6 Jurusan Sastra yang Langka di Indonesia, dari Sastra Belanda hingga Batak
Rabu, 27 Desember 2023 - 10:00 WIB
JAKARTA - Jurusan Sastra bisa dibilang jadi program studi (prodi) yang punya cakupan sangat luas. Terlebih di Indonesia yang kaya akan suku dan bahasa, membuat setiap wilayah seakan memiliki jurusan sastranya tersendiri.
Pada dasarnya Jurusan Sastra ini mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan linguistik maupun karya sastra. Banyaknya bahasa dan sastra yang tersebar membuat jurusan ini terfokus pada satu macam bahasa saja.
Baca juga: Sastra Jawa Kuno, Jurusan Langka yang Hanya Ada di Universitas Udayana
Misalnya seperti Jurusan Sastra Indonesia maupun Inggris yang banyak tersedia di berbagai Universitas. Namun ada beberapa jurusan sastra yang terkesan langka dan bahkan hanya tersedia di satu perguruan tinggi saja.
Sampai saat ini Jurusan Sastra Belanda baru ada di Universitas Indonesia. Dalam prodi ini mahasiswa akan mempelajari tentang analisis bahasa, evaluasi karya sastra, hingga budaya Belanda.
Lulusan dari jurusan ini diharapkan bisa dapat bekerja di berbagai sektor, yang utamanya di bidang pariwisata, atau bahkan Kementerian Luar Negeri dan keimigrasian.
Pada dasarnya Jurusan Sastra ini mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan linguistik maupun karya sastra. Banyaknya bahasa dan sastra yang tersebar membuat jurusan ini terfokus pada satu macam bahasa saja.
Baca juga: Sastra Jawa Kuno, Jurusan Langka yang Hanya Ada di Universitas Udayana
Misalnya seperti Jurusan Sastra Indonesia maupun Inggris yang banyak tersedia di berbagai Universitas. Namun ada beberapa jurusan sastra yang terkesan langka dan bahkan hanya tersedia di satu perguruan tinggi saja.
6 Jurusan Sastra yang Langka di Indonesia
1. Sastra Belanda
Sampai saat ini Jurusan Sastra Belanda baru ada di Universitas Indonesia. Dalam prodi ini mahasiswa akan mempelajari tentang analisis bahasa, evaluasi karya sastra, hingga budaya Belanda.
Lulusan dari jurusan ini diharapkan bisa dapat bekerja di berbagai sektor, yang utamanya di bidang pariwisata, atau bahkan Kementerian Luar Negeri dan keimigrasian.
2. Sastra Jawa
tulis komentar anda