CHED ITB-AD Jakarta Dukung RPP Kesehatan: Langkah Penting untuk Indonesia Emas 2045
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 18:57 WIB
"Tingkat kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Rancangan Peraturan Pemerintah Kesehatan yang digagas oleh Kementerian Kesehatan adalah upaya jangka panjang untuk mengatasi tantangan di bidang kesehatan, termasuk tingginya kematian ibu dan bayi, masalah stunting, penyakit tidak menular, obesitas, dan pandemi COVID-19," jelasnya.
Konferensi pers ini juga menyoroti masalah konsumsi rokok di Indonesia, dengan prevalensi merokok yang tinggi, terutama pada pria dewasa mencapai 67 persen.
Baca juga: Ganjar Soal Pendidikan, Singgung Pendapatan Guru dan Janji Naikkan Gaji Guru
Seperti diketahui, menurut hasil The Indonesian Family Life Survey ke-5, prevalensi merokok di Indonesia mencapai 58%, dengan mayoritas perokok adalah laki-laki. Data ini juga mengungkapkan bahwa rata-rata perokok mengkonsumsi 12 batang rokok per hari dan pengeluaran rata-rata untuk merokok mencapai Rp56.000 per minggu.
"Upaya seperti kenaikan harga rokok diharapkan dapat mengurangi prevalensi merokok, namun juga meningkatkan biaya yang harus ditanggung oleh negara. Oleh karena itu, kebijakan kesehatan yang berdampak jangka panjang menjadi sangat penting," pungkasnya.
Konferensi pers ini juga menyoroti masalah konsumsi rokok di Indonesia, dengan prevalensi merokok yang tinggi, terutama pada pria dewasa mencapai 67 persen.
Baca juga: Ganjar Soal Pendidikan, Singgung Pendapatan Guru dan Janji Naikkan Gaji Guru
Seperti diketahui, menurut hasil The Indonesian Family Life Survey ke-5, prevalensi merokok di Indonesia mencapai 58%, dengan mayoritas perokok adalah laki-laki. Data ini juga mengungkapkan bahwa rata-rata perokok mengkonsumsi 12 batang rokok per hari dan pengeluaran rata-rata untuk merokok mencapai Rp56.000 per minggu.
"Upaya seperti kenaikan harga rokok diharapkan dapat mengurangi prevalensi merokok, namun juga meningkatkan biaya yang harus ditanggung oleh negara. Oleh karena itu, kebijakan kesehatan yang berdampak jangka panjang menjadi sangat penting," pungkasnya.
(nnz)
tulis komentar anda