YAR-TSRA 2024 Wadahi Peneliti Muda Hadirkan Solusi Inovatif

Minggu, 24 November 2024 - 16:56 WIB
loading...
YAR-TSRA 2024 Wadahi...
Youth as Researchers–Tanoto Student Research Awards (YAR-TSRA) yang diprakarsai oleh UNESCO dan Tanoto Foundation hadir kembali. Foto/Tanoto Foundation.
A A A
JAKARTA - Youth as Researchers–Tanoto Student Research Awards (YAR-TSRA) yang diprakarsai oleh UNESCO dan Tanoto Foundation hadir kembali. Knowledge Summit tahun ini menandai babak baru dalam memberdayakan pemuda Indonesia untuk menghadapi tantangan masyarakat melalui solusi berbasis bukti.

Melalui kesuksesan pelaksanaan YAR-TSRA tahun 2023, program tahun ini memperluas jangkauannya dengan melibatkan mahasiswa dari Pulau Sumatera, dengan total partisipan sebanyak 96 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Baca juga: Ekonomi Hijau, Tanoto Foundation Siapkan Generasi Muda dengan Skill SDGs

Knowledge Summit memberikan wadah dan kesempatan bagi para peneliti muda untuk mempresentasikan hasil riset mereka kepada pembuat kebijakan, akademisi, dan pemimpin sektor swasta, menampilkan pendekatan inovatif untuk menangani isu-isu sosial di Indonesia dengan tema-tema seperti kesehatan mental, aksi iklim, teknologi digital, dan pendidikan inklusif.

Program YAR-TSRA bukan hanya inisiatif penelitian saja, melainkan platform transformatif untuk membekali pemuda Indonesia dengan keterampilan penting untuk menghadapi tantangan dunia nyata.

Baca juga: Kolaborasi Kemendikbud, KemenPPA, dan Tanoto Foundation untuk Tingkatkan Kemandirian Anak

Melalui pelatihan, pendampingan, dan penelitian terarah, para peserta diberdayakan untuk menyelidiki topik yang relevan secara personal maupun sosial, merancang metodologi yang solid, dan menganalisis data untuk menghasilkan rekomendasi yang dapat diterapkan.

Maki Katsuno-Hayashikawa, Direktur dan Perwakilan UNESCO Regional Office Jakarta, mengatakan bahwa UNESCO telah bekerja sama dengan ribuan pemuda di seluruh dunia melalui pembentukan dan dukungan terhadap inisiatif serta jaringan yang dipimpin oleh pemuda.

UNESCO juga memperkuat kapasitas pemuda, mendorong produksi pengetahuan, dan menciptakan ruang dialog antara pemuda, pembuat kebijakan, dan organisasi masyarakat sipil.

“Saat ini, kita menyaksikan bagaimana para pelajar menghasilkan penelitian berkualitas, seperti dampak pelaksanaan kebijakan pemerintah terkait aksi iklim di Kepulauan Seribu; menggunakan teknologi digital untuk memetakan petualangan kuliner tersembunyi di Kota Makassar; serta strategi untuk mendorong pendidikan yang lebih inklusif bagi anak-anak di desa nelayan di Medan," katanya, melalui siaran pers, dikutip Minggu (24/11/2024).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2012 seconds (0.1#10.140)