Tak Mau Beratkan Orang Tua, SDN2 Mendawai Berikan Tugas Murid Via WA
Rabu, 22 Juli 2020 - 10:55 WIB
KOTAWARINGIN BARAT - Tahun ajaran baru 2020/2021 di masa pandemi COVID-19 , mayoritas sekolah masih menerapkan belajar di rumah (BDR). Sejumlah sekolahanpun menerapkan kebijakan berbeda beda untuk menjalankan proses belajar mengajar secara online.
Seperti yang dilakukan SDN 2 Mendawai, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Proses belajar online dilakukan menggunakan aplikasi Whatsapp milik orangtua. (Baca juga: Pemuda Ini Gratiskan Wifi dan Rumah untuk Belajar Siswa Tak Mampu )
“Jadi kami tetap memberikan tugas setiap hari sesuai jadwal pelajaran. Kita juga pinjamkan buku LKS ssbagai penunjang untuk belajar di rumah bersama orang tua,” ujar wali kelas 5B, SDN 2 Mendawai, Resmini kepada SINDOnews, Rabu (21/7/2020).
Dia menjelaskan, supaya tidak membebankan paket data internet kepada orang tua murid, sekolah ini tidak menerapkan belajar online setiap hari melalui zoom (tatap muka via online). “Jadi kalau di kelas 5 ini saya memberikan tugas setiap harinya melalui grup WA. Setiap hari tugas saya berikan sesuai jadwal mata pelajaran. Supaya para murid di rumah juga setiap hari mengerjakan dan belajar. Dan setiap hari Senin tugas dikumpulkan ke sekolah,” ujarnya. (Baca juga: 25% Pelajar di Jateng Tak Miliki Akses Layanan Pendidikan Daring )
Sementara itu, wali kelas 2A, Gusmalinda mengatakan, untuk kelas 2 sistem BDR-nya dilakukan dengan sistem online melalui grup WA. Dirinya setiap hari Senin langsung memberikan sejumlah tugas untuk dikerjakan selama 1 pekan di rumah didampingi orang tua. “Jadi buku LKS sudah kita pinjami semua. Setiap hari Senin saya langsung berikan tugas melalui WA untuk dikerjakan selama 1 pekan. Kemudian pada hari Senin berikutnya semua tugas dikumpulkan. Dan dan nanti seterusnya begitu,” ujar guru muda ini.
Di tempat yang sama, Kepsek SDN 2 Mendawai, Saini mengatakan, dirinya tidak mau membebani orang tua dengan membeli lebih paket data internet jika diberlakukan sekolah sistem online menggunakan aplikasi zoom setiap harinya. “Ya kan tidak semua orang tua murid mampu, jadi kita harus mengerti hal itu. Jadi kita buat BDR-nya hanya tugas dan dishare digrup WA masing masing kelas. Interaksi antara orang tua dan guru juga bisa langsung digrup itu. Jadi intinya di masa pandemi ini kita harus menerapkan kebijakan yang tidak menambah beban orang tua,” pungkasnya.
Seperti yang dilakukan SDN 2 Mendawai, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Proses belajar online dilakukan menggunakan aplikasi Whatsapp milik orangtua. (Baca juga: Pemuda Ini Gratiskan Wifi dan Rumah untuk Belajar Siswa Tak Mampu )
“Jadi kami tetap memberikan tugas setiap hari sesuai jadwal pelajaran. Kita juga pinjamkan buku LKS ssbagai penunjang untuk belajar di rumah bersama orang tua,” ujar wali kelas 5B, SDN 2 Mendawai, Resmini kepada SINDOnews, Rabu (21/7/2020).
Dia menjelaskan, supaya tidak membebankan paket data internet kepada orang tua murid, sekolah ini tidak menerapkan belajar online setiap hari melalui zoom (tatap muka via online). “Jadi kalau di kelas 5 ini saya memberikan tugas setiap harinya melalui grup WA. Setiap hari tugas saya berikan sesuai jadwal mata pelajaran. Supaya para murid di rumah juga setiap hari mengerjakan dan belajar. Dan setiap hari Senin tugas dikumpulkan ke sekolah,” ujarnya. (Baca juga: 25% Pelajar di Jateng Tak Miliki Akses Layanan Pendidikan Daring )
Sementara itu, wali kelas 2A, Gusmalinda mengatakan, untuk kelas 2 sistem BDR-nya dilakukan dengan sistem online melalui grup WA. Dirinya setiap hari Senin langsung memberikan sejumlah tugas untuk dikerjakan selama 1 pekan di rumah didampingi orang tua. “Jadi buku LKS sudah kita pinjami semua. Setiap hari Senin saya langsung berikan tugas melalui WA untuk dikerjakan selama 1 pekan. Kemudian pada hari Senin berikutnya semua tugas dikumpulkan. Dan dan nanti seterusnya begitu,” ujar guru muda ini.
Di tempat yang sama, Kepsek SDN 2 Mendawai, Saini mengatakan, dirinya tidak mau membebani orang tua dengan membeli lebih paket data internet jika diberlakukan sekolah sistem online menggunakan aplikasi zoom setiap harinya. “Ya kan tidak semua orang tua murid mampu, jadi kita harus mengerti hal itu. Jadi kita buat BDR-nya hanya tugas dan dishare digrup WA masing masing kelas. Interaksi antara orang tua dan guru juga bisa langsung digrup itu. Jadi intinya di masa pandemi ini kita harus menerapkan kebijakan yang tidak menambah beban orang tua,” pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda