Mendikti Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro Lakukan Perbaikan secara Perlahan

Senin, 21 Oktober 2024 - 15:40 WIB
loading...
Mendikti Sains dan Teknologi...
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro memastikan bakal meneruskan kebijakan yang telah berjalan di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi. Dia juga akan melakukan perbaikan secara perlahan. Foto/Ari Sandita
A A A
JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro memastikan bakal meneruskan kebijakan yang telah berjalan sebelumnya di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi. Dia juga akan melakukan perbaikan secara perlahan.

Menurutnya, kebijakan yang telah dijalankan di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi telah secara fundamental prinsipal disiapkan, yakni diterapkan dalam kebijakan Merdeka Belajar. Maka itu, dia pun menyiapkan strategi untuk meneruskan kebijakan tersebut sebagaimana Presiden RI Prabowo Subianto yang menyatakan, para menterinya itu bakal langsung bekerja saat dia mengemban amanah sebagai menteri.

"Maka di bidang sains dan teknologi saya akan menggunakan apa yang telah digariskan Pak Nadiem Makarim, kemudian tak ada perubahan sementara, tak ada stagnasi proses, jalan terus supaya kontinuitas terjamin," ujar Satryo dalam pisah sambut di Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (21/10/2024).



Menurutnya, pendidikan tak boleh terganggu oleh adanya perubahan mendadak yang menyebabkan adanya stagnasi atau kebingungan di antara pelaku pendidikan, baik itu anak-anak maupun pendidiknya. Maka itu, dia bakal melanjutkan kebijakan sebelumnya sambil perlahan melakukan berbagai perbaikan ke arah yang lebih baik.

"Kita akan terus jalankan sambil jalan tolong teman-teman sekalian perbaiki mana-mana yang barus diperbaiki, perbaiki sambil jalan terus. Pendidikan itu proses yang berjalan, tak bisa kita mengadakan perubahan dengan tiba-tiba dengan konsep baru, itu akan menimbulkan set back yang tak bisa ditangani," katanya.

Satryo juga mengatakan, pihaknya bakal membuat generasi penerus Indonesia memiliki critical thinking guna menghadapi masa depan yang tak pasti mengingat perkembangan teknologi ke depan bakal semakin maju.

"Di bidang saya mungkin yang saya paling khawatir adalah kita di dikti ya, kita tak tahu nanti 2030 job apa yang masih di bumi ini, pekerjaan apa di tahun 2030 karena sudah berkembangnya AI yang demikian pesat, hampir semua pekerjaan sudah diganti oleh mesin," ujar Satryo.

Maka itu, kata Satryo, dia bakal menerapkan upaya di bidang dikti dan riset. Bagaimana mengajar anak-anak sesuatu yang masa depannya tak tahu seperti apa.



"Ilmu saya teknis mesin itu jadul, saya dapatkan tahun 75-80 sampai 85 lah, kalau sekarang saya mengajar pakai ilmu saya, ke depan itu akan cukup sulit," tuturnya.

Dia menambahkan, ke depan pengajaran dengan ilmu-ilmu modern harus dilakukan guna menghadapi tantangan masa depan yang tak menentu itu. Dia pun mengajak semua pihak untuk menghadapi tantangan tersebut dan membuat anak-anak generasi penerus untuk memiliki critical thinking agar bisa bertahan ke depannya.

"Itulah tantangan kita ke depan. Mari bekerja keras bersama-sama untuk menghadapi masa depan yang tak pasti, tak menentu, diperlukan suatu metode pembelajaran baru. Harus membuat anak-anak kita di semua lini itu punya critical thinking atau kita tak bisa survive di masa depan," katanya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Prabowo: Pendidikan...
Prabowo: Pendidikan yang Bagus Perlu Uang, Bukan dengan Omon-omon
Beasiswa Belum Mampu...
Beasiswa Belum Mampu Tingkatkan APK Pendidikan Tinggi, Kemendikti Susun Strategi Nasional
Menjadi Ahli Teknologi...
Menjadi Ahli Teknologi di Era Digital Bersama MNC University
Profil Prof Brian Yuliarto,...
Profil Prof Brian Yuliarto, Mendikti RI Baru Pengganti Satryo Soemantri Brodjonegoro
Adu Riwayat Pendidikan...
Adu Riwayat Pendidikan Satryo Soemantri Brodjonegoro vs Brian Yuliarto, Siapa Lebih Mentereng?
Profil Pendidikan Prof...
Profil Pendidikan Prof Brian Yuliarto, Kandidat Mendikti Saintek yang Akan Dilantik Hari Ini
Mendikti: Beasiswa,...
Mendikti: Beasiswa, KIP Kuliah, dan UKT Aman dari Jeratan Efisiensi Anggaran
KIP Kuliah dan 4 Beasiswa...
KIP Kuliah dan 4 Beasiswa Kena Efisiensi, Mahasiswa Tidak Mampu Terancam
Bantuan Operasional...
Bantuan Operasional PTN Kena Efisiensi, Mendikti: Uang Kuliah Bisa Naik
Rekomendasi
Menekraf Teuku Riefky...
Menekraf Teuku Riefky Temui Menko Airlangga Bahas Ekraf
Kasus Dugaan Korupsi...
Kasus Dugaan Korupsi LPEI, Jimmy Masrin Siap Kooperatif dan Terbuka
Peduli Korban Banjir,...
Peduli Korban Banjir, Luby Indonesia Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Bekasi
Prabowo Minta Komisaris...
Prabowo Minta Komisaris Bank BUMN Lebih Ramping, Diisi Profesional
Penjualan Tesla Anjlok...
Penjualan Tesla Anjlok 49% di Eropa di Saat Pasar Mobil Listrik Tumbuh, Apa Penyebabnya?
Dukung Program 3 Juta...
Dukung Program 3 Juta Rumah, Ciputra Group Ikutan Bangun Hunian Subsidi
Berita Terkini
MNC University Kerja...
MNC University Kerja Sama dengan LSP SDM TIK untuk Tingkatkan Kompetensi Dosen dan Mahasiswa
3 jam yang lalu
5 Ucapan Selamat Idulfitri...
5 Ucapan Selamat Idulfitri 1446 H untuk Guru, Penuh Doa dan Makna
6 jam yang lalu
IPB Masuk 50 Besar Dunia...
IPB Masuk 50 Besar Dunia dalam QS WUR 2025, Peringkat 1 di ASEAN
7 jam yang lalu
10 Jurusan D4 Paling...
10 Jurusan D4 Paling Ketat di SNBP 2025, Keperawatan Anestesiologi Hanya Terima 0,94% Pendaftar!
9 jam yang lalu
Dana BOS Madrasah dan...
Dana BOS Madrasah dan BOP RA 2025 Mulai Dicairkan, Simak Mekanismenya
9 jam yang lalu
Keren Banget, Siswi...
Keren Banget, Siswi Berusia 15 Tahun Ini Berhasil Lulus SNBP 2025 di Unair
10 jam yang lalu
Infografis
2 Alasan Buaya Hidup...
2 Alasan Buaya Hidup Berdampingan dan Tidak Mau Memakan Capybara
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved