Business Matching 2024 Buka Peluang Kolaborasi Perguruan Tinggi dengan Industri
Selasa, 05 Maret 2024 - 21:33 WIB
JAKARTA - Bussiness Matching 2024 bermanfaat tidak hanya dalam hal hilirisasi produk reka cipta , namun juga membuka berbagai peluang kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri maupun dengan pemangku kepentingan lain.
Hal ini disampaikan Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam yang mengapresiasi penyelenggaraan Business Matching 2024 Produk Dalam Negeri 2024 yang berlangsung 4-7 Maret di Bali.
“Apresiasi untuk kegiatan Bussiness Matching. Event ini sangat bermanfaat untuk membuka berbagai peluang kolaborasi antara kampus dengan industri. Dengan kolaborasi yang kuat, Bersama kita membangun kedaulatan reka cipta Indonesia," katanya, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Tulibot, Kacamata Pintar Mahasiswa PENS untuk Disabilitas Rungu
Pada ajang Bussiness Matching P3DN yang mengusung tema “Kemandirian Produk Dalam Negeri menuju Indonesia Emas”, Ditjen Diktiristek menghadirkan sepuluh produk reka cipta perguruan tinggi antara lain kendaraan elektrik, drone, peralatan Kesehatan, komputer jinjing, dan beberapa produk reka cipta lain. Produk-produk tersebut merupakan hasil kolaborasi perguruan tinggi dengan dunia usaha/industry (DUDI) melalui mekanisme program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menjelaskan, Bussiness Matching merupakan ajang yang sangat bermanfaat untuk mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Baca juga: Startup Mahasiswa ITS Antar Indonesia Jadi Juara Umum di ASEAN Digital Award 2024
Selain itu, ajang ini diharapkan menjadi media survei pasar yang komprehesif untuk memastikan kesiapan dan ketersediaan produk dalam negeri sebagai subtitusi produk impor industri di Indonesia.
Inovator IsoGene, Sulistyo Emantoko mengemukakan Bussiness Matching 2024 bermanfaat dengan mempertemukan inovator dengan berbagai pihak yang bisa saling berkolaborasi dan memperkuat.
“Kita bisa bertemu dengan berbagai pihak yang bisa saling menguatkan bahkan berkolaborasi untuk mengembangkan suatu produk reka cipta," pungkasnya.
Hal ini disampaikan Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam yang mengapresiasi penyelenggaraan Business Matching 2024 Produk Dalam Negeri 2024 yang berlangsung 4-7 Maret di Bali.
“Apresiasi untuk kegiatan Bussiness Matching. Event ini sangat bermanfaat untuk membuka berbagai peluang kolaborasi antara kampus dengan industri. Dengan kolaborasi yang kuat, Bersama kita membangun kedaulatan reka cipta Indonesia," katanya, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Tulibot, Kacamata Pintar Mahasiswa PENS untuk Disabilitas Rungu
Pada ajang Bussiness Matching P3DN yang mengusung tema “Kemandirian Produk Dalam Negeri menuju Indonesia Emas”, Ditjen Diktiristek menghadirkan sepuluh produk reka cipta perguruan tinggi antara lain kendaraan elektrik, drone, peralatan Kesehatan, komputer jinjing, dan beberapa produk reka cipta lain. Produk-produk tersebut merupakan hasil kolaborasi perguruan tinggi dengan dunia usaha/industry (DUDI) melalui mekanisme program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menjelaskan, Bussiness Matching merupakan ajang yang sangat bermanfaat untuk mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Baca juga: Startup Mahasiswa ITS Antar Indonesia Jadi Juara Umum di ASEAN Digital Award 2024
Selain itu, ajang ini diharapkan menjadi media survei pasar yang komprehesif untuk memastikan kesiapan dan ketersediaan produk dalam negeri sebagai subtitusi produk impor industri di Indonesia.
Inovator IsoGene, Sulistyo Emantoko mengemukakan Bussiness Matching 2024 bermanfaat dengan mempertemukan inovator dengan berbagai pihak yang bisa saling berkolaborasi dan memperkuat.
“Kita bisa bertemu dengan berbagai pihak yang bisa saling menguatkan bahkan berkolaborasi untuk mengembangkan suatu produk reka cipta," pungkasnya.
(nnz)
tulis komentar anda