Raih IISMA ke Amerika, Mahasiswi Unair Ini Terpilih Jadi Asisten Riset di UC Davis
Rabu, 20 September 2023 - 16:30 WIB
JAKARTA - Mahasiswi Unair Ni Made Prami Dewanggi berhasil menembus seleksi IISMA ke Amerika Serikat. Gia, sapaan akrabnya bahkan terpilih menjadi asisten riset di University of California, Davis (UC Davis).
Mahasiswi Psikologi Universitas Airlangga (Unair) ini menjadi peserta Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan sudah mulai berkuliah di UC Davis sejak 7 Agustus 2023 hingga Desember mendatang.
Selama studi Gia mendapatkan kesempatan untuk menjadi research assistant di salah satu lab cognitive neuroscience, luck lab. Dimana bidang itu belum pernah dikembangkan di Indonesia.
“UC Davis memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang penelitian di bidang cognitive neuroscience. Sehingga, dengan menjadi research assistant, saya bisa belajar hal-hal yang saya tidak bisa pelajari di Indonesia, seperti cara mengoperasionalkan EEG,” katanya, dikutip dari laman Unair, Rabu (20/9/2023).
Gia menjelaskan, UC Davis menjadi tujuannya karena dia memang ingin mengembangkan dirinya secara maksimal di kampus terkemuka di Negeri Paman Sam tersebut.
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah yang Banyak Dibutuhkan Kemenpora pada Rekrutmen PPPK 2023
Kata dia, dengan belajar UC Davis dia juga akan bisa belajar banyak mengenai bisnis karena negara adidaya itu memang dikenal banyak tumbuh perusahaan berskala global dan terkemuka.
Terakhir, alasan saya memilih UC Davis adalah Go Big or Go Home. Saya merasa, jika saya memiliki kesempatan untuk mendapat beasiswa belajar ke luar negeri, saya harus pergi sejauh yang saya bisa untuk menyerap ilmu sebanyak yang saya bisa dan kembali ke Indonesia untuk memberikan manfaat kepada masyarakat,” imbuh Gia.
Mahasiswi Psikologi Universitas Airlangga (Unair) ini menjadi peserta Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan sudah mulai berkuliah di UC Davis sejak 7 Agustus 2023 hingga Desember mendatang.
Terpilih Jadi Asisten Riset
Selama studi Gia mendapatkan kesempatan untuk menjadi research assistant di salah satu lab cognitive neuroscience, luck lab. Dimana bidang itu belum pernah dikembangkan di Indonesia.
“UC Davis memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang penelitian di bidang cognitive neuroscience. Sehingga, dengan menjadi research assistant, saya bisa belajar hal-hal yang saya tidak bisa pelajari di Indonesia, seperti cara mengoperasionalkan EEG,” katanya, dikutip dari laman Unair, Rabu (20/9/2023).
Gia menjelaskan, UC Davis menjadi tujuannya karena dia memang ingin mengembangkan dirinya secara maksimal di kampus terkemuka di Negeri Paman Sam tersebut.
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah yang Banyak Dibutuhkan Kemenpora pada Rekrutmen PPPK 2023
Kata dia, dengan belajar UC Davis dia juga akan bisa belajar banyak mengenai bisnis karena negara adidaya itu memang dikenal banyak tumbuh perusahaan berskala global dan terkemuka.
Terakhir, alasan saya memilih UC Davis adalah Go Big or Go Home. Saya merasa, jika saya memiliki kesempatan untuk mendapat beasiswa belajar ke luar negeri, saya harus pergi sejauh yang saya bisa untuk menyerap ilmu sebanyak yang saya bisa dan kembali ke Indonesia untuk memberikan manfaat kepada masyarakat,” imbuh Gia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda