Belajar Mandiri, Ini Kiat Membuat Home Learning Efektif

Senin, 30 Maret 2020 - 09:45 WIB
Belajar Mandiri, Ini Kiat Membuat Home Learning Efektif
Belajar Mandiri, Ini Kiat Membuat Home Learning Efektif
A A A
JAKARTA - Home learning menjadi solusi menyambung kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah selama pandemi virus corona. Orang tua pun harus putar otak agar kegiatan belajar tetap efektif. Bagaimana kiatnya?

Belajar di rumah, maka siswa mau tidak mau dilatih untuk belajar secara mandiri. Konsep ini sebetulnya bagus mengingat biasanya siswa selama ini "disuapi" oleh guru. Masalahnya, yang dikeluhkan banyak orang tua sekarang adalah guru yang hanya memberi tugas sehingga beban belajar anak menjadi sangat berat dibandingkan pembelajaran konvensional di dalam kelas. Ditambah lagi orang tua belum tentu menguasai materi sekolah sehingga menjadi beban tersendiri saat mendampingi anak-anak belajar.

Dampaknya tidak hanya siswa yang stres tetapi juga orang tua. Demikian dikatakan pemerhati pendidikan Ki Nanang Bagus Subekti. Home learning bagi anak yang orang tuanya masih bekerja bisa menimbulkan masalah tersendiri. Baiknya, menurut Nanang, pihak sekolah memberikan fleksibilitas. Misalnya tugas bisa dikumpulkan malam atau keesokan paginya.

Di samping itu, ia menilai fasilitas untuk pelaksanaan online learning ini juga terbatas. "Masalahnya apakah semua siswa memiliki laptop atau ponsel pintar, dan koneksi internet. Bagi siswa di daerah, tentu sangat sulit untuk melaksanakan online learning ini," katanya.
Menurut pria yang juga dosen ini, untuk mahasiswa jika mata kuliah dalam bentuk teori, maka dapat terlaksana dengan baik lewat home learning. Akan tetapi, untuk mata kuliah praktik/magang tentu menjadi permasalahan baru.

Sama halnya dengan siswa sekolah untuk mata pelajaran praktik seperti olahraga, keterampilan, laboratorium, dan lain-lainnya. Sampai saat ini keluhan mahasiswa dan siswa terkait belajar online adalah terbatasnya kuota dan jaringan internet. Kendati begitu, akademikus dan peneliti Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta ini menegaskan bahwa home learning adalah solusi yang tepat dan efektif selama masa pandemi ini guna memutus rantai penularan virus korona.

Jikapun tidak mempunyai ponsel pintar, ia menyarankan agar guru memberikan panduan jadwal kegiatan online materi pelajaran yang sudah disusun sedemikian rupa, lengkap dari hari, tanggal, materi dan tugasnya. Orang tua juga bisa meminta tolong tetangga atau kerabat untuk membantu mengirimkan tugas siswa sesuai dengan media yang dipergunakan, misalnya WhatsApp atau e-mail. "Untuk menjalankan pendidikan online perlu penguatan tiga unsur pendidikan (trisentra pendidikan), yaitu sekolah, orang tua, dan masyarakat," kata Nanang.

Menurut Nanang, jika kondisi penyebaran Covid-19 semakin meluas dan masa darurat diperpanjang, maka sangat mungkin akan berpengaruh pada kalender tahun ajaran baru. "Contoh nyata yang sudah ada adalah penghapusan UN karena Covid-19. Namun, doa kita tentu Covid-19 segera teratasi sehingga semua bisa kembali normal," imbuhnya.

Namun, ia mengingatkan, pembatalan UN ini tentunya perlu diikuti dengan kebijakan pendaftaran sekolah lanjutan. Misalnya untuk seleksi siswa baru ke jenjang berikutnya seperti apa. "Mengingat standardisasi nilai rapor tiap sekolah belum tentu sama dan bagaimana proses pengambilan rapor/nilai yang akan dilakukan," sambung Nanang.

Tak ayal pemerintah perlu menyiapkan sarana online yang baik untuk membantu institusi pendidikan baik negeri maupun swasta supaya proses pendidikan tetap bisa berjalan sesuai kalender. Dari kacamata psikolog, home learning bisa dikatakan efektif selama ada progres yang dicapai oleh sang anak.

"Di masa seperti sekarang ini maka tidak perlu ekspektasi berlebihan terhadap anak, lakukan home learning sebaik mungkin yang kita bisa. Yang penting kita punya goal, anak sudah harus bisa apa, misalnya, apakah berhitung atau membaca, atau perkalian. Jadi apakah efektif? Ya lihat saja nanti apakah goal-nya bisa tercapai," pungkas psikolog Saskhya Aulia Prima MPsi. (Sri Noviarni)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6534 seconds (0.1#10.140)