KPAI Dukung Kebijakan Menteri Nadiem Hapus Ujian Nasional

Kamis, 12 Desember 2019 - 11:46 WIB
KPAI Dukung Kebijakan...
KPAI Dukung Kebijakan Menteri Nadiem Hapus Ujian Nasional
A A A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendukung kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang menghapus Ujian Nasional (UN) mulai tahun 2021. KPAI menilai kebijakan penghapusan UN sejalan dengan sistem zonasi dalam Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Yaitu hanya mempertimbangan jarak rumah ke sekolah, bukan nilai UN-nya seperti praktik sebelum kebijakan zonasi PPDB ditetapkan pemerintah," ujar Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/12/2019).

Kendati demikian, KPAI menyayangkan penurunan persentasi zonasi jarak murni yang semula sudah mencapai 80% setelah pelaksanaan tiga tahun zonasi, namun di era Menteri Nadiem malah kemunduran karena diturunkan drastis menjadi 50%. Padahal, kata dia, sudah banyak daerah yang mampu dan konsisten menjalankan 80% zonasi jarak murni walau dengan segala keterbatasan.

"Berbeda dengan DKI Jakarta, yang memiliki jauh lebih banyak sekolah, namun 'setengah hati' menerapkan zonasi murni sehingga seleksi PPDB sesungguhnya tetap menggunakan UN," jelasnya.

Dia membeberkan, Data Kemdikbud selama lima tahun terakhir menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga miskin justru mengeluarkan biaya pendidikan yang lebih besar dibandingkan anak-anak dari keluarga kaya. Karena, lanjut dia, seleksi PPDB menggunakan hasil UN.

"Anak-anak kaya mampu bayar bimbel, sehingga nilai UN nya bisa tinggi jadi bisa memilih sekolah negeri manapun karena tingginya nilai UN. Sementara jumlah sekolah negeri minim. Akibatnya, sekolah negeri didominasi anak-anak dari keluarga kaya," tandasnya.

Sementara itu, kata dia, anak-anak dari keluarga miskin justru harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk pendidikan di sekolah. "Apalagi Majelis Hakim Mahkamah Agung (MA) juga memenangkan Kemendikbud dalam judicial review kebijakan PPDB sistem zonasi yang digugat Samsudin dkk, sebagai perwakilan masyarakat yang merasa dirugikan dengan sistem zonasi dalam PPDB," katanya.
(kri)
Berita Terkait
Anggota KPAI yang Ngomong...
Anggota KPAI yang Ngomong Berenang Bisa Hamil Dipecat, Pejabat Diingatkan Tidak Asbun
Pemecatan Anggota KPAI...
Pemecatan Anggota KPAI Dinilai Tepat untuk Ingatkan Pejabat yang Lain
Legowo, Sitti Hikmawatty...
Legowo, Sitti Hikmawatty Terima Keputusan Pemberhentiannya dari KPAI
Sitti Hikmawatty Punya...
Sitti Hikmawatty Punya Celah untuk Menggugat Pemecatannya
Kemendikbud Siapkan...
Kemendikbud Siapkan Infrastruktur Pengganti Ujian Nasional
Bayang-bayang UN, Siswa...
Bayang-bayang UN, Siswa Tingkat Akhir Paling Stres Jalani PJJ
Berita Terkini
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
3 jam yang lalu
Ini 49 PTN Satker yang...
Ini 49 PTN Satker yang Akan Menerima Tukin Dosen, Cek Kampusmu
8 jam yang lalu
Dosen MNC University...
Dosen MNC University Dorong BUMDES Perkuat Kolaborasi untuk Promosi Digital
10 jam yang lalu
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa...
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa Penerima, Mendikti Dorong Pemda Inisiasi KIP Kuliah Daerah
13 jam yang lalu
Mendikti Saintek akan...
Mendikti Saintek akan Luncurkan Program Ini di Hardiknas 2025, Kampus Siap-siap!
13 jam yang lalu
MNC Sekuritas dan MNC...
MNC Sekuritas dan MNC University Resmikan Kerja Sama Edukasi, Sinergi Kembangkan Pasar Modal
16 jam yang lalu
Infografis
Market Value Tim Nasional...
Market Value Tim Nasional Asia Tenggara: Timnas Indonesia Teratas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved