10 Kampus dengan Jurusan Farmasi Terbaik di Indonesia Versi Scimago 2024, Unair dan UI Memimpin
Kamis, 02 Mei 2024 - 14:47 WIB
Hampir semua bidang keilmuan bisa memberi kesempatan berkarier menjadi tenaga pengajar. Jika kamu berniat mengembangkan ilmu farmasi, kamu bisa mengambil pekerjaan sebagai tenaga pengajar, misalnya dosen di suatu universitas. Untuk gaji kamu bisa mengantongi rata-rata Rp3-7 juta, bergantung pada keahlian, jam mengajar, dan atau ketetapan sebagai dosen.
Setelah lulus mengikuti pendidikan profesi, lulusan farmasi bisa melamar di apotek, rumah sakit, maupun laboratorium klinik. Pekerjaan tersebut merupakan bidang utama yang disasar oleh lulusan farmasi.
Bahkan jika bisa berkembang lebih baik, kamu bisa membuka apotek sendiri. Gaji di apotek, rumah sakit, maupun laboratorium klinik mungkin berbeda-beda namun secara umum berkisar antara Rp4 hingga Rp8 juta.
Sebagian besar lulusan perguruan tinggi diajak untuk bekerja di lembaga pemerintahan, tak terkecuali lulusan Jurusan farmasi. Misalnya dengan bekerja di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk gaji sendiri, karena di lembaga pemerintahan akan bergantung pada statusnya sebagai pegawai PNS atau non PNS.
4. Apotek, Rumah Sakit, dan Laboratorium Klinik
Setelah lulus mengikuti pendidikan profesi, lulusan farmasi bisa melamar di apotek, rumah sakit, maupun laboratorium klinik. Pekerjaan tersebut merupakan bidang utama yang disasar oleh lulusan farmasi.
Bahkan jika bisa berkembang lebih baik, kamu bisa membuka apotek sendiri. Gaji di apotek, rumah sakit, maupun laboratorium klinik mungkin berbeda-beda namun secara umum berkisar antara Rp4 hingga Rp8 juta.
5. Lembaga Pemerintahan
Sebagian besar lulusan perguruan tinggi diajak untuk bekerja di lembaga pemerintahan, tak terkecuali lulusan Jurusan farmasi. Misalnya dengan bekerja di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk gaji sendiri, karena di lembaga pemerintahan akan bergantung pada statusnya sebagai pegawai PNS atau non PNS.
(wyn)
tulis komentar anda