Kemendikbud Akan Kembangkan SMK Kelautan
A
A
A
JAKARTA - Ditjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah akan mengembangkan sekolah menengah kejuruan (SMK) bidang kelautan.
Direktur Pembinaan SMK Ditjen Dikmen Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah M Mustaghfirin Amin mengatakan, SMK kelautan yang dikembangkan ada dua macam yakni, kelautan
untuk niaga dan perikanan.
Dia menjelaskan, SMK kelautan yang saat ini beroperasi ada 170-an. Sedangkan perikanan ada 145 unit.
"Namun ada sekitar 140 sekolah yang akan kami revitalisasi. Sehingga semua lulusannya bermutu baik dan berstandar internasional," kata Mustaghfirin di Gedung Kemendikbud, Minggu 26 Oktober kemarin.
Mustaghfirin mengungkapkan, Kemendikbud akan memberikan bantuan senilai Rp700 juta per sekolah kelautan dan perikanan tersebut untuk bantuan peralatan.
Peralatan itu dimaksudkan agar siswa dapat langsung praktek dan langsung bekerja usai lulus.
Dia melanjutkan, tahun depan juga seluruh siswa SMK kelautan akan mendapatkan sertifikat internasional.
"Kemendikbud juga sudah bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar mereka turut membantu pelatihan," ungkapnya.
Menurut Mustaghfirin, lulusan SMK memang potential untuk bekerja di perkapalan.
Di kapal itu ada tiga level yakni manajemen dengan profesinya adalah kapten. Lalu bagian operator yakni mualim dan kelasi sementara supporting ialah seperti teknisi mesin dan koki.
"Lulusan SMK itu potensi kerjanya di bagian supporting yang jumlah tenaga kerjanya di dunia yang sudah profesional masih sedikit," terangnya.
Selain mengembangkan SMK bidang kelautan, Mustaghfirin menambahkan, Kemendikbud juga akan mengembangkan SMK pertanian yang saat ini jumlahnya hanya 220 sekolah dengan jumlah siswa 120.000 orang.
Bagi siapa saja siswa yang mau belajar di SMK pertanian akan diberikan beasiswa Rp1 juta/siswa/tahun.
"Ini untuk mendorong anak muda kembali ke pertanian. Imej anak muda terhadap pertanian kan tidak potensial menjadi mata pencaharian," ucapnya.
Direktur Pembinaan SMK Ditjen Dikmen Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah M Mustaghfirin Amin mengatakan, SMK kelautan yang dikembangkan ada dua macam yakni, kelautan
untuk niaga dan perikanan.
Dia menjelaskan, SMK kelautan yang saat ini beroperasi ada 170-an. Sedangkan perikanan ada 145 unit.
"Namun ada sekitar 140 sekolah yang akan kami revitalisasi. Sehingga semua lulusannya bermutu baik dan berstandar internasional," kata Mustaghfirin di Gedung Kemendikbud, Minggu 26 Oktober kemarin.
Mustaghfirin mengungkapkan, Kemendikbud akan memberikan bantuan senilai Rp700 juta per sekolah kelautan dan perikanan tersebut untuk bantuan peralatan.
Peralatan itu dimaksudkan agar siswa dapat langsung praktek dan langsung bekerja usai lulus.
Dia melanjutkan, tahun depan juga seluruh siswa SMK kelautan akan mendapatkan sertifikat internasional.
"Kemendikbud juga sudah bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar mereka turut membantu pelatihan," ungkapnya.
Menurut Mustaghfirin, lulusan SMK memang potential untuk bekerja di perkapalan.
Di kapal itu ada tiga level yakni manajemen dengan profesinya adalah kapten. Lalu bagian operator yakni mualim dan kelasi sementara supporting ialah seperti teknisi mesin dan koki.
"Lulusan SMK itu potensi kerjanya di bagian supporting yang jumlah tenaga kerjanya di dunia yang sudah profesional masih sedikit," terangnya.
Selain mengembangkan SMK bidang kelautan, Mustaghfirin menambahkan, Kemendikbud juga akan mengembangkan SMK pertanian yang saat ini jumlahnya hanya 220 sekolah dengan jumlah siswa 120.000 orang.
Bagi siapa saja siswa yang mau belajar di SMK pertanian akan diberikan beasiswa Rp1 juta/siswa/tahun.
"Ini untuk mendorong anak muda kembali ke pertanian. Imej anak muda terhadap pertanian kan tidak potensial menjadi mata pencaharian," ucapnya.
(whb)