Pendidikan Karakter dalam Program NIHONGO Partners

Jum'at, 21 Juni 2019 - 12:31 WIB
Pendidikan Karakter...
Pendidikan Karakter dalam Program NIHONGO Partners
A A A
THE Japan Foundation menyelenggarakan Asia in Resonance 2019 di Auditorium Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, beberapa waktu lalu. Acara simposium tersebut merupakan sarana bagi negara-negara penerima NIHONGO Partners (NP) untuk berdiskusi mengenai hasil yang didapatkan oleh program NP yang telah berjalan selama 5 tahun dari tahun 2014 sampai 2018.

The Japan Foundation mengundang masing-masing satu siswa pembelajar bahasa Jepang dari sekolah menengah penerima NP yang berada di 5 negara ASEAN, yaitu Indonesia, Thailand, Vietnam, Myanmar, Malaysia, dan juga mantan NP bersama guru bahasa Jepang counterpart (CP) dari Indonesia dan Thailand untuk mempresentasikan apa saja pengalaman yang dirasakan dan dipelajari selama berinteraksi dengan NP menggunakan bahasa Jepang.

President The Japan Foundation Ando mengatakan, “Sampai bulan Maret tahun ini sudah dikirimkan lebih dari 1.800 orang NP dari Jepang ke berbagai negara, lalu Indonesia menjadi negara terbesar jumlah penerima NP. Pada tahun 2017 Presiden RI Jokowi dan Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo bertemu di Indonesia dengan menyetujui bahwa pentingnya program ini untuk dilanjutkan serta diperluas kan untuk masa depan.

Selain itu, program ini sangat membantu pada perkembangan pendidikan bahasa Jepang dan penumbuhan SDM global di berbagai negara, sekaligus memperdalamkan pengertian tentang masing-masing negara ASEAN di Jepang,” katanya.

Melalui diskusi panel yang dipimpin perwakilan dari organisasi seperti MGMP kedua negara, didiskusikan makna pembelajaran bahasa Jepang sebagai alat komunikasi dan media pendidikan karakter, serta kemungkinan perpanjangan periode program NIHONGO Partners. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengatakan, “Kepada pemerintah Jepang, saya sangat berterima kasih sudah memulai program NIHONGO Partners ini.

Melalui program ini, siswa-siswi dari Indonesia maupun Jepang dapat kesempatan untuk saling mengerti dan pertukaran budaya dan bahasa masingmasing, lalu mempraktikkannya dalam kehidupan seharihari. Dan juga dari program ini kita bisa mendapatkan kesadaran karakter serta pemahaman lintas budaya. Terima kasih banyak untuk program ini, dan kami mendukung supaya program ini bisa dilanjutkan.”
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1437 seconds (0.1#10.140)