Unisma dan Unair Berkolaborasi Bentuk Satgas Anti Perundungan di Kampus
Selasa, 18 Juli 2023 - 17:30 WIB
JAKARTA - Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang (FAI- Unisma ) dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB-Unair) berkolaborasi dengan INOVASI Jawa Timur (Jatim) untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Perundungan di Kampus. Hal ini sejalan dengan implementasi hasil penguatan program karakter unggul.
“Satgas yang kita bentuk bersama dalam rangka menangani dan menghadapi atau mencegah perundungan. Dari implementasi karakter unggul yang kemudian nanti kita kerucutkan dalam pembentukan Satgas Anti Perundungan ini cepat kita cangkokkan, dapat kita sebarluaskan di seluruh fakultas yang ada di Universitas Islam Malang,” ungkap Dekan FAI-Unisma Anwar Sa’adullah dalam sambutannya pada Launching Satgas Anti Perundungan di Unisma, Malang, Selasa (18/7/2023).
Pada kesempatan itu, Anwar mengatakan bahwa perundungan sering terjadi di lingkungan lembaga pendidikan. Tidak hanya di kampus ataupun sekolah, bahkan perundungan juga terjadi di lingkungan pesantren yang menjadi kawah candradimuka para santri.
Baca juga: 5 Jurusan Teknik yang Cocok untuk Perempuan, Prospeknya Bisa Kalahkan Laki-Laki
“Terus terang, sedikit ataupun banyak kita menyaksikan, kita merasakan, bahwa perundungan-perundungan itu terjadi di mana-mana termasuk juga di lembaga pendidikan. Bahkan (perundungan) bukan hanya di kampus, bukan hanya di sekolah, tapi di Pesantren yang itu menjadi kawah candradimuka para santri, itu juga banyak terjadi perundungan-perundungan,” kata Anwar.
“Maka, itu harus kita stop, harus kita hentikan karena kita ingin menjadi warga negara, warga bangsa yang bermartabat, yang ber-akhlakul karimah yang mengembangkan nilai-nilai Aswaja,” tegasnya.
EPP and GEDSI Manager INOVASI, Philip Bebb yang hadir dalam acara itu mengatakan dampak besar yang ditimbulkan dari perundungan. “Saya terkadang merasa bahwa banyak dari kita tidak menyadari dampak besar yang dapat ditimbulkan dari perundungan atau bullying di kehidupan kita.”
Philip menceritakan teman perempuan di sekolahnya dulu menjadi korban perundungan hanya dikarenakan mengenakan pakaian yang tidak bersih, penampilan tidak menarik, dan menjadi target perundungan. Bahkan, kata Philip, dia juga menjadi salah satu pelaku perundungan itu.
Baca juga: Kisah Haru, Anak Buruh Harian Ini Tembus Teknik Kimia UGM dan Kuliah Gratis
“Saya menyadari bahwa sejak itu hidup dari siswa perempuan tadi sangat menderita seumur hidupnya. Termasuk saya juga menjadi salah satu pelaku perundungan waktu itu. Kalau saya bisa memutar waktu, saya ingin memutar waktu dan saya ingin memohon maaf kepadanya,” kata Philip.
Pada kesempatan itu, Philip mengingatkan perundungan memberikan dampak yang sangat buruk bagi seseorang. Oleh karena itu, anti perundungan harus terus digalakkan terutama di lingkungan pendidikan agar tidak ada lagi korban.
“Jadi tolong diingat bahwa perundungan memberikan dampak yang sangat buruk kepada hidup seseorang dan oleh karena itu anti perundungan menjadi topik yang sangat penting," ungkapnya.
"Launching anti perundungan ini adalah momen yang sangat penting tidak hanya untuk Unisma tapi juga untuk seluruh ekosistem pendidikan di Indonesia. Selamat dan terima kasih pada setiap orang yang terlibat dalam kerja keras ini,” tandasnya.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
“Satgas yang kita bentuk bersama dalam rangka menangani dan menghadapi atau mencegah perundungan. Dari implementasi karakter unggul yang kemudian nanti kita kerucutkan dalam pembentukan Satgas Anti Perundungan ini cepat kita cangkokkan, dapat kita sebarluaskan di seluruh fakultas yang ada di Universitas Islam Malang,” ungkap Dekan FAI-Unisma Anwar Sa’adullah dalam sambutannya pada Launching Satgas Anti Perundungan di Unisma, Malang, Selasa (18/7/2023).
Pada kesempatan itu, Anwar mengatakan bahwa perundungan sering terjadi di lingkungan lembaga pendidikan. Tidak hanya di kampus ataupun sekolah, bahkan perundungan juga terjadi di lingkungan pesantren yang menjadi kawah candradimuka para santri.
Baca juga: 5 Jurusan Teknik yang Cocok untuk Perempuan, Prospeknya Bisa Kalahkan Laki-Laki
“Terus terang, sedikit ataupun banyak kita menyaksikan, kita merasakan, bahwa perundungan-perundungan itu terjadi di mana-mana termasuk juga di lembaga pendidikan. Bahkan (perundungan) bukan hanya di kampus, bukan hanya di sekolah, tapi di Pesantren yang itu menjadi kawah candradimuka para santri, itu juga banyak terjadi perundungan-perundungan,” kata Anwar.
“Maka, itu harus kita stop, harus kita hentikan karena kita ingin menjadi warga negara, warga bangsa yang bermartabat, yang ber-akhlakul karimah yang mengembangkan nilai-nilai Aswaja,” tegasnya.
EPP and GEDSI Manager INOVASI, Philip Bebb yang hadir dalam acara itu mengatakan dampak besar yang ditimbulkan dari perundungan. “Saya terkadang merasa bahwa banyak dari kita tidak menyadari dampak besar yang dapat ditimbulkan dari perundungan atau bullying di kehidupan kita.”
Philip menceritakan teman perempuan di sekolahnya dulu menjadi korban perundungan hanya dikarenakan mengenakan pakaian yang tidak bersih, penampilan tidak menarik, dan menjadi target perundungan. Bahkan, kata Philip, dia juga menjadi salah satu pelaku perundungan itu.
Baca juga: Kisah Haru, Anak Buruh Harian Ini Tembus Teknik Kimia UGM dan Kuliah Gratis
“Saya menyadari bahwa sejak itu hidup dari siswa perempuan tadi sangat menderita seumur hidupnya. Termasuk saya juga menjadi salah satu pelaku perundungan waktu itu. Kalau saya bisa memutar waktu, saya ingin memutar waktu dan saya ingin memohon maaf kepadanya,” kata Philip.
Pada kesempatan itu, Philip mengingatkan perundungan memberikan dampak yang sangat buruk bagi seseorang. Oleh karena itu, anti perundungan harus terus digalakkan terutama di lingkungan pendidikan agar tidak ada lagi korban.
“Jadi tolong diingat bahwa perundungan memberikan dampak yang sangat buruk kepada hidup seseorang dan oleh karena itu anti perundungan menjadi topik yang sangat penting," ungkapnya.
"Launching anti perundungan ini adalah momen yang sangat penting tidak hanya untuk Unisma tapi juga untuk seluruh ekosistem pendidikan di Indonesia. Selamat dan terima kasih pada setiap orang yang terlibat dalam kerja keras ini,” tandasnya.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
(nnz)
tulis komentar anda