Majelis Wali Amanat Minta UI Kembangkan Riset Terapan
A
A
A
DEPOK - Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (UI) meminta UI dapat lebih progresif mengembangkan riset terapan dengan menggandeng pihak eksternal, dalam hal ini sektor industri. Hal ini disampaikan Ketua Majelis Wali Amanat UI, Saleh Husin usai Sidang Terbuka Majelis Wali Amanat UI di Depok, Rabu (19/6/2019).Sidang tersebut mendengarkan pertanggungjawaban Rektor UI Muhammad Anis di akhir masa tugasnya. Anis mengatakan, keberadaan UI sebagai agen perubahan dalam pembangunan peradaban bangsa. UI menyiapkan sumber daya berkualitas, sesuai karakter dan nilai budaya Indonesia.“Adalah tugas sekaligus amanah berkesinambungan yang tak berhenti saat Pak Anis menuntaskan masa tugasnya, tapi juga menjadi tanggung jawab rektor berikutnya,” kata Saleh Husin.
Ia berharap organ UI yang ada selain Majelis Wali Amanat, yakni Dewan Guru Besar serta Senat Akademik dapat segera menyampaikan tanggapan atas pidato pertanggungjawaban tersebut. Ia berharap, rektor mendatang mampu membangun sinergi lebih kuat lagi dalam menggalang potensi besar para alumni (Iluni UI).
“Sehingga apa yang telah dilakukan oleh Pak Anis dan jajarannya dalam membesarkan UI, berupaya menembus peringkat 200 perguruan tinggi terbaik dunia dapat terus berlanjut, dan tercapai dalam waktu singkat,” ujar Menteri Perindustrian periode 2014-2016 ini. Menurut Saleh, hal ini dapat dicapai jika segenap civitas akademika mau melebur, meninggalkan kepentingan kelompok maupun golongan.
Ia berharap organ UI yang ada selain Majelis Wali Amanat, yakni Dewan Guru Besar serta Senat Akademik dapat segera menyampaikan tanggapan atas pidato pertanggungjawaban tersebut. Ia berharap, rektor mendatang mampu membangun sinergi lebih kuat lagi dalam menggalang potensi besar para alumni (Iluni UI).
“Sehingga apa yang telah dilakukan oleh Pak Anis dan jajarannya dalam membesarkan UI, berupaya menembus peringkat 200 perguruan tinggi terbaik dunia dapat terus berlanjut, dan tercapai dalam waktu singkat,” ujar Menteri Perindustrian periode 2014-2016 ini. Menurut Saleh, hal ini dapat dicapai jika segenap civitas akademika mau melebur, meninggalkan kepentingan kelompok maupun golongan.
(poe)