Beri Manfaat Khusus untuk Kampus, 26 Praktisi akan Mengajar di Unpad
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 26 praktisi akan mengajar di kampus Universitas Padjadjaran dalam Program Praktisi Mengajar di Unpad pada semester ganjil Tahun Akademi 2022/2023. Program ini akan dilaksanakan di 14 program studi dari 11 fakultas di Unpad.
Kepala Pusat Pengembangan Karier Unpad Dr. Rosaria Mita Amalia mengatakan bahwa Program Praktisi Mengajar akan dilaksanakan di 30 kelas, terdiri dari 23 kelas kolaborasi pendek dan 7 kelas kolaborasi intensif.
Baca juga: Tim Robotic IPB University Siap Berlaga di Ajang Singapore AUV Challenge 2022
“Jumlah praktisi yang terlibat dalam kegiatan ini adalah ada 26 praktisi yang tergabung di 26 mata kuliah dengan 30 kelas,” kata Rosaria yang juga akrab disapa Amel, dikutip dari laman Unpad, Jumat (14/10/2022).
Amel menjelaskan, untuk kolaborasi intensif sendiri akan dilaksanakan sekitar 15-41 jam per semester, dan kolaborasi pendek dilakukan minimal 2 kali pertemuan atau 4-10 jam per semester. “Semua kelas ini akan berakhir di 18 November 2022,” kata Amel.
Baca juga: Sekolah Kedinasan di NTT, Referensi untuk Lanjut Studi
Lebih lanjut Amel mengatakan bahwa salah satu tujuan program ini adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis, kompetitif, kolaboratif, dan parsitipatif dari para praktisi.
Program ini pun dinilai akan memberikan manfaat kepada perguruan tinggi, dosen, mahasiswa, dan praktisi. Pada kesempatan tersebut, Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Mohamad Fahmi mengatakan bahwa salah satu benefit yang dirasa Unpad dengan adanya Program Praktisi Mengajar adalah meningkatnya jumlah praktisi yang mengajar di Unpad.
Sementara itu bagi dosen, Fahmi menilai bahwa kegiatan ini akan menambah inspirasi, serta memperkuat teori atau materi dan studi kasus di kelas. “Saya pikir ada banyak hal yang diperoleh Unpad dari kegiatan ini,” kata Fahmi.
Kepala Pusat Pengembangan Karier Unpad Dr. Rosaria Mita Amalia mengatakan bahwa Program Praktisi Mengajar akan dilaksanakan di 30 kelas, terdiri dari 23 kelas kolaborasi pendek dan 7 kelas kolaborasi intensif.
Baca juga: Tim Robotic IPB University Siap Berlaga di Ajang Singapore AUV Challenge 2022
“Jumlah praktisi yang terlibat dalam kegiatan ini adalah ada 26 praktisi yang tergabung di 26 mata kuliah dengan 30 kelas,” kata Rosaria yang juga akrab disapa Amel, dikutip dari laman Unpad, Jumat (14/10/2022).
Amel menjelaskan, untuk kolaborasi intensif sendiri akan dilaksanakan sekitar 15-41 jam per semester, dan kolaborasi pendek dilakukan minimal 2 kali pertemuan atau 4-10 jam per semester. “Semua kelas ini akan berakhir di 18 November 2022,” kata Amel.
Baca juga: Sekolah Kedinasan di NTT, Referensi untuk Lanjut Studi
Lebih lanjut Amel mengatakan bahwa salah satu tujuan program ini adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis, kompetitif, kolaboratif, dan parsitipatif dari para praktisi.
Program ini pun dinilai akan memberikan manfaat kepada perguruan tinggi, dosen, mahasiswa, dan praktisi. Pada kesempatan tersebut, Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Mohamad Fahmi mengatakan bahwa salah satu benefit yang dirasa Unpad dengan adanya Program Praktisi Mengajar adalah meningkatnya jumlah praktisi yang mengajar di Unpad.
Sementara itu bagi dosen, Fahmi menilai bahwa kegiatan ini akan menambah inspirasi, serta memperkuat teori atau materi dan studi kasus di kelas. “Saya pikir ada banyak hal yang diperoleh Unpad dari kegiatan ini,” kata Fahmi.
(nnz)