Indonesia Tuan Rumah Olimpiade Ilmuwan Muda Internasional
A
A
A
JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah Internasional Science Project Olympiade (ISPRO) yang mengikutsertakan 31 negara. Indonesia menargetkan menjadi juara umum untuk ketiga kalinya.
Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ahmad Jazidie mengatakan, Indonesia menjadi tuan rumah untuk ketiga kalinya pada kompetisi penelitian para ilmuwan jenjang SMA dibidang biologi, fisika, kimia, lingkungan dan teknologi.
Jazidie yakin Indonesia akan menjadi juara umum lagi namun dengan kemenangan disetiap bidang yang lebih banyak lagi.
“Kita selalu jadi juara umum dan ingin mempertahankan itu. Tahun ini kita akan sukses secara prestasi dan penyelenggaraan. Walau menargetkan juara umum namun bidang yang akan dimenangi akan lebih banyak lagi,” kata Ahmad Jazidie saat Opening Ceremony ISPRO 2015 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, kemarin.
Jazidie menjelaskan, ilmuwan muda Indonesia akan bersaing dengan peneliti dari 31 negara lainnya dalam ISPRO yang akan berlangsung di Jakarta 4-9 Mei ini.
Seperti Aghanistan, Angola, Australia, Bangladesh, Belarusia, Bosnia Herzegovina, Brasil, Kroasia, Jerman, Mesir, India, Irak, Kazakstan, Kosovo, Kirgistan, Macedonia, Malaysia, Moldova, Myanmar, Nigeria, Pakistan, Filipina, Senegal, Serbia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Tajikistan, Thailand, Turki dan Uganda. Jumlah peserta tahun ini naik dari 27 negara pada 2014 lalu dan 24 negara pada 2013.
Jazidie menyatakan, Indonesia ingin menjadi pusat ilmu pengetahuan dan menjadi trendsetter bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi di kawasan Asia Pasifik.
Dia yakin tujuan ini akan tercapai karena pemerintah sudah menggalakkan jumlah ilmuwan muda dan memperbanyak keikutsertaan peneliti muda di kompetisi internasional.
Keikutsertaan Indonesia pada ISPRO memang untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti dikalangan usia muda. Disamping itu untuk meningkatkan kesadaran siswa untuk melindungi bumi, pemanfaatan sumber alam dan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ahmad Jazidie mengatakan, Indonesia menjadi tuan rumah untuk ketiga kalinya pada kompetisi penelitian para ilmuwan jenjang SMA dibidang biologi, fisika, kimia, lingkungan dan teknologi.
Jazidie yakin Indonesia akan menjadi juara umum lagi namun dengan kemenangan disetiap bidang yang lebih banyak lagi.
“Kita selalu jadi juara umum dan ingin mempertahankan itu. Tahun ini kita akan sukses secara prestasi dan penyelenggaraan. Walau menargetkan juara umum namun bidang yang akan dimenangi akan lebih banyak lagi,” kata Ahmad Jazidie saat Opening Ceremony ISPRO 2015 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, kemarin.
Jazidie menjelaskan, ilmuwan muda Indonesia akan bersaing dengan peneliti dari 31 negara lainnya dalam ISPRO yang akan berlangsung di Jakarta 4-9 Mei ini.
Seperti Aghanistan, Angola, Australia, Bangladesh, Belarusia, Bosnia Herzegovina, Brasil, Kroasia, Jerman, Mesir, India, Irak, Kazakstan, Kosovo, Kirgistan, Macedonia, Malaysia, Moldova, Myanmar, Nigeria, Pakistan, Filipina, Senegal, Serbia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Tajikistan, Thailand, Turki dan Uganda. Jumlah peserta tahun ini naik dari 27 negara pada 2014 lalu dan 24 negara pada 2013.
Jazidie menyatakan, Indonesia ingin menjadi pusat ilmu pengetahuan dan menjadi trendsetter bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi di kawasan Asia Pasifik.
Dia yakin tujuan ini akan tercapai karena pemerintah sudah menggalakkan jumlah ilmuwan muda dan memperbanyak keikutsertaan peneliti muda di kompetisi internasional.
Keikutsertaan Indonesia pada ISPRO memang untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti dikalangan usia muda. Disamping itu untuk meningkatkan kesadaran siswa untuk melindungi bumi, pemanfaatan sumber alam dan gaya hidup yang ramah lingkungan.
(maf)