Siswa Fatih Bilingual School Raih Perunggu Olimpiade Sains di Seoul

Minggu, 01 Desember 2019 - 20:17 WIB
Siswa Fatih Bilingual...
Siswa Fatih Bilingual School Raih Perunggu Olimpiade Sains di Seoul
A A A
JAKARTA - Dua siswa Fatih Bilingual School berhasil memboyong medali perunggu dalam olimpiade bidang penelitian dan proyek sains SIIF di Seoul, Korea pada tanggal 27-30 November 2019.

Para siswa tersebut mengharumkan nama Indonesia setelah melakukan proyek penelitian yang sudah mereka siapkan sejak Oktober 2018 atau setahun silam.

"Anak-anak mesti didorong mengikuti kompetisi internasional semacam ini. Selain mengharumkan nama bangsa, kita juga sekaligus mendidik generasi yang fokus di riset dan inovasi berbasis STEM (science, technology, engineering dan mathematics)," kata Nurhadi Hafman Management Advisor Fatih Bilingual School Aceh, di Jakarta, Minggu (1/12/2019).

Aqil Naufal Syahrul dan Muhammad Syafiq Akbar mengirimkan sebuah proyek inovasi dengan judul ‘Moss as a Substitute for the Main Substance in Deodorant’ pada olimpiade bidang penelitian dan proyek sains SIIF di Seoul, Korea pada tanggal 27-30 November 2019.

SIIF (Seoul International Invention Fair) sendiri merupakan program pameran dan kompetisi penemuan dan inovasi tahunan yang diselenggarakan oleh KIPA (Korea Invention Promotion Association) yang diikuti oleh para siswa dan mahasiswa dari berbagai negara.

Mereka bersaing dengan ratusan tim dari 27 negara, yaitu: Bahrain, Bangladesh, China, Kroasia, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Iran, Korea Selatan, Kuwait, Malaysia, Myanmar, Nigeria, Oman, Polandia, Portugal, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Taiwan, Thailand, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Vietnam dan Indonesia.

"Yang lebih membanggakan lagi adalah tim Fatih Bilingual School juga mendapatkan Special Award dari NRCT (National Research Council of Thailand) atas pencapaian proyek penelitian mereka," tambahnya.

Hal tersebut menjadi obat bagi segala persiapan dan proses penelitian yang mereka lakukan, mulai dari kajian literatur, pengambilan sampel, ekstraksi, hingga pengujian di laboratorium mikrobiologi.

Sebelumnya Aqil dan Syafiq juga mendapatkan penghargaan Silver Medal pada ajang serupa di Singapura yakni AIGC (Advanced Innovation Global Competition) pada 15-17 November 2019 di Nanyang Technical University, Singapore.

Mereka berhasil menang dengan menyisihkan tim dari berbagai negara, seperti: Ukraina, Cina, Iran, Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam dan Malaysia. Bidang penelitian dan proyek memang digarap secara khusus dan serius lewat komunitas siswa yang dinamakan FreshJet (Fatih Research and Project Team).

"Setiap tahunnya para siswa diarahkan untuk dapat berkontribusi dalam bidang penelitian dengan memberikan solusi dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari," tutupnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2108 seconds (0.1#10.140)