Menristekdikti Minta Perhatian Serius pada Jaringan Internet
A
A
A
SEMARANG - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberi perhatian serius pada proses Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), khususnya pada koneksi internet dan pengunduhan soal yang harus dilakukan agar ujian tidak terkendala teknis.
Mohamad Nasir mengatakan, dirinya sudah meminta kedua pihak untuk memberikan perhatian lebih pada proses UTBK SBMPTN, yakni Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) dan panitia lokal UTBK SBMPTN untuk mengantisipasi dua hal.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro ini mengatakan, kedua pihak harus meng-install aplikasi UTBK dan mengunduh seluruh soal sebelum tes gelombang pertama UTBK dilakukan. Hal ini mengantisipasi koneksi internet yang terlalu padat apabila semua lokasi tes mengunduh soal menjelang atau pada saat tanggal pelaksanaan tes.
“Untuk mengatasi kendala yang terjadi, paling pertama soal sudah diunduh sebelumnya dan diterima. Yang penting, pada saat hari H (aplikasi) di-install di tempat ujian, tidak terjadi masalah,” kata Nasir saat meninjau simulasi UTBK di Undip, Semarang, kemarin.
Guru besar akuntansi ini mengatakan, melalui SBMPTN, pemerintah ingin menjamin bahwa semua generasi muda memiliki kesempatan sama untuk kuliah di PTN melalui seleksi tulis. Nasir berharap agar semua peserta UTBK yang sudah mendaftar harus dipastikan mendapat kursi pada saat ujian nanti di lokasi masing-masing yang telah dipilih. “Kapasitas kursi 30.000 sudah tersedia untuk dua gelombang. Jumlah peserta 16.479 sejauh ini untuk gelombang pertama,” katanya.
Saat ini sedang berlangsung pendaftaran UTBK untuk gelombang pertama pada 1 hingga 24 Maret 2019. Berikutnya pendaftaran gelombang kedua pada 25 Maret hingga 1 April 2019. Waktu pelaksanaan tes untuk peserta pendaftar gelombang pertama dan kedua akan digabungkan pada 13 April hingga 4 Mei 2019 pada setiap lokasi lokal UTBK di setiap provinsi.
Beberapa waktu lalu, proses pendaftaran UTBK SBMPTN terkendala masalah. Diketahui, pendaftaran UTBK dimulai pada 1 Maret. Namun, pada 3 Maret proses pendaftaran ditutup sementara dan baru bisa diakses lagi pada 4 Maret pukul 8.00 WIB.
LTMPT menyebut penutupan sementara ini terjadi karena masih ada permasalahan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Selain itu, juga dipicu masalah sistem pembayaran host to host ke bank mitra LTMPT.
Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo menjelaskan, per Minggu (10/3) pagi, jumlah pendaftar UTBK mencapai 457.056 orang terdiri atas calon peserta belum menyelesaikan pendaftaran 10.014 orang dan jumlah peserta sebanyak 404.445 terdiri atas peserta jurusan Saintek 226.765 dan Soshum 177.780. Jumlah peserta dari jalur pendaftaran reguler ada 327.404 dan jalur beasiswa Bidikmisi 77.042 orang. “Kami umumkan kembali bahwa jadwal pendaftaran mulai dari 1 hingga 24 Maret,” ujarnya.
LTMPT sebagai lembaga resmi pelaksana tes juga telah melakukan tahapan-tahapan yang relatif terstruktur sehingga pelaksanaan UTBK berjalan lancar. (Neneng Zubaidah)
Mohamad Nasir mengatakan, dirinya sudah meminta kedua pihak untuk memberikan perhatian lebih pada proses UTBK SBMPTN, yakni Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) dan panitia lokal UTBK SBMPTN untuk mengantisipasi dua hal.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro ini mengatakan, kedua pihak harus meng-install aplikasi UTBK dan mengunduh seluruh soal sebelum tes gelombang pertama UTBK dilakukan. Hal ini mengantisipasi koneksi internet yang terlalu padat apabila semua lokasi tes mengunduh soal menjelang atau pada saat tanggal pelaksanaan tes.
“Untuk mengatasi kendala yang terjadi, paling pertama soal sudah diunduh sebelumnya dan diterima. Yang penting, pada saat hari H (aplikasi) di-install di tempat ujian, tidak terjadi masalah,” kata Nasir saat meninjau simulasi UTBK di Undip, Semarang, kemarin.
Guru besar akuntansi ini mengatakan, melalui SBMPTN, pemerintah ingin menjamin bahwa semua generasi muda memiliki kesempatan sama untuk kuliah di PTN melalui seleksi tulis. Nasir berharap agar semua peserta UTBK yang sudah mendaftar harus dipastikan mendapat kursi pada saat ujian nanti di lokasi masing-masing yang telah dipilih. “Kapasitas kursi 30.000 sudah tersedia untuk dua gelombang. Jumlah peserta 16.479 sejauh ini untuk gelombang pertama,” katanya.
Saat ini sedang berlangsung pendaftaran UTBK untuk gelombang pertama pada 1 hingga 24 Maret 2019. Berikutnya pendaftaran gelombang kedua pada 25 Maret hingga 1 April 2019. Waktu pelaksanaan tes untuk peserta pendaftar gelombang pertama dan kedua akan digabungkan pada 13 April hingga 4 Mei 2019 pada setiap lokasi lokal UTBK di setiap provinsi.
Beberapa waktu lalu, proses pendaftaran UTBK SBMPTN terkendala masalah. Diketahui, pendaftaran UTBK dimulai pada 1 Maret. Namun, pada 3 Maret proses pendaftaran ditutup sementara dan baru bisa diakses lagi pada 4 Maret pukul 8.00 WIB.
LTMPT menyebut penutupan sementara ini terjadi karena masih ada permasalahan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Selain itu, juga dipicu masalah sistem pembayaran host to host ke bank mitra LTMPT.
Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo menjelaskan, per Minggu (10/3) pagi, jumlah pendaftar UTBK mencapai 457.056 orang terdiri atas calon peserta belum menyelesaikan pendaftaran 10.014 orang dan jumlah peserta sebanyak 404.445 terdiri atas peserta jurusan Saintek 226.765 dan Soshum 177.780. Jumlah peserta dari jalur pendaftaran reguler ada 327.404 dan jalur beasiswa Bidikmisi 77.042 orang. “Kami umumkan kembali bahwa jadwal pendaftaran mulai dari 1 hingga 24 Maret,” ujarnya.
LTMPT sebagai lembaga resmi pelaksana tes juga telah melakukan tahapan-tahapan yang relatif terstruktur sehingga pelaksanaan UTBK berjalan lancar. (Neneng Zubaidah)
(nfl)