Prioritaskan Program Kemitraan untuk Masyarakat SAD

Sabtu, 16 Maret 2019 - 12:51 WIB
Prioritaskan Program...
Prioritaskan Program Kemitraan untuk Masyarakat SAD
A A A
MUARO BUNGO - Ibarat memancing, tentu tak bijak juga jika masyarakat suku Anak Dalam (SAD) hanya disuapi ikan tanpa diberi kail dan diajari memancing.

Kesadaran ini pula yang men jadi tekad guru-guru dari PT Sari Adi tya Loka (SAL) 1 dan petugas Taman Nasional Bukit Dua (TNBD) Muaro Bungo, Jambi, untuk gigih mendidik masyarakat SAD Jambi, hingga mereka mampu meraih masa depan lebih baik.

Karyawan PT SAL 1 yang juga guru sekolah rimba Samiaji Sapto Wibowo mengakui, saat ini masih ada ratusan anak rimba yang belum tersentuh pendidikan, khususnya yang berada dalam kawasan hutan TNBD dan wilayah kerja PT SAL 1.

Kehidupan anak rimba yang tak lepas dari hutan menjadi penyebab masih banyaknya anak rimba yang belum tersentuh pendidikan. “Kebanyakan anak rimba masih ikut orang tuanya berladang dan berburu.

Tapi kita terus berusaha memberikan pemahaman kepada orang tua mereka tentang pentingnya pendidik an untuk masa depan. Kalau mereka benar-benar serius, kita akan bantu mereka sekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Target kita semua anak rimba bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” ujarnya. Masih menurut Samiaji, anggapan keliru sebagian besar masyarakat luar bahwa SAD adalah orang yang semata hidup di hutan dan tidak bisa bersosialisasi juga menjadi penyebab terkendalanya program pendidikan bagi masyarakat SAD.

Bahkan tak jarang anak-anak SAD yang bersekolah di sekolah rimba mendapat perlakuan tak menyenangkan ketika mereka mengikuti aktivitas belajar mengajar di sekolah formal setingkat SMP dan SMA. “Kan anak rimba yang belajar di sekolah alam kita ikutkan juga atau sesekali kita gabung belajarnya di sekolah formal.

Nah, mereka ini seperti dimusuhi, di-bully, bahkan dikucilkan. Karena itulah akhirnya anak-anak rimba itu kita pindahkan atau sekolahkan di luar Jambi yang bisa menerima kehadiran mereka. Sudah ada tiga anak rimba yang kita sekolahkan di SMK di Yogyakarta.

Malah ada satu yang jadi TNI,” kata dia. Sejak pertama digagas sampai sekarang, menurut Samiaji, sudah ada 10 sekolah informal atau sekolah alam untuk anak-anak SAD yang dibangun PT SAL 1 plus satu sekolah rimba yang dibangun pihak TNBD.

Guru yang mengajar pun berjumlah 16 orang, ditambah tenaga medis plus karyawan PT SAL 1 lainnya hingga kesemuanya berjumlah 21 orang. Selain bidang pendidikan, PT SAL 1 juga terus melakukan program pemberdayaan masyarakat lainnya sekitar perusahaan, mulai bidang lingkungan, ekonomi atau wirausaha, kesehatan hingga bidang-bidang lainnya.

Tujuannya untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengolah potensi alam dan meningkatkan kesejahteraan. “Ada juga program ternak lele, penghijauan, pembangunan infrastruktur berupa jalan dan jembatan, budi daya tanaman hutan, pengelolaan madu hutan, termasuk kegiatan keagamaan.

Pokoknya banyak sekali. Bahkan hampir 100% program kemitraan PT SAL terkonsentrasi untuk SAD. Apalagi mereka berada di ring satu perusahaan,” ujar Community and Development (Comdev) Manager Area Andalas 3, PT SAL, Suharto Sudarsono.

Sementara itu Kepala TNBD Chaidir mengakui, sejauh ini sinergi dengan PT SAL dan pihak lain dalam program pendidikan anak-anak SAD yang berdiam dalam kawasan berjalan baik.

Selaku otoritas dan pemegang mandat Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDE), tentu pihaknya bertanggung jawab penuh dengan segala bentuk aktivitas di dalam kawasan terutama kehidupan masyarakat SAD.

“Kita juga sudah bangun satu sekolah alam, namanya Sekolah Alam Rimbo Pintar. Anggota juga kita kerahkan untuk mendampingi aktivitas terkait program pendidikan bagi anak-anak SAD. Malah ada satu anak SAD yang kita rekomendasikan ke ditjen untuk mengikuti tes masuk SMK Kehutanan. Mudah-mudahan lulus dan diterima,” cetus Chaidir. (Hendri Irawan)
(nfl)
Berita Terkait
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Langkat Hadirkan Smartboard untuk Siswa
Pendidikan Mahal, Orang...
Pendidikan Mahal, Orang Miskin Dilarang Sekolah
Meningkatkan Literasi...
Meningkatkan Literasi di Dunia Pendidikan
Tingkatkan Mutu Perguruan...
Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi, DPD Perkindo DKI Jakarta Gandeng 3 Universitas
Rayakan Hari Anak Nasional...
Rayakan Hari Anak Nasional 2023, Bank Hana Salurkan Donasi Dana Pendidikan dan Distribusikan Gawai
Program Pendidikan Islam...
Program Pendidikan Islam Kemenag Papua, Yan Permenas Mandenas Tekankan Pentingnya Pendidikan Keagamaan
Berita Terkini
Menteri Pendidikan Filipina...
Menteri Pendidikan Filipina Kunjungi FKUI, Bahas Kerja Sama Regional Pendidikan dan Riset
10 menit yang lalu
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
1 jam yang lalu
Kisah Haru Pasutri Raih...
Kisah Haru Pasutri Raih Gelar Doktor Bareng di ITS, Sempat Hadapi Kebutaan
1 jam yang lalu
Jadwal Tes Online Rekrutmen...
Jadwal Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Sudah Siap?
2 jam yang lalu
P2G Ungkap Plus Minus...
P2G Ungkap Plus Minus Kembalinya Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA
3 jam yang lalu
Cara Cek Jadwal Tes...
Cara Cek Jadwal Tes RBB BUMN 2025, Mudah Banget!
5 jam yang lalu
Infografis
Empat Indikator Uni...
Empat Indikator Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved