10 Sosok Perempuan Hebat, Jabat Rektor di Universitas Ternama di Indonesia
Rabu, 08 Maret 2023 - 17:29 WIB
JAKARTA - Sepuluh rektor perempuan di universitas ternama di Indonesia ini memberikan bukti bahwa seorang perempuan dapat memiliki kapasitas untuk memimpin sebuah perguruan tinggi.
Mereka terpilih karena prestasi dan kinerja yang unggul, tak kalah dari kaum lelaki. Bahkanpara perempuan hebat ini sanggup membuat inovasi dan trobosan-trobosan keren sehingga kampus yang dipimpinnya semakin maju dan berkembang.
Berdasarkan hasil penelusuran tim Litbang MPI, berikut ini 10 rektor perempuan di universitas ternama di Indonesia, baik yang masih maupun pernah menjabat.
Saat ini Institut Teknologi Bandung (ITB) dipimpin oleh Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. Ia merupakan rektor perempuan pertama ITB, yang menjabat untuk periode 2020-2025.
Lulusan Teknik Sipil ITB tahun 1991 ini meraih gelar magister dan doktor di bidang teknik sipil dari Universitas Purdue, Amerika Serikat.
Sebelum menjadi rektor, Reini merupakan guru besar sekaligus ketua Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB.
Mereka terpilih karena prestasi dan kinerja yang unggul, tak kalah dari kaum lelaki. Bahkanpara perempuan hebat ini sanggup membuat inovasi dan trobosan-trobosan keren sehingga kampus yang dipimpinnya semakin maju dan berkembang.
Baca Juga
Berdasarkan hasil penelusuran tim Litbang MPI, berikut ini 10 rektor perempuan di universitas ternama di Indonesia, baik yang masih maupun pernah menjabat.
1. Prof. Reini Wirahadikusumah - ITB
Saat ini Institut Teknologi Bandung (ITB) dipimpin oleh Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. Ia merupakan rektor perempuan pertama ITB, yang menjabat untuk periode 2020-2025.
Lulusan Teknik Sipil ITB tahun 1991 ini meraih gelar magister dan doktor di bidang teknik sipil dari Universitas Purdue, Amerika Serikat.
Sebelum menjadi rektor, Reini merupakan guru besar sekaligus ketua Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB.
2. Prof. Ova Emilia - UGM
tulis komentar anda