Inovasi Keren! IPB University Temukan Obat Herbal Anti Asam Urat
Senin, 30 Januari 2023 - 14:08 WIB
JAKARTA - IPB University bekerja sama dengan PT Biolife Indonesia telah menghasilkan produk Bioluric, obat herbal antigout (anti asam urat).
Bioluric merupakan nama dagang untuk produk obat tradisional berbahan alam asli Indonesia yang dapat menurunkan kadar asam urat . Bioluric telah mendapatkan izin edar dan siap dikomersialisasikan.
Grand launching produk Bioluric telah dilaksanakan di Ballroom IPB International Convention Center (IICC), Bogor (26/1/2023).
Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis IPB University menyampaikan bahwa tidak mudah untuk menuju tahap komersialisasi inovasi.
“Akan tetapi, melalui produk Bioluric kita dapat buktikan bahwa IPB University mampu membuat inovasi obat dengan bahan baku tanaman lokal. Manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat. Kita sudah selamatkan bahan alam asli Indonesia, jangan sampai orang luar gali terus potensi kekayaan alam negeri kita," ucap Prof Erika.
Menurutnya, produk inovasi ini merupakan salah satu dari 65 proposal yang didanai program Matching Fund Kedai Reka 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk tahapan komersialisasi.
“Produk ini sudah siap secara kualitas. Apalagi untuk pangan yang menyentuh kesehatan manusia. Ini merupakan produk inovasi yang dilindungi hak cipta dan telah dikerjasamakan dengan mitra industri,” tambahnya.
Bioluric merupakan nama dagang untuk produk obat tradisional berbahan alam asli Indonesia yang dapat menurunkan kadar asam urat . Bioluric telah mendapatkan izin edar dan siap dikomersialisasikan.
Grand launching produk Bioluric telah dilaksanakan di Ballroom IPB International Convention Center (IICC), Bogor (26/1/2023).
Baca Juga
Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis IPB University menyampaikan bahwa tidak mudah untuk menuju tahap komersialisasi inovasi.
“Akan tetapi, melalui produk Bioluric kita dapat buktikan bahwa IPB University mampu membuat inovasi obat dengan bahan baku tanaman lokal. Manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat. Kita sudah selamatkan bahan alam asli Indonesia, jangan sampai orang luar gali terus potensi kekayaan alam negeri kita," ucap Prof Erika.
Menurutnya, produk inovasi ini merupakan salah satu dari 65 proposal yang didanai program Matching Fund Kedai Reka 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk tahapan komersialisasi.
“Produk ini sudah siap secara kualitas. Apalagi untuk pangan yang menyentuh kesehatan manusia. Ini merupakan produk inovasi yang dilindungi hak cipta dan telah dikerjasamakan dengan mitra industri,” tambahnya.
tulis komentar anda