ITS Raih Akreditasi Unggul, Apa Manfaatnya untuk Mahasiswa?
Jum'at, 10 November 2023 - 17:22 WIB
JAKARTA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperoleh status Akreditasi Unggul oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), Rabu (8/11/2023). Ini seakan menjadi kado bagi ITS yang memasuki ulang tahun yang ke-63.
Kepala Kantor Penjaminan Mutu (KPM) ITS Prof Dr Aulia Siti Aisjah menjelaskan, akreditasi yang diperoleh ITS ini merujuk pada peraturan akreditasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diterapkan sejak tahun 2020. Terdapat empat peringkat pada akreditasi ini, yaitu Unggul, Baik Sekali, Baik, dan Tidak Terakreditasi. Peringkat Unggul sendiri merupakan yang terbaik dari keempat peringkat ini.
Aulia menjelaskan, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh oleh ITS maupun lulusannya dari Akreditasi Unggul BAN-PT ini. Salah satunya adalah kemudahan yang akan diperoleh mahasiswa nantinya saat melamar kerja di perusahaan maupun instansi pemerintah.
“Dengan akreditasi ini, lulusan ITS menjadi lebih dilirik oleh perusahaan dan memudahkannya untuk masuk ke tahap wawancara,” tutur Guru Besar Teknik Fisika ini, melalui siaran pers, Jumat (10/11/2023).
Baca juga: ITS Peringkat 6 Kampus Terbaik di Indonesia Versi QS AUR 2024
Peringkat akreditasi tersebut tidak diperoleh ITS begitu saja. Aulia menyebutkan setidaknya ada lima aspek yang menjadi bahan pertimbangan BAN-PT untuk memberikan Akreditasi Unggul ini kepada ITS. “Kelima aspek tersebut adalah kompetensi dosen, sistem penjaminan mutu, akreditasi program studi (prodi), hasil karya dosen, dan kepuasan stakeholder luar ITS,” katanya.
Menurutnya, dalam kompetensi dosen salah satu kriteria penilaian yang dilakukan adalah pendidikan yang telah ditempuh dosen. Selain itu, kesesuaian bidang ilmu yang dimiliki oleh dosen dengan program studi tempatnya mengajar juga menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam akreditasi ini.
Lebih lanjut, dalam hal sistem penjaminan mutu sendiri ITS telah mengikuti standar nasional dan menambahkannya dengan standar internasional. Dampaknya, banyak mahasiswa program pertukaran pelajar, magang, double degree dengan perguruan tinggi luar negeri, dan lain-lain. “Dosen ITS juga turut merasakan manfaat standar internasional ini melalui publikasi jurnal internasional, hingga riset gabungan dengan perguruan tinggi di luar negeri,” tambahnya.
Kepala Kantor Penjaminan Mutu (KPM) ITS Prof Dr Aulia Siti Aisjah menjelaskan, akreditasi yang diperoleh ITS ini merujuk pada peraturan akreditasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diterapkan sejak tahun 2020. Terdapat empat peringkat pada akreditasi ini, yaitu Unggul, Baik Sekali, Baik, dan Tidak Terakreditasi. Peringkat Unggul sendiri merupakan yang terbaik dari keempat peringkat ini.
Aulia menjelaskan, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh oleh ITS maupun lulusannya dari Akreditasi Unggul BAN-PT ini. Salah satunya adalah kemudahan yang akan diperoleh mahasiswa nantinya saat melamar kerja di perusahaan maupun instansi pemerintah.
“Dengan akreditasi ini, lulusan ITS menjadi lebih dilirik oleh perusahaan dan memudahkannya untuk masuk ke tahap wawancara,” tutur Guru Besar Teknik Fisika ini, melalui siaran pers, Jumat (10/11/2023).
Baca juga: ITS Peringkat 6 Kampus Terbaik di Indonesia Versi QS AUR 2024
Peringkat akreditasi tersebut tidak diperoleh ITS begitu saja. Aulia menyebutkan setidaknya ada lima aspek yang menjadi bahan pertimbangan BAN-PT untuk memberikan Akreditasi Unggul ini kepada ITS. “Kelima aspek tersebut adalah kompetensi dosen, sistem penjaminan mutu, akreditasi program studi (prodi), hasil karya dosen, dan kepuasan stakeholder luar ITS,” katanya.
Menurutnya, dalam kompetensi dosen salah satu kriteria penilaian yang dilakukan adalah pendidikan yang telah ditempuh dosen. Selain itu, kesesuaian bidang ilmu yang dimiliki oleh dosen dengan program studi tempatnya mengajar juga menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam akreditasi ini.
Lebih lanjut, dalam hal sistem penjaminan mutu sendiri ITS telah mengikuti standar nasional dan menambahkannya dengan standar internasional. Dampaknya, banyak mahasiswa program pertukaran pelajar, magang, double degree dengan perguruan tinggi luar negeri, dan lain-lain. “Dosen ITS juga turut merasakan manfaat standar internasional ini melalui publikasi jurnal internasional, hingga riset gabungan dengan perguruan tinggi di luar negeri,” tambahnya.
tulis komentar anda