Dilakukan Melalui Sistem Online, Pendaftar Harus Cermat
A
A
A
JAKARTA - Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 akan dimulai hari ini (10/6) hingga 24 Juni mendatang. Pendaftaran dilakukan melalui sistem online. Pendaftar harus teliti agar semua syarat terpenuhi. Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Ravik Karsidi mengatakan, hari ini pendaftaran akan dibuka pada pukul 13.00 WIB.
Dia mengatakan, pendaftaran SBMPTN tidak dilakukan secara offline di masing-masing kampus, melainkan mendaftar online melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id. “Calon pendaftar harus cermat memperhatikan dengan teliti semua persyaratan dan tahapan pendaftaran di laman tersebut,” katanya kemarin.
Calon mahasiswa jalur SBMPTN diketahui harus memenuhi syarat siswa lulusan SMA/MA/SMK yang lulus pada 2017 dan 2018 harus sudah memiliki ijazah. Sementara siswa SMA/MA/SMK/sederajat lulusan 2019 memiliki surat keterangan lulus pendidikan menengah. Syarat terbaru tahun ini ialah mereka harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan telah memiliki hasil nilai UTBK-nya.
Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses studi. Selain itu juga memiliki NISN. Peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio. Biaya UTBK ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah serta syarat terakhir adalah tidak lulus jalur SNMPTN 2019.
Mantan rektor Universitas Negeri Sebelas Maret Solo ini menjelaskan, pemerintah menetapkan melalui Permenristekdikti No 60/ 2018 bahwa kuota setiap program studi yang disediakan untuk calon mahasiswa baru yang mengikuti SBMPTN ditetapkan paling sedikit 40% dari daya tampung program studi di PTN.
Pendaftaran mahasiswa baru dibagi tiga yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 20%, SBMPTN 40%, dan jalur mandiri maksimum 30% dari daya tampung PTN. Ravik menekankan, calon peserta penerima beasiswa Bidikmisi yang telah dinyatakan lulus SNMPTN 2019 dan calon peserta non-Bidikmisi yang dinyatakan lulus SNMPTN 2019 tidak diperbolehkan mendaftar SBMPTN 2019.
"Calon peserta bisa melihat dulu ke laman untuk mempertimbangkan program studi, daya tampung per PTN, dan juga jumlah peminat program studi PTN tahun 2018. Kami juga mengingatkan kepada peserta pelamar Bidikmisi mempelajari prosedur pendaftaran di laman http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id,” jelasnya.
Untuk menghindari penipuan, Ravik mengingatkan kepada masyarakat dan khususnya para calon pendaftar SBMPTN 2019 bahwa LTMPT tidak menjalin kerja sama dengan pihak mana pun dalam pelaksanaan SBMPTN 2019. Semua informasi resmi dan setiap terjadi perubahan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan SBMPTN 2019, katanya, selalu diinformasikan melalui laman resmi di http://sbmptn.ac.id.
Sebelumnya diberitakan, sesi UTBK 2019 telah selesai dilaksanakan sesuai jadwal. UTBK yang dilaksanakan pada 25 Mei 2019 dengan total peserta terdaftar sebanyak 113.189 peserta yang terbagi pada sesi pagi sebanyak 58.140 peserta dan sesi siang sebanyak 55.049 peserta.
Sesi pagi terdiri atas kelompok Saintek sebanyak 34.167 peserta dan Soshum 23.973 peserta dengan menggunakan 2.016 ruang yang berada di 64 pusat UTBK. Untuk sesi siang peserta kelompok Saintek sebanyak 29.568 peserta dan Soshum 25.481 peserta dengan ruang yang digunakan sebanyak 1.918 ruang yang berada di 56 pusat UTBK.
UTBK juga menguji peserta disabilitas tunanetra sebanyak 32 peserta yang tempat ujiannya tersebar di 14 pusat UTBK. Kemudian data statistik UTBK yang dilaksanakan pada 26 Mei 2019, total peserta terdaftar sebanyak 102.972 peserta yang terbagi pada sesi pagi sebanyak 52.727 peserta dan sesi siang 50.245 peserta.
Sesi pagi terdiri atas peserta kelompok Saintek sebanyak 32.404 peserta dan Soshum sebanyak 20.323 peserta dengan ruang yang digunakan sebanyak 1.851 ruang yang berada di 50 pusat UTBK. Untuk sesi siang peserta Saintek sebanyak 27.242 peserta dan Soshum 23.003 peserta dengan jumlah ruang 1.771 ruang ujian yang berada di 47 pusat UTBK.
Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Fathur Rokhman berharap masa pendaftaran yang hanya dibuka hingga 24 Juni ini tidak menemui kendala teknis. Calon mahasiswa diharap membaca dengan teliti syarat dan tahapan pendaftaran SBMPTN sehingga bisa mendapat kampus atau prodi yang ditargetkan menjadi tempat mereka menempuh pendidikan menjadi mahasiswa. “Semoga pendaftaran SBMPTN lancar," harap Fathur.
Dia mengatakan, pendaftaran SBMPTN tidak dilakukan secara offline di masing-masing kampus, melainkan mendaftar online melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id. “Calon pendaftar harus cermat memperhatikan dengan teliti semua persyaratan dan tahapan pendaftaran di laman tersebut,” katanya kemarin.
Calon mahasiswa jalur SBMPTN diketahui harus memenuhi syarat siswa lulusan SMA/MA/SMK yang lulus pada 2017 dan 2018 harus sudah memiliki ijazah. Sementara siswa SMA/MA/SMK/sederajat lulusan 2019 memiliki surat keterangan lulus pendidikan menengah. Syarat terbaru tahun ini ialah mereka harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan telah memiliki hasil nilai UTBK-nya.
Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses studi. Selain itu juga memiliki NISN. Peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio. Biaya UTBK ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah serta syarat terakhir adalah tidak lulus jalur SNMPTN 2019.
Mantan rektor Universitas Negeri Sebelas Maret Solo ini menjelaskan, pemerintah menetapkan melalui Permenristekdikti No 60/ 2018 bahwa kuota setiap program studi yang disediakan untuk calon mahasiswa baru yang mengikuti SBMPTN ditetapkan paling sedikit 40% dari daya tampung program studi di PTN.
Pendaftaran mahasiswa baru dibagi tiga yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 20%, SBMPTN 40%, dan jalur mandiri maksimum 30% dari daya tampung PTN. Ravik menekankan, calon peserta penerima beasiswa Bidikmisi yang telah dinyatakan lulus SNMPTN 2019 dan calon peserta non-Bidikmisi yang dinyatakan lulus SNMPTN 2019 tidak diperbolehkan mendaftar SBMPTN 2019.
"Calon peserta bisa melihat dulu ke laman untuk mempertimbangkan program studi, daya tampung per PTN, dan juga jumlah peminat program studi PTN tahun 2018. Kami juga mengingatkan kepada peserta pelamar Bidikmisi mempelajari prosedur pendaftaran di laman http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id,” jelasnya.
Untuk menghindari penipuan, Ravik mengingatkan kepada masyarakat dan khususnya para calon pendaftar SBMPTN 2019 bahwa LTMPT tidak menjalin kerja sama dengan pihak mana pun dalam pelaksanaan SBMPTN 2019. Semua informasi resmi dan setiap terjadi perubahan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan SBMPTN 2019, katanya, selalu diinformasikan melalui laman resmi di http://sbmptn.ac.id.
Sebelumnya diberitakan, sesi UTBK 2019 telah selesai dilaksanakan sesuai jadwal. UTBK yang dilaksanakan pada 25 Mei 2019 dengan total peserta terdaftar sebanyak 113.189 peserta yang terbagi pada sesi pagi sebanyak 58.140 peserta dan sesi siang sebanyak 55.049 peserta.
Sesi pagi terdiri atas kelompok Saintek sebanyak 34.167 peserta dan Soshum 23.973 peserta dengan menggunakan 2.016 ruang yang berada di 64 pusat UTBK. Untuk sesi siang peserta kelompok Saintek sebanyak 29.568 peserta dan Soshum 25.481 peserta dengan ruang yang digunakan sebanyak 1.918 ruang yang berada di 56 pusat UTBK.
UTBK juga menguji peserta disabilitas tunanetra sebanyak 32 peserta yang tempat ujiannya tersebar di 14 pusat UTBK. Kemudian data statistik UTBK yang dilaksanakan pada 26 Mei 2019, total peserta terdaftar sebanyak 102.972 peserta yang terbagi pada sesi pagi sebanyak 52.727 peserta dan sesi siang 50.245 peserta.
Sesi pagi terdiri atas peserta kelompok Saintek sebanyak 32.404 peserta dan Soshum sebanyak 20.323 peserta dengan ruang yang digunakan sebanyak 1.851 ruang yang berada di 50 pusat UTBK. Untuk sesi siang peserta Saintek sebanyak 27.242 peserta dan Soshum 23.003 peserta dengan jumlah ruang 1.771 ruang ujian yang berada di 47 pusat UTBK.
Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Fathur Rokhman berharap masa pendaftaran yang hanya dibuka hingga 24 Juni ini tidak menemui kendala teknis. Calon mahasiswa diharap membaca dengan teliti syarat dan tahapan pendaftaran SBMPTN sehingga bisa mendapat kampus atau prodi yang ditargetkan menjadi tempat mereka menempuh pendidikan menjadi mahasiswa. “Semoga pendaftaran SBMPTN lancar," harap Fathur.
(don)