JPPI: Program Makan Siang Gratis akan Membuat Biaya Pendidikan Tambah Mahal
Senin, 04 Maret 2024 - 12:21 WIB
JAKARTA - Program makan siang gratis menuai banyak kritik dari banyak pihak. JPPI menyebut jika program ini dipaksakan akan membuat biaya pendidikan makin mahal.
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan, pemerintah perlu memikirkan ulang, apakah program makan siang gratis harus dilaksanakan secepat ini.
"Pemerintah jangan hanya mengejar populisme, karena terikat dengan janji-janji kampanye, tetapi harus memikirkan dampaknya dan juga mana yang seharusnya menjadi skala perioritas yang mendesak harus diatasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan kita," katanya, melalui siaran pers, Senin (4/3/2024).
Baca juga: Inilah Isi Menu Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
JPPI, ujar Ubaid, menilai biaya pendidikan akan tambah mahal. Jika program makan siang gratis ini dipaksa untuk diimplementasikan, jelas akan jadi beban anggaran dan menambah utang negara. Akibatnya, tarif biaya pendidikan kian mahal dan tak terjangkau.
"Banyak masyarakat menjerit soal biaya pendidikan dan belum terlaksananya program Wajib Belajar 12 tahun secara bebas biaya. Di sekolah negeri saja masih banyak pungli, apalagi di sekolah swasta maka biaya sekolah kian tak terjangkau," katanya.
Selain itu, tambahnya, tujuan program ini pun masih belum jelas. Beragam kabar yang masih simpang-siur yang diterima masyarakat. Ada yang bilang untuk pencegahan stunting, pemenuhan gizi, tambahan makan siang, dan lain sebagainya.
Jika untuk pencegahan stunting, tutur dia, jelas program ini tidak ada manfaatnya. Jika untuk program pencegahan stunting, maka peruntukannya adalah untuk ibu hamil dan anak hingga usia 2 tahun.
Program Makan Siang Gratis Dibahas saat Sidang Kabinet, AHY: Menggerakkan Ekonomi
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan, pemerintah perlu memikirkan ulang, apakah program makan siang gratis harus dilaksanakan secepat ini.
"Pemerintah jangan hanya mengejar populisme, karena terikat dengan janji-janji kampanye, tetapi harus memikirkan dampaknya dan juga mana yang seharusnya menjadi skala perioritas yang mendesak harus diatasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan kita," katanya, melalui siaran pers, Senin (4/3/2024).
Baca juga: Inilah Isi Menu Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
JPPI, ujar Ubaid, menilai biaya pendidikan akan tambah mahal. Jika program makan siang gratis ini dipaksa untuk diimplementasikan, jelas akan jadi beban anggaran dan menambah utang negara. Akibatnya, tarif biaya pendidikan kian mahal dan tak terjangkau.
"Banyak masyarakat menjerit soal biaya pendidikan dan belum terlaksananya program Wajib Belajar 12 tahun secara bebas biaya. Di sekolah negeri saja masih banyak pungli, apalagi di sekolah swasta maka biaya sekolah kian tak terjangkau," katanya.
Selain itu, tambahnya, tujuan program ini pun masih belum jelas. Beragam kabar yang masih simpang-siur yang diterima masyarakat. Ada yang bilang untuk pencegahan stunting, pemenuhan gizi, tambahan makan siang, dan lain sebagainya.
Jika untuk pencegahan stunting, tutur dia, jelas program ini tidak ada manfaatnya. Jika untuk program pencegahan stunting, maka peruntukannya adalah untuk ibu hamil dan anak hingga usia 2 tahun.
Program Makan Siang Gratis Dibahas saat Sidang Kabinet, AHY: Menggerakkan Ekonomi
Lihat Juga :
tulis komentar anda