DKV Kalbis Institute Kembangkan Kampus Imersif dan Virtual di Dunia Metaverse
Rabu, 15 Februari 2023 - 16:03 WIB
JAKARTA - DKV Kalbis Institute kembali melakukan inovasi dalam membuat kampus imersif dan virtual di dunia metaverse. Inovasi ini diharapkan bisa menjadi pelopor dan juga mendorong kampus lainnya untuk masuk ke dunia metaverse.
Pengembangan inovasi ini dilakukan Kalbis Institute dengan menggandeng Shinta VR. Kerja sama ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas serta menjadi prototipe bagi universitas lainnya.
Kolaborasi penelitian antara keduanya ini akhirnya diajukan melui pendanaan matching fund Kedaireka sebagai salah satu implementasi dari Program Merdeka Belajar Kemendikbudristek.
“Kami bersama Shinta VR, salah satu mitra strategis kami tentunya berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi tonggak awal virtualisasi bagi universitas yang ada di Indonesia," ujar ujar Raymond Christantyo, Head of Branding and Communication Kalbis Institute, melalui siaran pers, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Ini Kuota SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri 2023 di 26 Jurusan UPN Veteran Jakarta
"Karena seperti yang kita ketahui dunia metaverse akan menjadi dunia baru ke depannya dan kampus harus menjadi yang terdepan untuk mempersiapkan segalanya,” lanjutnya.
Lebih jauh, penelitian ini merupakan salah satu implementasi dari visi misi Kalbis Institute untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul tidak hanya di level nasional, namun juga menuju ke level internasional.
Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan para Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) Kalbis Institute dan Shinta VR, namun juga melibatkan beberapa mahasiswa DKV untuk merasakan langsung dalam menggarap proyek khususnya dalam membangun interaksi objek kampus yang akan divirtualkan.
Baca juga: Kuota KIP Kuliah 2023 Terbatas, Daftar Secepatnya
Kolaborasi ini rencananya akan berjalan selama 3 tahun sejak Juni 2022, dan akan dipamerkan pada 2025.
“Dengan menggandeng mitra perusahaan ternama, kami mendapatkan banyak pengalaman baru, terlebih dalam proses pembuatan virtual reality. Sebuah kolaborasi harmonis memadukan ide, teknis, dan visualisasi untuk menciptakan sebuah kampus dalam platform virtual," tutur Ketua Program Studi DKV Kalbis Institute Betha Almanfaluthi.
Betha menerangkan, dengan perencanaan yang matang dan proses yang berkelanjutan diharapkan penelitian ini akan dapat memberi manfaat yang banyak bagi insan di perguruan tinggi.
Pengembangan inovasi ini dilakukan Kalbis Institute dengan menggandeng Shinta VR. Kerja sama ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas serta menjadi prototipe bagi universitas lainnya.
Kolaborasi penelitian antara keduanya ini akhirnya diajukan melui pendanaan matching fund Kedaireka sebagai salah satu implementasi dari Program Merdeka Belajar Kemendikbudristek.
“Kami bersama Shinta VR, salah satu mitra strategis kami tentunya berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi tonggak awal virtualisasi bagi universitas yang ada di Indonesia," ujar ujar Raymond Christantyo, Head of Branding and Communication Kalbis Institute, melalui siaran pers, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Ini Kuota SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri 2023 di 26 Jurusan UPN Veteran Jakarta
"Karena seperti yang kita ketahui dunia metaverse akan menjadi dunia baru ke depannya dan kampus harus menjadi yang terdepan untuk mempersiapkan segalanya,” lanjutnya.
Lebih jauh, penelitian ini merupakan salah satu implementasi dari visi misi Kalbis Institute untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul tidak hanya di level nasional, namun juga menuju ke level internasional.
Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan para Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) Kalbis Institute dan Shinta VR, namun juga melibatkan beberapa mahasiswa DKV untuk merasakan langsung dalam menggarap proyek khususnya dalam membangun interaksi objek kampus yang akan divirtualkan.
Baca juga: Kuota KIP Kuliah 2023 Terbatas, Daftar Secepatnya
Kolaborasi ini rencananya akan berjalan selama 3 tahun sejak Juni 2022, dan akan dipamerkan pada 2025.
“Dengan menggandeng mitra perusahaan ternama, kami mendapatkan banyak pengalaman baru, terlebih dalam proses pembuatan virtual reality. Sebuah kolaborasi harmonis memadukan ide, teknis, dan visualisasi untuk menciptakan sebuah kampus dalam platform virtual," tutur Ketua Program Studi DKV Kalbis Institute Betha Almanfaluthi.
Betha menerangkan, dengan perencanaan yang matang dan proses yang berkelanjutan diharapkan penelitian ini akan dapat memberi manfaat yang banyak bagi insan di perguruan tinggi.
(nnz)
tulis komentar anda