Bukan Soal Tega atau Tidak Terkait PR Matematika Nilai 20
A
A
A
DEPOK - Polemik PR matematika diberi nilai 20 oleh sang guru, bukan terletak pada masalah tega atau tidak tega terhadap siswa.
Hal itu dikatakan Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI) Bidang Pendidikan Bambang Wibawarta. Menurutnya, apakah nilai itu memang sesuai dengan cara dan tujuan Satuan Acuan Pendidikan (SAP) yang diajarkan atau tidak.
"Tentu ada buku acuan semacam SAP, apa sih tujuannya, betul enggak jalannya, pasti guru memegang itu. Ini bukan sekadar tega atau tidak tega ya," kata Bambang kepada wartawan di Depok, Senin (22/9/2014).
Bambang menambahkan, setiap guru berbeda dalam memberikan penilaian. Banyak pertimbangan yang akan dilakukan.
"Setiap guru beda, ada yang saklek salah satu (nilainya) 9, salah dua nilainya delapan, ada juga yang memberikan pertimbangan. Misalnya mendekati benar, jadi bukan masalah tega atau tidak," tegasnya.
Diketahui, akun media sosial atas nama Muhammad Erfas Maulana menjadi buah bibir dan menghebohkan forum dunia maya. Penyebabnya, dia mengunggah pekerjaan rumah (PR) matematika adiknya yang diberi nilai 20 oleh gurunya meski semua jawabannya benar.
Sang guru menyalahkan hampir semua jawaban PR anak kelas 2 SD itu, karena konsep atau cara pengerjaannya berbeda dengan cara guru tersebut. Para pengguna Facebook pun ramai memperbincangkan masalah itu.
Hal itu dikatakan Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI) Bidang Pendidikan Bambang Wibawarta. Menurutnya, apakah nilai itu memang sesuai dengan cara dan tujuan Satuan Acuan Pendidikan (SAP) yang diajarkan atau tidak.
"Tentu ada buku acuan semacam SAP, apa sih tujuannya, betul enggak jalannya, pasti guru memegang itu. Ini bukan sekadar tega atau tidak tega ya," kata Bambang kepada wartawan di Depok, Senin (22/9/2014).
Bambang menambahkan, setiap guru berbeda dalam memberikan penilaian. Banyak pertimbangan yang akan dilakukan.
"Setiap guru beda, ada yang saklek salah satu (nilainya) 9, salah dua nilainya delapan, ada juga yang memberikan pertimbangan. Misalnya mendekati benar, jadi bukan masalah tega atau tidak," tegasnya.
Diketahui, akun media sosial atas nama Muhammad Erfas Maulana menjadi buah bibir dan menghebohkan forum dunia maya. Penyebabnya, dia mengunggah pekerjaan rumah (PR) matematika adiknya yang diberi nilai 20 oleh gurunya meski semua jawabannya benar.
Sang guru menyalahkan hampir semua jawaban PR anak kelas 2 SD itu, karena konsep atau cara pengerjaannya berbeda dengan cara guru tersebut. Para pengguna Facebook pun ramai memperbincangkan masalah itu.
(maf)