilayahnya. Lulusan juga mampu mengkombinasikan teori dan praktik di lapangan untuk dapat memelihara kawasan konservasi laut.
“Unpad sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia meresponsnya dengan mendirikan prodi ini,” kata Yudi.
Pembukaan prodi Magister Konservasi Laut, tambah dia, mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Yudi menjelaskan pemerintah, baik Kemenristek Dikti dan Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki skema khusus riset di bidang kemaritiman dan kelautan. Salah satu subsektornya mengenai konservasi laut.
“Di samping itu, KKP dan Unpad telah memiliki MoU, salah satunya dalam hal konservasi laut,” katanya.
(kri)