Literasi Digital Permudah Siswa Peroleh Sumber Belajar Secara Akurat
Sabtu, 16 Maret 2024 - 19:14 WIB
BIMA - Literasi digital banyak memberikan manfaat dalam dunia pendidikan. Selain memberikan akses informasi yang cepat dan mudah, literasi digital dapat meningkatkan keterampilan berpikir hingga peluang belajar kolaboratif.
”Kompetensi literasi digital dan kecakapan digital mempermudah proses belajar mengajar dan membantu para siswa dalam menyelesaikan berbagai tugas pembelajaran,” ujar CEO Digipreuneur Abdul Hamid Hasan dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kabupaten Bima, Sabtu (16/3).
Dalam diskusi online bertajuk ”Bikin Tugas Jadi Mudah Bila Cakap Digital” itu, Abdul Hamid menjelaskan, literasi digital mempermudah siswa dalam mendapatkan informasi dan sumber belajar secara cepat dan tepat.
”Selain itu, memajukan keterampilan berpikir kritis dan analitis pada siswa melalui pemanfaatan teknologi. Memperluas peluang untuk belajar secara mandiri dan berkolaborasi dengan sesama siswa menggunakan teknologi,” jelas Abdul Hamid dalam webinar yang dipandu moderator Fifien Ervianti.
Hamid menambahkan, perkembangan teknologi digital mampu menyediakan perangkat dan aplikasi untuk mendukung literasi digital. ”Misalnya, beberapa alat dan aplikasi digital yang berguna untuk memudahkan Anda mengerjakan tugas seperti mesin pencari dan Chatbot AI,” tambahnya.
Sejumlah sekolah menengah di Kabupaten Bima ikut bergabung sebagai peserta webinar secara nobar. Di antaranya, SMAS KAE Woha, SMAN 1 Sanggar, SMAN 1 Lambu, SMAN 2 Lambu, SMAN 1 Wawo, SMAN 2 Wawo, SMAN 1 Sape, SMAN 2 Sape, SMAN 3 Sape, dan SMAS Muhammadiyah Sape.
Dari perspektif keamanan digital (digital safety), dosen ITB STIKOM Bali Gde Sastrawangsa mengingatkan, era digital membuat banjir informasi tidak lagi terelakkan. Pengguna digital dituntut terampil berdigital dan paham ancaman keamanan.
”Praktik untuk melindungi informasi, perangkat, dan sistem digital dari berbagai ancaman seperti pencurian data, malware, dan penipuan online. Tujuannya, melindungi privasi, menjaga keamanan data, memastikan keamanan perangkat, dan meningkatkan kepercayaan diri,” jelas Gde.
”Kompetensi literasi digital dan kecakapan digital mempermudah proses belajar mengajar dan membantu para siswa dalam menyelesaikan berbagai tugas pembelajaran,” ujar CEO Digipreuneur Abdul Hamid Hasan dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kabupaten Bima, Sabtu (16/3).
Dalam diskusi online bertajuk ”Bikin Tugas Jadi Mudah Bila Cakap Digital” itu, Abdul Hamid menjelaskan, literasi digital mempermudah siswa dalam mendapatkan informasi dan sumber belajar secara cepat dan tepat.
”Selain itu, memajukan keterampilan berpikir kritis dan analitis pada siswa melalui pemanfaatan teknologi. Memperluas peluang untuk belajar secara mandiri dan berkolaborasi dengan sesama siswa menggunakan teknologi,” jelas Abdul Hamid dalam webinar yang dipandu moderator Fifien Ervianti.
Hamid menambahkan, perkembangan teknologi digital mampu menyediakan perangkat dan aplikasi untuk mendukung literasi digital. ”Misalnya, beberapa alat dan aplikasi digital yang berguna untuk memudahkan Anda mengerjakan tugas seperti mesin pencari dan Chatbot AI,” tambahnya.
Sejumlah sekolah menengah di Kabupaten Bima ikut bergabung sebagai peserta webinar secara nobar. Di antaranya, SMAS KAE Woha, SMAN 1 Sanggar, SMAN 1 Lambu, SMAN 2 Lambu, SMAN 1 Wawo, SMAN 2 Wawo, SMAN 1 Sape, SMAN 2 Sape, SMAN 3 Sape, dan SMAS Muhammadiyah Sape.
Dari perspektif keamanan digital (digital safety), dosen ITB STIKOM Bali Gde Sastrawangsa mengingatkan, era digital membuat banjir informasi tidak lagi terelakkan. Pengguna digital dituntut terampil berdigital dan paham ancaman keamanan.
”Praktik untuk melindungi informasi, perangkat, dan sistem digital dari berbagai ancaman seperti pencurian data, malware, dan penipuan online. Tujuannya, melindungi privasi, menjaga keamanan data, memastikan keamanan perangkat, dan meningkatkan kepercayaan diri,” jelas Gde.
tulis komentar anda