Hadapi Tantangan Zaman, Kemendikbud Tambah Empat Magister Terapan

Jum'at, 29 Mei 2020 - 15:04 WIB
loading...
Hadapi Tantangan Zaman,...
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membuka program Pascasarjana (S-2) Terapan di empat politeknik negeri untuk menjawab tantangan zaman. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka program Pascasarjana (S-2) Terapan di empat politeknik negeri untuk menjawab tantangan zaman. Program studi (Prodi) tersebut diterapkan dengan menggunakan model berbasis pada Rekayasa Teknologi Berbasis Penyelesaian Permasalahan (Engineered Technology Based Problem Solving).

(Baca juga: Survei KPAI Sebut Orangtua Khawatir Lepas Anaknya Bersekolah di Saat Pandemi)

Empat pendidikan tinggi vokasi itu antara lain Politeknik Negeri Padang dengan Prodi Sistem Informasi Akuntansi. Selanjutnya, Politeknik Negeri Lampung dengan Prodi Ketahanan Pangan, Politeknik Negeri Medan dengan Prodi Sistem Informasi Akuntansi, dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dengan Prodi Teknik Keselamatan dan Risiko.

(Baca juga: Cemaskan Corona, Orang Tua Waswas jika Sekolah Kembali Dibuka)

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto, mengatakan terus mendorong lebih jauh agar seluruh prodi-prodi vokasi mulai dari level pendidikan menengah (SMK), level undergraduate seperti D-1, D-2, D-3 dan Sarjana Terapan hingga level postgraduate yaitu Magister (S-2) Terapan dan Doktor (S-3) Terapan.

"Harus semaksimal mungkin dan terus menerus membangun link and match dengan dunia industri dan dunia kerja. Istilahnya 'pernikahan massal' antara dunia pendidikan dan dunia kerja," papar Wikan melalui video telekonferensi di Jakarta, Jumat (29/05/2020).

Proses 'pernikahan' antara industri dan calon lulusan itu sudah terlibat dari awal peserta didik diterima menjadi mahasiswa hingga lulus dari kampus. Karena itu, para mahasiswa selama masa studinya akan belajar melakukan riset terapan, program pengabdian masyarakat dengan didukung pembiayaan, sarana prasarana, dan beasiswa.

Lebih lanjut Wikan memaparkan, ada kesempatan sangat besar di waktu yang sangat berisiko bagi para lulusan S-2 Terapan. Yang dimaksud adalah mereka harus mampu menjawab tantangan zaman, termasuk perubahan pascapandemi Corona.

"Program ini memberikan kesempatan para mahasiswa untuk mengetahui permasalahan secara komprehensif serta untuk menyiapkan tenaga kerja yang sangat profesional yang dapat berkontribusi pada pengembangan industri di Indonesia," tutur dia.

Sejak 2013, Indonesia telah memiliki Program S-2 Terapan sebagai alternatif pilihan studi untuk level pascasarjana. Jumlahnya bertambah banyak. Saat ini, terdapat 23 politeknik dan beberapa universitas serta institut di seluruh Indonesia yang sudah membuka program tersebut.

"Keberadaan S-2 Terapan ini tujuannya untuk memberikan alternatif pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan SDM profesional secara kompeten," imbuh dia.

Ia berharap, kemampuan problem solving hendaknya dibentuk dengan skema project-based learning dan perkuliahan berbasis praktik yang tinggi untuk menguatkan kemampuan analisis pada masalah riil di industri dan dunia kerja.

Kemampuan teknis yang mumpuni tersebut harus disertai wawasan perkembangan dan penerapan teknologi, serta ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Selain itu, mampu menciptakan inovator kreatif yang akan berdampak pada daya saing industri di kompetisi global.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mendikti Saintek Brian...
Mendikti Saintek Brian Yuliarto: Kampus Harus Berdampak Nyata bagi Daerah Sekitar
Prabowo: Pendidikan...
Prabowo: Pendidikan yang Bagus Perlu Uang, Bukan dengan Omon-omon
Beasiswa Belum Mampu...
Beasiswa Belum Mampu Tingkatkan APK Pendidikan Tinggi, Kemendikti Susun Strategi Nasional
Pendidikan Kunci Masa...
Pendidikan Kunci Masa Depan, Begini Strategi dan Tantangannya di Tahun 2025
Pemenang Medspin 2024...
Pemenang Medspin 2024 Dapat Surat Rekomendasi Daftar Maba FK Unair
Pendaftaran Program...
Pendaftaran Program S1 dan S2 di Inggris Raya Masih Terbuka hingga Akhir November 2024
Kemendikti Saintek Berkomitmen...
Kemendikti Saintek Berkomitmen Perkuat LAM Teknik dalam Ekosistem Pendidikan Tinggi
Mendikti Sains dan Teknologi...
Mendikti Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro Lakukan Perbaikan secara Perlahan
Forum Rektor PTMA akan...
Forum Rektor PTMA akan Usulkan Rekomendasi Pendidikan untuk Presiden Terpilih Prabowo
Rekomendasi
Bank Mandiri Cetak Laba...
Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Konsolidasi Rp13,2 Triliun di Kuartal I-2025
Womens Inspiration Awards...
Women's Inspiration Awards 2025, Deretan Pejabat Wanita Tampilkan Pesona dan Prestasi
Pemerintah Akan Bentuk...
Pemerintah Akan Bentuk Satgas Nasional AI Terintegrasi
5 Film Horor Indonesia...
5 Film Horor Indonesia Terbaik Karya Joko Anwar, Pengabdi Setan 2 Tembus 6 Juta Penonton
Kebab Turki Baba Rafi...
Kebab Turki Baba Rafi Raih Top Penjualan Nomor 1 di Jawa Timur
Penyumbang Banyak Tenaga...
Penyumbang Banyak Tenaga Kerja, Pelatihan Industri Kreatif Terus Digiatkan
Berita Terkini
UTBK 2025 Diwarnai Kecurangan,...
UTBK 2025 Diwarnai Kecurangan, Panitia Temukan 10 Joki Lintas Provinsi
11 menit yang lalu
Joki hingga Kamera di...
Joki hingga Kamera di Ciput Jilbab Jadi Modus Operandi Kecurangan UTBK 2025
3 jam yang lalu
Panitia SNPMB: Mayoritas...
Panitia SNPMB: Mayoritas Pelaku Kecurangan UTBK 2025 Peserta dari Fakultas Kedokteran
3 jam yang lalu
Soal UTBK Disimpan Offline,...
Soal UTBK Disimpan Offline, Panitia SNPMB Pastikan Kebocoran Tidak Terjadi
4 jam yang lalu
MNC University Jalani...
MNC University Jalani Proses Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
5 jam yang lalu
Dukung Pendirian USG,...
Dukung Pendirian USG, Mendiktisaintek: Wujudkan Mimpi Prabowo Jadikan Indonesia Maju
5 jam yang lalu
Infografis
Jerman Persiapkan Anak-anak...
Jerman Persiapkan Anak-anak Hadapi Krisis Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved