Masih banyak lulusan hukum yang idealis

Jum'at, 25 April 2014 - 19:43 WIB
Masih banyak lulusan...
Masih banyak lulusan hukum yang idealis
A A A
Sindonews.com - Bendera Universitas Indonesia (UI) berkibar dalam The 21st Willem C Vis International Commercial Arbitration Moot yang merupakan kompetisi arbitrase internasional terbesar dan paling bergengsi di dunia.

Pada tahun ini, kompetisi tersebut diikuti 291 Universitas dari 67 negara. Penyelenggara kompetisi ini adalah, Verein zur Veranstaltung und Förderung des Willem C Vis International Commercial Arbitration Moot yang beranggotakan the United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL) dan Austrian Federal Economic Chamber.

Kompetisi ini menguji pengetahuan mahasiswa mengenai hukum internasional, serta kemampuan berargumentasi dalam arbitrase, baik sebagai kuasa hukum penggugat maupun tergugat.

Mahasiswa harus menguasai The United Nations Convention on Contracts for the International Sale of Goods (CISG), UNIDROIT Principles 2010, UNCITRAL Model Law on International Commercial Arbitration 1985 with 2006 amendments, the New York Convention 1958 on the Recognition and Enforcement of Foreign Arbitral Awards, serta aturan lembaga arbitrase yang digunakan pada tahun ini yaitu CEPANI Arbitration Rules.

Kepala Kantor Komunikasi UI Farida Haryoko mengatakan, beberapa tahun terakhir UI khususnya Fakultas Hukum (FH), mengirimkan mahasiswa mereka untuk lolos tes seleksi hakim.

"Mahasiswa FHUI ini kan kalau lulus erat pada kejaksaan, kehakiman, dan kepolisian. Pernah kami kirim lima mahasiswa lulusan cumlaude dari hukum, tetapi enggak ada yang lolos jadi hakim, saya juga enggak tahu kenapa. Tetapi mahasiswa memilih enakan jadi pengacara atau advokat," katanya kepada wartawan, Jumat (25/4/2014).

Farida menegaskan, para lulusan hukum UI harus tetap berpedoman untuk menegakan hukum dan membangun bangsa. Hal itu, kata dia, agar penegakan hukum di negara ini bisa terwujud dengan baik.

"Tapi kita harus membangun bangsa kita. Bagaimana kita memperbaiki masalah hukum ini. Banyak lulusan FH yang idealis, untuk bisa mengawal ini bareng-bareng," tandasnya.
(maf)
Berita Terkait
Paradoks Pendidikan...
Paradoks Pendidikan Tinggi
Pengalaman 36 Tahun,...
Pengalaman 36 Tahun, Universitas Terbuka Ingin Bantu PT Lain
Kualitas Universitas...
Kualitas Universitas Oxford Tak Terkalahkan di Dunia
iSB Sediakan Jurusan...
iSB Sediakan Jurusan Akuntansi Internasional, Ini Sejumlah Keunggulannya
16 Lembaga Layanan Pendidikan...
16 Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Indonesia, Ini Daftar dan Kontaknya
100 Program Studi Vokasi...
100 Program Studi Vokasi Akan Dipadukan dengan Dunia Industri dan Kerja
Berita Terkini
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa...
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa Penerima, Mendikti Dorong Pemda Inisiasi KIP Kuliah Daerah
2 jam yang lalu
Mendikti Saintek akan...
Mendikti Saintek akan Luncurkan Program Ini di Hardiknas 2025, Kampus Siap-siap!
3 jam yang lalu
MNC Sekuritas dan MNC...
MNC Sekuritas dan MNC University Resmikan Kerja Sama Edukasi, Sinergi Kembangkan Pasar Modal
5 jam yang lalu
Nekad atau Nekat, Mana...
Nekad atau Nekat, Mana Penulisan yang Benar?
7 jam yang lalu
LPDP Buka Beasiswa S2...
LPDP Buka Beasiswa S2 Double Degree ke Jepang, Cocok untuk yang Suka IT
8 jam yang lalu
Mendikti Saintek Brian...
Mendikti Saintek Brian Yuliarto: Kampus Harus Berdampak Nyata bagi Daerah Sekitar
8 jam yang lalu
Infografis
5 Makanan yang Memicu...
5 Makanan yang Memicu Pikun, Bisa Mengakibatkan Kerusakan Otak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved