30 Mahasiswa Ikuti Pilmapres Kemenristekdikti 2019 di Bogor
A
A
A
JAKARTA - Selama tiga hari, 30 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia diundang ke Bogor, Jawa Barat untuk mengikuti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2019 yang digelar Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti).
Kepala Subdirektorat Penalaran dan Kreativitas Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Misbah Fikrianto mengatakan mereka akan mengikuti seleksi tahap selanjutnya selama tiga hari, 23-25 Juli yang kemudian dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi tingkat nasional 2019.
"Sebenarnya yang mengukti program ini lebih dari 200-an mahasiswa namun yang dinyatakan lolos seleksi hanya 30, terdiri atas 15 dari jenjang vokasi, dan 15 mahasiswa dari sarjana," ujarnya di lokasi Pilmapres 2019 di Swiss Bell-Hotel, Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).
Dia menjelaskan, puluhan mahasiswa ini disebut sebagai finalis karena sebelumnya mengikuti seleksi internal di perguruan tinggi masing-masing.
"Masing-masing wakil perguruan tinggi kemudian mengikutsertakan mereka ke seleksi tingkat gabungan secara online," tuturnya.
Menurut dia, metode penilaian untuk 30 finalis ini dibagi menjadi empat poin. Pertama, meninjau karya ilmiah para peserta dengan cara menguji validitas, kebenaran, dan keunikannya. Kedua, karya unggulan, yakni tidak hanya karya akademik, tapi juga tingkat keaktifan di kegiatan kemahasiswaan.
"Ketiga bahasa inggris, nanti mahasiswa mendapatkan isu, nanti mereka presentasi dan tanya jawab," jelasnya.
Kemudian poin penilaian terakhir, yaitu psikotes dan mereka akan dinilai dari kepribadiannya. "Itu meliputi kedisiplinan, kerja sama, gaya komunikasi, hingga mengenai wawasan kebangsaannya," ungkapnya.
Sementara Rektor IPB Arif Satria mengaku bangga Bogor diberikan kesempatan menjadi tuan rumah dari ajang bergengsi di seleksi mahasiswa berprestasi tingkat nasional itu.
"Saya senang sekali karena bertempat di Bogor, ini kesempatan mahasiswa mengenal Kota Bogor," ungkapnya.
Pihaknya berharap agar seleksi ini menghasilkan mahasiswa yang memiliki keseimbangan antara empat keterampilan (skill), yakni soft skill, hard skill, karakter, dan integritas. "Sebab hasil survei di manapun sukses bukan karena hard skill, tapi ada keseimbangan," tuturnya.
Sivitas akademika berfoto bersama dengan Kepala Subdirektorat Penalaran dan Kreativitas Belmawa Kemenristekdikti Misbah Fikrianto (keenam dari kanan) dan Rektor IPB Arif Satria (ketujuh dari kanan),
Kepala Subdirektorat Penalaran dan Kreativitas Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Misbah Fikrianto mengatakan mereka akan mengikuti seleksi tahap selanjutnya selama tiga hari, 23-25 Juli yang kemudian dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi tingkat nasional 2019.
"Sebenarnya yang mengukti program ini lebih dari 200-an mahasiswa namun yang dinyatakan lolos seleksi hanya 30, terdiri atas 15 dari jenjang vokasi, dan 15 mahasiswa dari sarjana," ujarnya di lokasi Pilmapres 2019 di Swiss Bell-Hotel, Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).
Dia menjelaskan, puluhan mahasiswa ini disebut sebagai finalis karena sebelumnya mengikuti seleksi internal di perguruan tinggi masing-masing.
"Masing-masing wakil perguruan tinggi kemudian mengikutsertakan mereka ke seleksi tingkat gabungan secara online," tuturnya.
Menurut dia, metode penilaian untuk 30 finalis ini dibagi menjadi empat poin. Pertama, meninjau karya ilmiah para peserta dengan cara menguji validitas, kebenaran, dan keunikannya. Kedua, karya unggulan, yakni tidak hanya karya akademik, tapi juga tingkat keaktifan di kegiatan kemahasiswaan.
"Ketiga bahasa inggris, nanti mahasiswa mendapatkan isu, nanti mereka presentasi dan tanya jawab," jelasnya.
Kemudian poin penilaian terakhir, yaitu psikotes dan mereka akan dinilai dari kepribadiannya. "Itu meliputi kedisiplinan, kerja sama, gaya komunikasi, hingga mengenai wawasan kebangsaannya," ungkapnya.
Sementara Rektor IPB Arif Satria mengaku bangga Bogor diberikan kesempatan menjadi tuan rumah dari ajang bergengsi di seleksi mahasiswa berprestasi tingkat nasional itu.
"Saya senang sekali karena bertempat di Bogor, ini kesempatan mahasiswa mengenal Kota Bogor," ungkapnya.
Pihaknya berharap agar seleksi ini menghasilkan mahasiswa yang memiliki keseimbangan antara empat keterampilan (skill), yakni soft skill, hard skill, karakter, dan integritas. "Sebab hasil survei di manapun sukses bukan karena hard skill, tapi ada keseimbangan," tuturnya.
Sivitas akademika berfoto bersama dengan Kepala Subdirektorat Penalaran dan Kreativitas Belmawa Kemenristekdikti Misbah Fikrianto (keenam dari kanan) dan Rektor IPB Arif Satria (ketujuh dari kanan),
(dam)