PKN 2023 akan Hadirkan Hasil Panen Pangan Nusantara
Selasa, 17 Oktober 2023 - 21:03 WIB
JAKARTA - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 akan dibuka secara resmi 20 Oktober di Gedung Galeri Nasional, Jakarta. Kegiatan yang digagas Diitjen Kebudayaan Kemendikbudristek ini akan berbeda dari perhelatan PKN tahun sebelumnya.
PKN yang disajikan untuk semua masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan Tanah Air. PKN tahun ini mengusung kerja bersama dengan metode pelumbungan. Proses kerja pemajuan kebudayaan selama ini dengan berbagai jejaring dan pemangku kepentingan akan dipanen dan dibagikan ke masyarakat.
Hal tersebut dijelaskan Humas Media Direktorat Kebudayaan Kemendikbudristek Darmwati. Menurut Wati, PKN mampu menghadirkan dan mengemas lokasi yang berbeda, salah satunya sebuah gang sempit di wilayah Jakarta Barat, tepatnya dari Pasar Pos Duri.
Baca juga: Ruang Ekspresi Kebudayaan, Kemendikbudristek Kembali Gelar PKN 2023
"Tempat itu akan dijadikan tempat panen raya, dan saat ini tengah dalam persiapan proses berbagi panen raya kebudayaan sedang disiapkan. Terlihat bahwa kebudayaan milik semua, adalah barang publik yang harus dipastikan keberlangsungannya," jelasnya, melalui siaran pers, Selasa (17/10/2023).
Ada 40 titik ruang tamu komunitas dan ruang publik yang akan dibuka dan bersiap menyambut tamu PKN, di antaranya, komunitas Tudgam, WaftLab, Gudskul, Sanggar Anak Akar, dan banyak lainnya. PKN 2023 tahun ini mengambil tema ini "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan".
Maksud tema ini adalah untuk memberikan makna dan relevansi dalam setiap aksi berkesenian dan berkebudayaan yang dilakukan yang tetap berakar pada nilai-nilai budaya serta kearifan lokal.
PKN mengusung tema Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan. Menjadikan filosofi lumbung sebagai metode, bahwa kebudayaan harus dilestarikan bersama, dimajukan bersama secara gotong royong dan merupakan kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan.
Baca juga: Perhelatan PKN 2023 Bakal Dibarengi dengan Kongres Kebudayaan Indonesia
PKN yang disajikan untuk semua masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan Tanah Air. PKN tahun ini mengusung kerja bersama dengan metode pelumbungan. Proses kerja pemajuan kebudayaan selama ini dengan berbagai jejaring dan pemangku kepentingan akan dipanen dan dibagikan ke masyarakat.
Hal tersebut dijelaskan Humas Media Direktorat Kebudayaan Kemendikbudristek Darmwati. Menurut Wati, PKN mampu menghadirkan dan mengemas lokasi yang berbeda, salah satunya sebuah gang sempit di wilayah Jakarta Barat, tepatnya dari Pasar Pos Duri.
Baca juga: Ruang Ekspresi Kebudayaan, Kemendikbudristek Kembali Gelar PKN 2023
"Tempat itu akan dijadikan tempat panen raya, dan saat ini tengah dalam persiapan proses berbagi panen raya kebudayaan sedang disiapkan. Terlihat bahwa kebudayaan milik semua, adalah barang publik yang harus dipastikan keberlangsungannya," jelasnya, melalui siaran pers, Selasa (17/10/2023).
Ada 40 titik ruang tamu komunitas dan ruang publik yang akan dibuka dan bersiap menyambut tamu PKN, di antaranya, komunitas Tudgam, WaftLab, Gudskul, Sanggar Anak Akar, dan banyak lainnya. PKN 2023 tahun ini mengambil tema ini "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan".
Maksud tema ini adalah untuk memberikan makna dan relevansi dalam setiap aksi berkesenian dan berkebudayaan yang dilakukan yang tetap berakar pada nilai-nilai budaya serta kearifan lokal.
PKN mengusung tema Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan. Menjadikan filosofi lumbung sebagai metode, bahwa kebudayaan harus dilestarikan bersama, dimajukan bersama secara gotong royong dan merupakan kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan.
Baca juga: Perhelatan PKN 2023 Bakal Dibarengi dengan Kongres Kebudayaan Indonesia
Lihat Juga :
tulis komentar anda