Pemkab Kukar Biayai Guru dan Siswa ke Cambridge University

Selasa, 20 Mei 2014 - 18:31 WIB
Pemkab Kukar Biayai...
Pemkab Kukar Biayai Guru dan Siswa ke Cambridge University
A A A
TENGGARONG - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur menggandeng Cambridge University, Inggris dalam program pembelajaran bahasa Inggris bagi 800 guru dan 13.800 siswa SMP dan SMU.

Selanjutnya, bagi guru dan murid yang berprestasi akan mendapatkan beasiswa pendidikan di Cambridge University, atas biaya APBD.

“Kerjasama dengan Cambridge ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding/MoU) dengan CEO Cambridge University Press Peter Philips, pada 6 Mei 2014 lalu di Inggris. Di Indonesia, kami merupakan Pemda pertama yang melakukan kerjasama seperti ini,” kata Bupati Kukar Rita Widyasari dalam siaran persnya, Selasa (20/5/2014).

Menurut Rita, sebelum MoU dilakukan, pihak Cambridge sudah melakukan survei guna mengetahui kebutuhan pendidikan dan gambaran mengenai kemampuan para guru dan siswa.

Selanjutnya, pada tahap pertama pihak Cambridge melakukan program dan metode pengajaran kepada para guru.

“Target kami, tahun depan sudah ada guru dan siswa yang berprestasi dan bisa menempuh pendidikan di Cambridge. Setidaknya ada lima guru dan lima siswa setiap tahun. Semua dibiayai APBD yang kami alokasikan Rp5 miliar tiap tahun,” kata Rita.

Rita mengatakan, program ini sengaja dibuat demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), dengan meningkatkan kemampuan warganya dalam berbahasa Inggris.

Apalagi, kata dia, Kukar sudah menjadi daerah tujuan investasi yang dilirik oleh para investor asing. Sebagai gambaran, dia mengakui, selama ini Kukar banyak bergantung terhadap hasil sumber daya alam.

“Saya tidak mau masyarakat Kukar hanya menjadi penonton. Masa depan Kukar bergantung pada kualitas sumber daya manusianya, bukan hanya sumber daya alam saja karena akan habis. Jika sumber daya alam tidak ada, saya khawatir Kukar akan tertinggal," ujar Rita.

Bupati juga ingin bahasa Inggris menjadi bahasa kedua, sebagaimana yang berlaku di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

“Saya mau bahasa Inggris tidak menjadi bahasa ‘asing’ , melainkan bahasa kedua, sehingga masyarakat siap untuk bergaul dan bekerja sama dengan dunia internasional,” ujarnya.

Rita menambahkan, setiap pelajar yang terlibat dalam program itu memiliki ikatan dinas dengan Pemkab Kukar.

Karenanya siswa yang berhasil mengikuti program itu harus kembali ke Kukar dan mengabdikan diri sesuai kemampuan mereka.

Dipilihnya Cambridge University, menurut Rita, karena perguruan tinggi ini dinilai memiliki nama baik, baik di negara sendiri maupun dunia. Survei terakhir pada 2012, Cambridge masih berada di peringkat pertama, di atas Harvard.

“Selain itu, kami juga banyak belajar dari Cambridge. Daerah ini tahun 1970an merupakan daerah tertinggal. Namun berkembang menjadi maju bukan karena SDA melainkan karena SDM,” ungkap Bupati.

Country Manager University of Cambridge untuk Indonesia Tri Turturi mengatakan, kerja sama dengan Pemkab Kukar merupakan kerja sama yang pertama di Indonesia.

Dia mengapresiasi Pemkab Kukar karena peduli pada pendidikan untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) daerahnya.

“Di Indonesia ada 4.000 sekolah yang melakukan kerja sama. Tapi, Pemkab Kukar merupakan daerah pertama di Indonesia yang menjalin kerja sama sama secara formal, terutama dalam materi pengembangan bahasa Inggris,” katanya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2351 seconds (0.1#10.140)