UGM Alokasikan Beasiswa Ratusan Miliar untuk Bantu Mahasiswa Tidak Mampu
Jum'at, 20 Januari 2023 - 09:37 WIB
JAKARTA - Komitmen untuk meningkatkan akses pendidikan kepada mahasiswa kurang mampu untuk berkuliah di Universitas Gadjah Mada ( UGM ) terus diperkuat. UGM memastikan tidak satupun mahasiswa yang tidak bisa menikmati pendidikan karena keterbatasan ekonomi.
Hal ini diwujudkan dengan setiap tahunnya UGM mengalokasikan dana beasiswa hingga ratusan miliar yang diperuntukan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dari sisi ekonomi, kurang mampu namun memiliki prestasi akademik dan mahasiswa yang sudah mendapat beasiswa dari program Bidikmisi atau Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).
Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Sindung Tjahyadi, menyampaikan Universitas Gadjah Mada setiap tahun mengalokasikan ratusan miliar untuk pemberian beasiswa dengan menghimpun berbagai mitra baik dari pemerintah maupun pihak swasta.
Pada 2022 lalu, kata Sindung, UGM mengalokasikan sebanyak Rp304,5 miliar dana beasiswa yang diperuntukan bagi 18.964 mahasiswa. ”Dana beasiswa ini dihimpun dari 165 mitra dalam bentuk 192 jenis beasiswa,” kata Sindung, dikutip dari laman UGM, Jumat (20/1/2023).
Baca juga: Segini Biaya Kuliah Mahasiswa yang Diterima di ITB melalui SNBP, SNBT, dan Mandiri
Menurut Sindung, jumlah nominal beasiswa yang dikelola oleh UGM bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020 jumlah dana beasiswa yang dihimpun mencapai Rp274,6 miliar, lalu meningkat menjadi Rp295,4 miliar pada tahun 2021 lalu. “Dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat bahkan mitranya pun makin bertambah,” katanya.
Lembaga mitra yang memberikan beasiswa tersebut berasal dari instansi pemerintah, instansi swasta, yayasan, BUMN, BUMD, alumni, pribadi, dan dari UGM sendiri hingga dari perguruan tinggi luar negeri.
Sindung menjelaskan penerima beasiswa untuk mahasiswa dari program sarjana dan diploma diberikan dalam bentuk tiga kategori yakni mahasiswa berprestasi yang kurang mampu, dan beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu.
Selain itu juga ada beasiswa kemitraan melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dan Penelusuran Bibit Unggul Kemitraan (PBUK). “Tidak ada alasan bagi mahasiswa yang kurang mampu untuk tidak melanjutkan pendidikannya di UGM hingga selesai,” imbuhnya.
Hal ini diwujudkan dengan setiap tahunnya UGM mengalokasikan dana beasiswa hingga ratusan miliar yang diperuntukan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dari sisi ekonomi, kurang mampu namun memiliki prestasi akademik dan mahasiswa yang sudah mendapat beasiswa dari program Bidikmisi atau Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).
Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Sindung Tjahyadi, menyampaikan Universitas Gadjah Mada setiap tahun mengalokasikan ratusan miliar untuk pemberian beasiswa dengan menghimpun berbagai mitra baik dari pemerintah maupun pihak swasta.
Pada 2022 lalu, kata Sindung, UGM mengalokasikan sebanyak Rp304,5 miliar dana beasiswa yang diperuntukan bagi 18.964 mahasiswa. ”Dana beasiswa ini dihimpun dari 165 mitra dalam bentuk 192 jenis beasiswa,” kata Sindung, dikutip dari laman UGM, Jumat (20/1/2023).
Baca juga: Segini Biaya Kuliah Mahasiswa yang Diterima di ITB melalui SNBP, SNBT, dan Mandiri
Menurut Sindung, jumlah nominal beasiswa yang dikelola oleh UGM bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020 jumlah dana beasiswa yang dihimpun mencapai Rp274,6 miliar, lalu meningkat menjadi Rp295,4 miliar pada tahun 2021 lalu. “Dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat bahkan mitranya pun makin bertambah,” katanya.
Lembaga mitra yang memberikan beasiswa tersebut berasal dari instansi pemerintah, instansi swasta, yayasan, BUMN, BUMD, alumni, pribadi, dan dari UGM sendiri hingga dari perguruan tinggi luar negeri.
Sindung menjelaskan penerima beasiswa untuk mahasiswa dari program sarjana dan diploma diberikan dalam bentuk tiga kategori yakni mahasiswa berprestasi yang kurang mampu, dan beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu.
Selain itu juga ada beasiswa kemitraan melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dan Penelusuran Bibit Unggul Kemitraan (PBUK). “Tidak ada alasan bagi mahasiswa yang kurang mampu untuk tidak melanjutkan pendidikannya di UGM hingga selesai,” imbuhnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda