15 Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat Buka Seleksi Mandiri

Jum'at, 22 Maret 2019 - 07:30 WIB
15 Perguruan Tinggi...
15 Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat Buka Seleksi Mandiri
A A A
JAKARTA - Sebanyak 15 perguruan tinggi negeri (PTN) wilayah barat meluncurkan Seleksi Mandiri Masuk PTN-Barat (SMM-PTN Barat). SMM PTN-Barat menetapkan kuota hingga 13.000 mahasiswa baru yang akan diterima. Berdasarkan pengalaman tahun lalu jumlah pendaftar yang mengikuti ujian di SMM PTN-Barat sebanyak 48.000 anak.

Namun dari jumlah itu peserta ujian yang akan diterima menjadi mahasiswa baru di 15 PTN mencapai 13.000 orang saja. Dia menjelaskan, SMM PTN-Barat sudah berjalan tiga tahun yang ditujukan untuk memberi kesempatan bagi anak-anak di wilayah Indonesia barat untuk bisa mendaftar di kuliah favorit.

"Kita tahu di Indonesia disparitas pendidikan sangat besar. Jika tidak ada akses, jika tidak ada SMM PTN-Barat (mereka) tidak bisa tembus PTN favorit,’’ kata Ketua SMM PTN- Barat 2019 Samsul Rizal seusai peluncuran Seleksi Mandiri Masuk PTN-Barat di Jakarta, kemarin. Perguruan Tinggi yang sudah tergabung di dalam sistem ujian SMM PTN-Barat ada sebanyak 15 PTN.

Yaitu Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), Universitas Andalas (UNAND), Universitas Jambi (UNJA), Universitas Lampung (UNILA), Universitas Bengkulu (UNIB), Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Universitas Palangkaraya (UPR), Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Universitas Bangka Belitung (UBB), Universitas Teuku Umar (UTU), Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, dan Universitas Samudera (UNSAM).

SMM PTN-Barat 2019 merupakan seleksi calon mahasiswa baru jalur mandiri yang penyelenggaraannya dilakukan secara bersama antar perguruan tinggi negeri yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS PTN-Barat). Penyelenggaraan seleksinya dilakukan berdasarkan hasil ujian tertulis atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa, yang dilakukan secara bersama di bawah koordinasi panitia SMM PTN-Barat.

Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh ini menjelaskan, pembelian PIN pendaftaran dibuka sejak 1 Mei hingga 12 Juli dan pendaftaran dibuka pada 1 Juni sampai 16 Juli. Sedangkan ujian akan berlangsung pada 18 Juli dan pengumuman akan digelar pada 27 Juli. Dia menjelaskan, biaya registrasi untuk peserta kelompok sainstek atau soshum dipatok Rp350.000 dan untuk kelompok campuran dan kelompok sainstek atau soshum yang ada uji keterampilan dan materi TOEFL sebesar Rp500.000

Menurutnya, kegiatan seleksi penerimaan mahasiswa baru merupakan hal penting, untuk mendapatkan calon mahasiswa berkualitas dan memiliki kompetensi dasar sesuai standar yang ditetapkan. "Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin bagi seluruh institusi pendidikan, karena itu penyelenggaraanya harus profesional, terjamin, terukur dan efisien,’’ ujarnya.

Dia membeberkan, seleksi calon mahasiswa jalur mandiri yang dilakukan masing-masing perguruan tinggi, selama ini telah berjalan baik. Namun demikian, bagi peserta penyelenggaraan ini, belum menguntungkan, kurang fleksibel dan kurang efisien, karena bersifat lokal. Di mana tidak ada pilihan untuk memilih perguruan tinggi lain yang diminati calon peserta.

Syamsul menjelaskan, calon mahasiswa Bidikmisi pun dapat mengikuti seleksi SMMPTN selama kuota yang disediakan masih mencukupi. Sementara Wakil Ketua BKS PTN-Barat Johni Najwa menjelaskan, dengan adanya sistem seleksi khusus wilayah barat ini maka akan bisa menampung siswa yang berlokasi di tempat terpencil. Dia menjelaskan, pendaftaran akan berlangsung secara online dan ujiannya nanti akan berlangsung di masing-masing 15 PTN.

Rektor Universitas Negeri Jambi ini menjelaskan, ada perbedaan signifikan antara SMM PTN-Barat dengan SNMPTN dari persyaratan batas tahun ijazahnya. Yakni SMM PTN-Barat memberikan kesempatan lebih luas kepada mahasiswa dengan ijazah lima tahun terakhir di PTN tujuan UMRAH, UNJA, UNIMAL dan ISBI. Sementara 11 PTN lainnya menerima ijazah tiga tahun terakhir dan bagi peserta Paket C maksimal umur adalah 25 tahun.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9170 seconds (0.1#10.140)