Evaluasi Program Organisasi Penggerak Kemendibud Sangat Ketat
Rabu, 22 Juli 2020 - 22:50 WIB
Direktur Indonesia Mengajar, Ayu Apriyanti menyatakan, proses evaluasi POP di tengah pandemi menjadi tantangan baru bagi para peserta. Beberapa persiapan dan koordinasi internal harus dilakukan tanpa tatap muka. Kendati dalam kondisi terbatas, proses evaluasi berjalan sangat ketat. Bahkan, kunjungan dan wawancara langsung tetap dilakukan dengan menjalankan protokol Kesehatan COVID-19.
Menurut Ayu, situasi ini menjadi pembelajaran karena kondisi kebiasaan baru tidak menghalangi masyarakat bergerak dan bekerja bagi pendidikan Indonesia. "Jika dipikir anak-anak di Indonesia tetap tumbuh dari hari ke hari, tidak peduli ada pandemi atau tidak. Salut untuk tim yang tetap semangat menjalankan proses evaluasi ini," katanya.
Ayu menilai, keberagaman organisasi penggerak menjadi bukti gotong-royong memajukan pendidikan nasional. "Dari awal ini bukan tentang Organisasi Penggerak tetapi tentang anak-anak Indonesia, kami berharap pendidikan anak Indonesia bisa selalu jadi tujuan akhirnya. Akan ada banyak pembelajaran di sepanjang proses dan kami yakin, selain anak-anak, guru dan kepala sekolah, siapa pun yang terlibat akan ikut bertumbuh ketika menjalankan program ini," kata Ayu.
Wakil Sekretaris Jenderal PGRI, Jejen Musfah juga menyambut baik bergulirnya POP. Menurut dia, peningkatan mutu guru merupakan tugas bersama pemerintah dan masyarakat. "PGRI sudah dan akan berusaha melakukan pelatihan-pelatihan guru sesuai perkembangan IPTEK dan perubahan masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan, pelatihan merupakan media belajar dan peningkatan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan melahirkan siswa yang kompeten. Jadi, guru merupakan kunci pembentukan generasi bangsa berkualitas dan kreatif.
Menurut Ayu, situasi ini menjadi pembelajaran karena kondisi kebiasaan baru tidak menghalangi masyarakat bergerak dan bekerja bagi pendidikan Indonesia. "Jika dipikir anak-anak di Indonesia tetap tumbuh dari hari ke hari, tidak peduli ada pandemi atau tidak. Salut untuk tim yang tetap semangat menjalankan proses evaluasi ini," katanya.
Ayu menilai, keberagaman organisasi penggerak menjadi bukti gotong-royong memajukan pendidikan nasional. "Dari awal ini bukan tentang Organisasi Penggerak tetapi tentang anak-anak Indonesia, kami berharap pendidikan anak Indonesia bisa selalu jadi tujuan akhirnya. Akan ada banyak pembelajaran di sepanjang proses dan kami yakin, selain anak-anak, guru dan kepala sekolah, siapa pun yang terlibat akan ikut bertumbuh ketika menjalankan program ini," kata Ayu.
Wakil Sekretaris Jenderal PGRI, Jejen Musfah juga menyambut baik bergulirnya POP. Menurut dia, peningkatan mutu guru merupakan tugas bersama pemerintah dan masyarakat. "PGRI sudah dan akan berusaha melakukan pelatihan-pelatihan guru sesuai perkembangan IPTEK dan perubahan masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan, pelatihan merupakan media belajar dan peningkatan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan melahirkan siswa yang kompeten. Jadi, guru merupakan kunci pembentukan generasi bangsa berkualitas dan kreatif.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda