Gala Siswa Indonesia Tingkat SMP Kembali Dimulai
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menggelar Gala Siswa Indonesia (GSI) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kompetisi sepakbola ini diharapkan menjadi penjaringan siswa bertalenta menjadi atlet sepakbola nasional.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Supriano mengatakan GSI dikemas secara profesional oleh Kemendikbud sebagai wadah menjaring siswa yang berbakat di bidang sepakbola. Dia mengatakan, ajang tidak hanya menggelar kompetisi sepakbola mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi namun juga akan mengirimkan tim yang menang dan juga hasil dari pencarian bakat untuk dikirim berlatih keluar negeri.
Dia berharap, dengan pengalaman yang telah mereka dapatkan maka mereka pun bisa menjadi incaran klub-klub sepakbola di Indonesia dan juga PSSI. "Dan ternyata ada beberapa pemain dari GSI ini yang diincar oleh klub-klub itu. Harapan kita ke depan output (GSI) kedepan bisa dimanfaatkan oleh klub-klub atau PSSI sendiri. Jadi tidak perlu repot cari lagi," katanya usai Rakornas dan Drawing GSI jenjang SMP 2019 di Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Diketahui, Kemendikbud bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan PSSI kembali menyelenggarakan GSI tingkat SMP. Perhelatan GSI tahun ini merupakan penyelenggaraan kedua kalinya, sudah melaksanakan seleksi tingkat kecamatan yang diikuti 2.511 tim, berlangsung pada tanggal 1 Februari-15 April.
Selanjutnya seleksi tingkat kabupaten/kota diselenggarakan pada 1 April-30 Juli diikuti oleh 276 tim. Usai seleksi tingkat kabupaten/kota, segera dilaksanakan pertandingan tingkat provinsi, berlangsung pada tanggal 1-25 Agustus. Sedangkan pertandingan tingkat nasional akan dilaksanakan pada tanggal 7-20 Oktober di Jakarta.
“Suatu kebahagian bagi kita, tahun ini untuk kedua kalinya GSI diselenggarakan. Gala siswa ini bisa menjadi wadah penyaluran bakat siswa, bahkan menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh para siswa. Ini sangat baik karena melalui olahraga, penguatan pendidikan karakter dapat dikembangkan dan dipraktikkan,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Supriano, pelaksanaan GSI merupakan salah satu program konkret yang dilaksanakan oleh Kemendikbud dalam mendukung Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Sementara Brand Ambassador GSI, Indra Sjafrie mengatakan GSI merupakan wujud komitmen penuh dari pemerintah dan juga PSSI agar timnas sepakbola Indonesia ke depan semakin kuat. Hal ini terbukti dengan beberapa pemain GSI saat ini sudah bergabung di Timnas U-16.
Dia pun berharap kompetisi ini tidak terhenti sebab turnamen yang diselenggarakan dari tingkat kecamatan hingga nasional ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas persepakbolaan di Indonesia.
Wakil I Ketua Umum bidang Pembinaan Prestasi Olahraga dan Bidang Pembinaan Organisasi KONI, Mayjen TNI (Purn) Suwarno memberikan apresiasi kepada Kemendikbud yang telah mencetuskan penyelenggaraan GSI. “Atas nama jajaran KONI menyambut baik dan mengapresiasi prakasa dan inisiatif untuk menjadikan sepak bola sebagai ikon kemendikbud dalam pembinaan atlet Indonesia,” ucap Suwarno.
Pengundian pembagian kelompok (drawing) GSI tingkat nasional tahun 2019 menghasilkan 8 group. Grup A terdiri dari Provinsi Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau; Grup B: Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara; Grup C: Provinsi D.I. Yogyakarta, Aceh, Maluku Utara, dan NTT; Grup D: Provinsi Jambi, Sulawesi Selatan, NTB, dan Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, Grup E: Provinsi Jawa Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Maluku; Grup F: Provinsi Banten, Papua Barat, Lampung, dan Sulawesi Tengah; Grup G: Provinsi DKI Jakarta, Bengkulu, Papua, dan Sumatera Selatan, dan; Grup H: Provinsi Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kaliman
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Supriano mengatakan GSI dikemas secara profesional oleh Kemendikbud sebagai wadah menjaring siswa yang berbakat di bidang sepakbola. Dia mengatakan, ajang tidak hanya menggelar kompetisi sepakbola mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi namun juga akan mengirimkan tim yang menang dan juga hasil dari pencarian bakat untuk dikirim berlatih keluar negeri.
Dia berharap, dengan pengalaman yang telah mereka dapatkan maka mereka pun bisa menjadi incaran klub-klub sepakbola di Indonesia dan juga PSSI. "Dan ternyata ada beberapa pemain dari GSI ini yang diincar oleh klub-klub itu. Harapan kita ke depan output (GSI) kedepan bisa dimanfaatkan oleh klub-klub atau PSSI sendiri. Jadi tidak perlu repot cari lagi," katanya usai Rakornas dan Drawing GSI jenjang SMP 2019 di Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Diketahui, Kemendikbud bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan PSSI kembali menyelenggarakan GSI tingkat SMP. Perhelatan GSI tahun ini merupakan penyelenggaraan kedua kalinya, sudah melaksanakan seleksi tingkat kecamatan yang diikuti 2.511 tim, berlangsung pada tanggal 1 Februari-15 April.
Selanjutnya seleksi tingkat kabupaten/kota diselenggarakan pada 1 April-30 Juli diikuti oleh 276 tim. Usai seleksi tingkat kabupaten/kota, segera dilaksanakan pertandingan tingkat provinsi, berlangsung pada tanggal 1-25 Agustus. Sedangkan pertandingan tingkat nasional akan dilaksanakan pada tanggal 7-20 Oktober di Jakarta.
“Suatu kebahagian bagi kita, tahun ini untuk kedua kalinya GSI diselenggarakan. Gala siswa ini bisa menjadi wadah penyaluran bakat siswa, bahkan menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh para siswa. Ini sangat baik karena melalui olahraga, penguatan pendidikan karakter dapat dikembangkan dan dipraktikkan,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Supriano, pelaksanaan GSI merupakan salah satu program konkret yang dilaksanakan oleh Kemendikbud dalam mendukung Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Sementara Brand Ambassador GSI, Indra Sjafrie mengatakan GSI merupakan wujud komitmen penuh dari pemerintah dan juga PSSI agar timnas sepakbola Indonesia ke depan semakin kuat. Hal ini terbukti dengan beberapa pemain GSI saat ini sudah bergabung di Timnas U-16.
Dia pun berharap kompetisi ini tidak terhenti sebab turnamen yang diselenggarakan dari tingkat kecamatan hingga nasional ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas persepakbolaan di Indonesia.
Wakil I Ketua Umum bidang Pembinaan Prestasi Olahraga dan Bidang Pembinaan Organisasi KONI, Mayjen TNI (Purn) Suwarno memberikan apresiasi kepada Kemendikbud yang telah mencetuskan penyelenggaraan GSI. “Atas nama jajaran KONI menyambut baik dan mengapresiasi prakasa dan inisiatif untuk menjadikan sepak bola sebagai ikon kemendikbud dalam pembinaan atlet Indonesia,” ucap Suwarno.
Pengundian pembagian kelompok (drawing) GSI tingkat nasional tahun 2019 menghasilkan 8 group. Grup A terdiri dari Provinsi Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau; Grup B: Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara; Grup C: Provinsi D.I. Yogyakarta, Aceh, Maluku Utara, dan NTT; Grup D: Provinsi Jambi, Sulawesi Selatan, NTB, dan Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, Grup E: Provinsi Jawa Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Maluku; Grup F: Provinsi Banten, Papua Barat, Lampung, dan Sulawesi Tengah; Grup G: Provinsi DKI Jakarta, Bengkulu, Papua, dan Sumatera Selatan, dan; Grup H: Provinsi Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kaliman
(kri)