UPER Gandeng Pertamina dan Exxon Siapkan Lulusan Sadar Pemanfaatan EBT
Minggu, 12 Februari 2023 - 22:22 WIB
JAKARTA - Di tengah upaya pemerintah menggenjot produksi migas, menyeruak kekhawatiran akan dampaknya terhadap pemanasan global . Teknologi penangkap emisi karbon hasil produksi energi, Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), digadang sebagai salah satu solusinya.
International Energy Agency memperkirakan potensi teknologi CCUS di Indonesia mampu menangkap CO2 sebesar 6 juta ton pada 2035. Disamping CCUS, pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rida Mulyana, menjelaskan bahwa di tahun 2023 terjadi peningkatan kapasitas EBT di Indonesia. Terdapat sekitar 3.700 GW peluang EBT, dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 3.000 GW.
Senior Vice President of Research and Technology Innovation Pertamina, Dr. Oki Muraza, mengatakan Pertamina aktif mengembangkan teknologi CCUS dan EBT. Kemutakhiran teknologi CCUS sangat membantu dalam produksi migas sekaligus mengurangi emisi karbon.
“Pertamina berupaya menciptakan teknologi yang meminimalisir penghasil karbon. Selain mengurangi emisi karbon, CCUS kini digunakan untuk menangkap dan mengubah karbon menjadi energi,” ujar Oki dalam gelaran General Lecture bertema ‘Innovating Energi Solutions for A Net-Zero Future' yang diselenggarakan Universitas Pertamina (UPER) bekerja sama dengan ExxonMobil dan Pertamina pada Kamis (2/2/2023).
Kuliah umum ini bertujuan meluaskan wawasan mahasiswa terhadap EBT. Sehingga dapat mendukung penyiapan mereka sebagai calon pelaku industri energi masa depan yang sadar EBT.
UPER secara aktif telah terlibat untuk menekan laju emisi karbon. Selain menyiapkan mahasiswa mengelola EBT melalui mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan, UPER juga memiliki Center of Excellence (CoE) di bidang EBT hingga eskalasi teknologi CCUS.
International Energy Agency memperkirakan potensi teknologi CCUS di Indonesia mampu menangkap CO2 sebesar 6 juta ton pada 2035. Disamping CCUS, pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rida Mulyana, menjelaskan bahwa di tahun 2023 terjadi peningkatan kapasitas EBT di Indonesia. Terdapat sekitar 3.700 GW peluang EBT, dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 3.000 GW.
Senior Vice President of Research and Technology Innovation Pertamina, Dr. Oki Muraza, mengatakan Pertamina aktif mengembangkan teknologi CCUS dan EBT. Kemutakhiran teknologi CCUS sangat membantu dalam produksi migas sekaligus mengurangi emisi karbon.
“Pertamina berupaya menciptakan teknologi yang meminimalisir penghasil karbon. Selain mengurangi emisi karbon, CCUS kini digunakan untuk menangkap dan mengubah karbon menjadi energi,” ujar Oki dalam gelaran General Lecture bertema ‘Innovating Energi Solutions for A Net-Zero Future' yang diselenggarakan Universitas Pertamina (UPER) bekerja sama dengan ExxonMobil dan Pertamina pada Kamis (2/2/2023).
Baca Juga
Kuliah umum ini bertujuan meluaskan wawasan mahasiswa terhadap EBT. Sehingga dapat mendukung penyiapan mereka sebagai calon pelaku industri energi masa depan yang sadar EBT.
UPER secara aktif telah terlibat untuk menekan laju emisi karbon. Selain menyiapkan mahasiswa mengelola EBT melalui mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan, UPER juga memiliki Center of Excellence (CoE) di bidang EBT hingga eskalasi teknologi CCUS.
tulis komentar anda