Rhenald Kasali di PKKMB UI: Pintar Saja Tak Cukup, 2 Kecerdasan Ini Juga Penting
Rabu, 09 Agustus 2023 - 12:34 WIB
JAKARTA - Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Indonesia (UI) resmi digelar di Balairung UI, Kampus Depok. Prof Rhenald Kasali menjadi salah satu pembicara yang hadir di kegiatan yang akan berlangsung hingga 24 Agustus 2023 ini.
Rhenald Kasali menyatakan bahwa mahasiswa perlu meningkatkan skill agar dapat bersaing di kancah internasional. Dalam pemaparannya, ia menyebut bahwa banyak tantangan yang dihadapi di “Dunia Baru” yang berkembang saat ini.
Aspek-aspek perubahan tersebut adalah Artificial Living dengan Genetically Modified Organisms (GMO); Environment, Social, Governance (ESG); Saling Berhadapan dan Berkolaborasi: Populasi Naik–Turun (Disrupsi); Deep Fake & Hoax: Validity & Reliability Test; Global Talent Shortage; serta Butterfly Effect, yaitu ketika semua orang sudah terhubung.
Di era Artificial Living, banyak inovasi yang muncul dari hasil modifikasi genetik. Misalnya, buah-buahan yang dulu berukuran kecil dan memiliki banyak biji, kini terus dikembangkan, hingga orang bisa mendapati buah pisang, semangka, bahkan alpukat tanpa biji.
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah dengan Pertumbuhan Mahasiswa Terbesar di Indonesia, Ini Daftar Prodinya
Selain itu, berbagai tantangan terkait isu lingkungan, sosial, dan pemerintahan juga semakin meningkat. Bahkan, tak jarang berita palsu mudah tersebar karena adanya kecanggihan teknologi.
Melihat tantangan tersebut, Rhenald mendorong para mahasiswa untuk membekali diri agar mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan di masa depan. “Banyak negara yang membutuhkan lulusan UI, dengan catatan lulusan UI memiliki kualitas yang mampu menjawab tantangan global,” ujar Rhenald, dalam keterangan resmi, Rabu (9/8/2023).
Menurutnya, ada lima kompetensi yang harus dimiliki seseorang untuk dapat bersaing di tingkat dunia. Kelima skill tersebut adalah Conversational IQ, Creativity and Critical Thinking, Intercultural Competence and Citizenship, Digital Literacies, serta Ecosystem.
Mahasiswa harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta daya kreativitas dan pemikiran yang kritis. Ketika menerima suatu informasi, mahasiswa harus mampu mengecek validitasnya, karena ia bertanggung jawab pada informasi yang disebarkannya.
Rhenald Kasali menyatakan bahwa mahasiswa perlu meningkatkan skill agar dapat bersaing di kancah internasional. Dalam pemaparannya, ia menyebut bahwa banyak tantangan yang dihadapi di “Dunia Baru” yang berkembang saat ini.
Aspek-aspek perubahan tersebut adalah Artificial Living dengan Genetically Modified Organisms (GMO); Environment, Social, Governance (ESG); Saling Berhadapan dan Berkolaborasi: Populasi Naik–Turun (Disrupsi); Deep Fake & Hoax: Validity & Reliability Test; Global Talent Shortage; serta Butterfly Effect, yaitu ketika semua orang sudah terhubung.
Di era Artificial Living, banyak inovasi yang muncul dari hasil modifikasi genetik. Misalnya, buah-buahan yang dulu berukuran kecil dan memiliki banyak biji, kini terus dikembangkan, hingga orang bisa mendapati buah pisang, semangka, bahkan alpukat tanpa biji.
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah dengan Pertumbuhan Mahasiswa Terbesar di Indonesia, Ini Daftar Prodinya
Selain itu, berbagai tantangan terkait isu lingkungan, sosial, dan pemerintahan juga semakin meningkat. Bahkan, tak jarang berita palsu mudah tersebar karena adanya kecanggihan teknologi.
Melihat tantangan tersebut, Rhenald mendorong para mahasiswa untuk membekali diri agar mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan di masa depan. “Banyak negara yang membutuhkan lulusan UI, dengan catatan lulusan UI memiliki kualitas yang mampu menjawab tantangan global,” ujar Rhenald, dalam keterangan resmi, Rabu (9/8/2023).
Menurutnya, ada lima kompetensi yang harus dimiliki seseorang untuk dapat bersaing di tingkat dunia. Kelima skill tersebut adalah Conversational IQ, Creativity and Critical Thinking, Intercultural Competence and Citizenship, Digital Literacies, serta Ecosystem.
Mahasiswa harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta daya kreativitas dan pemikiran yang kritis. Ketika menerima suatu informasi, mahasiswa harus mampu mengecek validitasnya, karena ia bertanggung jawab pada informasi yang disebarkannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda