Mengenal GMNI Organisasi Ekstra Kampus yang Diikuti Ganjar Pranowo, Tertarik Daftar?
Kamis, 10 Agustus 2023 - 14:04 WIB
JAKARTA - Ini profil organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), organisasi mahasiswa ekstra kampus yang diikuti Ganjar Pranowo. Organisasi ekstra kampus bertebaran di dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini. Salah satunya adalah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Semasa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) sosok Ganjar Pranowo dikenal sebagai salah satu aktivis GMNI. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini ulasan mengenai profil GMNI
Banyak sumber menyebut, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah organisasi gerakan berwatak nasional yang berasaskan Marhaenisme. Asas yang dimaksud adalah yakni Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
GMNI sebenarnya hasil peleburan (merger) dari tiga organisasi mahasiswa yang sama-sama memegang ajaran Bung Karno yakni Marhaenisme. Tiga organisasi yang dimaksud adalah Gerakan Mahasiswa Marhaenis, berpusat di Yogyakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka, berpusat di Surabaya, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI), berpusat di Jakarta.
Peleburan tiga organisasi itu bermula pada September 1953 ketika GMDI melakukan pergantian kepengurusan. Pada saat itu GMDI ingin mempersatukan tiga organisasi yang seasas itu dalam satu wadah. Ide itu ternyata mendapat sambutan positif dari dua pimpinan organisasi lainnya.
Setelah melakukan serangkaian pertemuan penjajakan, akhirnya digelar rapat bersama antara tiga organisasi tadi. Rapat besar digelar di rumah dinas Walikota Jakarta Raya Soediro yang terletak di Jalan Taman Suropati.
Rapat itu menyepakati lim hal. Pertama, Ketiga organisasi setuju untuk melakukan fusi. Kedua, Wadah bersama hasil peleburan tiga organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Ketiga, Asas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah Marhaenisme ajaran Bung Karno.Keempat, Sepakat untuk mengadakan kongres pertama GMNI di Surabaya. Kongres pertama di Surabaya digelar 23 Maret 1954 dengan dukungan Bung Karno. Tanggal ini kemudian menjadi hari jadi alias Dies Natalis GMNI.
Secara organisatoris GMNI memang tidak berafiliasi kepada salah satu kekuatan politik, namun secara personal kader GMNI bebas menyalurkan aspirasi politiknya pada kekuatan sosial politik apapun.
Saat ini organisasi ekstra kampus ini bisa ditemui hampir di seluruh kota dan kabupaten yang memiliki perguruan tinggi. Ganjar Pranowo sendiri tergabung dalam GMNI ketika berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).
Semasa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) sosok Ganjar Pranowo dikenal sebagai salah satu aktivis GMNI. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini ulasan mengenai profil GMNI
Cikal Bakal GMNI
Banyak sumber menyebut, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah organisasi gerakan berwatak nasional yang berasaskan Marhaenisme. Asas yang dimaksud adalah yakni Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
GMNI sebenarnya hasil peleburan (merger) dari tiga organisasi mahasiswa yang sama-sama memegang ajaran Bung Karno yakni Marhaenisme. Tiga organisasi yang dimaksud adalah Gerakan Mahasiswa Marhaenis, berpusat di Yogyakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka, berpusat di Surabaya, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI), berpusat di Jakarta.
Peleburan tiga organisasi itu bermula pada September 1953 ketika GMDI melakukan pergantian kepengurusan. Pada saat itu GMDI ingin mempersatukan tiga organisasi yang seasas itu dalam satu wadah. Ide itu ternyata mendapat sambutan positif dari dua pimpinan organisasi lainnya.
Setelah melakukan serangkaian pertemuan penjajakan, akhirnya digelar rapat bersama antara tiga organisasi tadi. Rapat besar digelar di rumah dinas Walikota Jakarta Raya Soediro yang terletak di Jalan Taman Suropati.
Rapat itu menyepakati lim hal. Pertama, Ketiga organisasi setuju untuk melakukan fusi. Kedua, Wadah bersama hasil peleburan tiga organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Ketiga, Asas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah Marhaenisme ajaran Bung Karno.Keempat, Sepakat untuk mengadakan kongres pertama GMNI di Surabaya. Kongres pertama di Surabaya digelar 23 Maret 1954 dengan dukungan Bung Karno. Tanggal ini kemudian menjadi hari jadi alias Dies Natalis GMNI.
Tak Berafiliasi ke Parpol, Kader Bebas Salurkan Aspirasi
Organisasi ekstra kampus ini terkenal dekat dengan dengan partai politik tertentu. Namun, sebenarnya GMNI merupakan organisasi bersifat independen.Secara organisatoris GMNI memang tidak berafiliasi kepada salah satu kekuatan politik, namun secara personal kader GMNI bebas menyalurkan aspirasi politiknya pada kekuatan sosial politik apapun.
Saat ini organisasi ekstra kampus ini bisa ditemui hampir di seluruh kota dan kabupaten yang memiliki perguruan tinggi. Ganjar Pranowo sendiri tergabung dalam GMNI ketika berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).
(wyn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda