Banyak Sarjana Menganggur, Kemenristek Dikti Dorong Kampus Lakukan Hal Ini

Rabu, 13 Maret 2019 - 08:11 WIB
Banyak Sarjana Menganggur,...
Banyak Sarjana Menganggur, Kemenristek Dikti Dorong Kampus Lakukan Hal Ini
A A A
TANGERANG - Menurut data yang ada Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Indonesia jumlahnya mencapai sekira 4.710 lembaga. Dari jumlah itu, sebanyak 3.254 perguruan tinggi ada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Namun rupanya jumlah PT yang cukup banyak itu dinilai bukanlah angka ideal. Lantaran, banyak sarjana lulusannya yang kini justru masih menganggur. Sebagai perbandingan, Negara Tiongkok dengan penduduk sekira 1,4 miliar jiwa hanya memiliki sebanyak 2.800 PT.

Tingginya jumlah sarjana yang menganggur disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah minimnya pemberdayaan tentang dunia kerja saat masih duduk di bangku kuliah. Sehingga lulusan kampus negeri maupun swasta yang ada tak sesuai dengan apa yang dibutuhkan pasar.

"Tujuan dari proses pendidikan tinggi seperti itu ya, menyiapkan betul-betul lulusannya agar siap bekerja, jangan sampai nanti job marketnya nggak dapet. Jadi tidak malah mencetak pengangguran intelektual," ujar Direktur Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemenristek Dikti, Totok Prasetyo saat menghadiri meresmikan kantor Program Cooperative Education di Universitas Prasetiya Mulya, Tangerang, Selasa (12/3/2019).

Menurut Totok, seluruh perguruan tinggi yang ada harus mulai menerapkan program untuk memberikan bekal dengan pembelajaran berdasarkan pengalaman. Program itu berbeda dengan magang pada umumnya, karena pada level tertentu magang tersebut sama persis ketika seseorang tengah bekerja di suatu perusahaan.

"Saat ini kita sudah menugaskan 9 Perguruan tinggi untuk melaksakan program ini, termasuk Prasetia Mulya, UI, ITS, Universitas Surya, negeri dan swasta," jelasnya.

Dikatakannya, 9 perguruan tinggi itu dijadikan pilot project yang di kemudian hari bisa saja diperluas ke berbagai kampus lainnya. Dia mencontohkan program Co-Operative Education yang kini diterapkan di Universitas Prasetia Mulya.

"Program ini, kita sangat mendukung. Sekarang di perguruan tinggi sudah diawali di Prasetia Mulya. Betul-betul program untuk memberikan bekal mahasiswa kita. Program ini sudah dilakukan di Universitas Waterloo (Kanda), sudah 60 tahun lebih, mereka sudah pengalaman melaksanakan ini," imbuhnya.

Program Studi (PS) Matematika Bisnis Universitas Prasetiya Mulya bekerja sama dengan Risk Management, Economic Sustainability, and Actuarial Science Development in Indonesia (READI) mengadakan Program Co-Op yang berkolaborasi dengan Kemenristek Dikti.

Co-Op atau Cooperative Education adalah element yang bersinergi dengan kurikulum universitas untuk mahasiswa S1 agar memiliki pengalaman kerja layaknya bekerja di sebuah perusahaan. Proses itu dijalani selama sekira 1 tahun atau 2 semester, sehingga ketika lulus mereka sudah memiliki satu tahun keterampilan di dunia kerja.

"Sedikit demi sedikit budaya Indonesia tentang ini harus berubah. Seluruh pemangku kepentingan program, yakni mahasiswa, universitas, dan industri dapat saling berinteraksi menuju pengalaman kooperatif yang produktif," ucap Maydison Ginting, Kepala Departemen Prodi Matematika Bisnis Universitas Prasetiya Mulya.

Diterangkannya, walau program Co-Op baru berjalan tiga tahun di Indonesia, tetapi sejak tahun 2018 lalu Universitas Prasetiya Mulya telah menfasilitasi dua tahap pertama program kooperatif bagi lebih dari 100 siswa tahun pertama untuk bekerja di ratusan perusahaan.

"Bagi mahasiswa, program ini dapat membuat lebih produktif, memoles CV dan surat pengantar, menguasai teknik komunikasi profesional, mahasiswa dapat menelusuri informasi terkait mitra industri universitas, pembelajaran online, serta ruang wawancara untuk berlatih meningkatkan ketrampilan wawancara," tandasnya.
(kri)
Berita Terkait
Paradoks Pendidikan...
Paradoks Pendidikan Tinggi
Kualitas Universitas...
Kualitas Universitas Oxford Tak Terkalahkan di Dunia
iSB Sediakan Jurusan...
iSB Sediakan Jurusan Akuntansi Internasional, Ini Sejumlah Keunggulannya
100 Program Studi Vokasi...
100 Program Studi Vokasi Akan Dipadukan dengan Dunia Industri dan Kerja
Pengalaman 36 Tahun,...
Pengalaman 36 Tahun, Universitas Terbuka Ingin Bantu PT Lain
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Langkat Hadirkan Smartboard untuk Siswa
Berita Terkini
Cara Legalisir Ijazah...
Cara Legalisir Ijazah untuk Kuliah atau Bekerja ke Luar Negeri di Kemendikti Saintek
47 menit yang lalu
Kerjasama atau Kerja...
Kerjasama atau Kerja Sama, Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI?
2 jam yang lalu
Profil Edy Meiyanto,...
Profil Edy Meiyanto, Guru Besar Farmasi UGM yang Dipecat karena Kasus Asusila
3 jam yang lalu
Profil SMAN 1 Tumpang...
Profil SMAN 1 Tumpang Malang, Sekolah Evandra Florasta Top Skor Timnas U-17 yang Curi Perhatian
4 jam yang lalu
Profil Pendidikan Sutradara...
Profil Pendidikan Sutradara Film Jumbo Ryan Andriandhy, Lulusan Kampus Elite Dunia
5 jam yang lalu
11 Universitas Terbaik...
11 Universitas Terbaik Jurusan Bisnis dan Manajemen di Indonesia 2025
10 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved