Rayakan Hardiknas 2024, Ratusan Anak Pesisir Dapat Donasi Buku dan Peralatan Sekolah
Minggu, 05 Mei 2024 - 12:35 WIB
JAKARTA - Perayaan Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) 2024 turut dirasakan oleh lebih dari 500 anak pesisir dari keluarga tidak mampu. Ratusan anak ini mendapat donasi untuk meningkatkan literasi berupa peralatan sekolah dan buku .
Donasi diberikan oleh Aruna dan Yayasan Maritim di belasan lokasi. mulai dari Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, hingga Papua. Donasi ini bertujuan untuk mendukung sebagian dari kebutuhan belajar lebih dari 500 anak pesisir yang berasal dari keluarga dengan kelas ekonomi yang kurang baik.
Baca juga: Perayaan Hardiknas 2024, Nadiem Makarim Banggakan Perjalanan 5 Tahun Merdeka Belajar
Karena prosesi seremonial agenda ini dilaksanakan di Desa Muara Gading Mas, Labuhan Maringgai, Lampung, Kepala Desa, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, dan perwakilan TNI Angkatan Laut setempat pun turut meramaikan agenda tersebut.
Wahyono, Kepala Desa Muara Gading mengatakan, donasi yang diberikan kepada warganya mengingatkan dirinya pada tiga semboyan yang diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia.
Pertama, Ing Ngarso Sung Tulodo, yang berarti Di depan, seorang pendidik harus memberi contoh tindakan yang terpuji. Kedua, Ing Madyo Mangun Karso, yang berarti Di antara murid, guru harus dapat memberi gagasan. Ketiga, Tut Wuri Handayani, yang berarti Seorang guru harus bisa memberikan dukungan dan arahan.
"Nah, poin ketiga inilah yang terwujud melalui inisiasi seperti ini. Tidak harus dengan langkah yang besar untuk memberi dampak positif yang nyata," katanya, dalam keterangan resmi, Minggu (5/5/2024).
Regenerasi di kalangan nelayan dan komunitas pesisir merupakan sebuah keniscayaan sekaligus langkah strategis untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang. Di Papua, misalnya, terdapat hanya 36,1% siswa kelas 3 SD yang memiliki keterampilan literasi yang memadai.
Hal ini membuat Aruna semakin yakin bahwa dukungan nyata untuk literasi anak-anak pesisir adalah sesuatu yang krusial untuk dilakukan. Mereka merupakan tonggak utama yang digadang untuk meneruskan pekerjaan orang tua mereka sebagai nelayan, serta untuk semakin menyukseskan industri tersebut.
“Siapa yang akan olah laut kita di masa mendatang jika bukan anak-anak pesisir? Dengan langkah sederhana yang nyata, mari kita persiapkan mereka untuk dapat menjadi penerus yang dapat mengelola laut kita dengan jauh lebih baik," ujar Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer (CSO) Aruna.
"Di usia-usia mereka saat ini, dengan memberi dukungan melalui hal-hal simpel seperti ini, diharapkan mereka dapat lebih semangat untuk belajar, juga untuk mencari tahu tentang hal-hal baik yang belum mereka ketahui," pungkasnya.
Donasi diberikan oleh Aruna dan Yayasan Maritim di belasan lokasi. mulai dari Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, hingga Papua. Donasi ini bertujuan untuk mendukung sebagian dari kebutuhan belajar lebih dari 500 anak pesisir yang berasal dari keluarga dengan kelas ekonomi yang kurang baik.
Baca juga: Perayaan Hardiknas 2024, Nadiem Makarim Banggakan Perjalanan 5 Tahun Merdeka Belajar
Karena prosesi seremonial agenda ini dilaksanakan di Desa Muara Gading Mas, Labuhan Maringgai, Lampung, Kepala Desa, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, dan perwakilan TNI Angkatan Laut setempat pun turut meramaikan agenda tersebut.
Wahyono, Kepala Desa Muara Gading mengatakan, donasi yang diberikan kepada warganya mengingatkan dirinya pada tiga semboyan yang diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia.
Pertama, Ing Ngarso Sung Tulodo, yang berarti Di depan, seorang pendidik harus memberi contoh tindakan yang terpuji. Kedua, Ing Madyo Mangun Karso, yang berarti Di antara murid, guru harus dapat memberi gagasan. Ketiga, Tut Wuri Handayani, yang berarti Seorang guru harus bisa memberikan dukungan dan arahan.
"Nah, poin ketiga inilah yang terwujud melalui inisiasi seperti ini. Tidak harus dengan langkah yang besar untuk memberi dampak positif yang nyata," katanya, dalam keterangan resmi, Minggu (5/5/2024).
Regenerasi di kalangan nelayan dan komunitas pesisir merupakan sebuah keniscayaan sekaligus langkah strategis untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang. Di Papua, misalnya, terdapat hanya 36,1% siswa kelas 3 SD yang memiliki keterampilan literasi yang memadai.
Hal ini membuat Aruna semakin yakin bahwa dukungan nyata untuk literasi anak-anak pesisir adalah sesuatu yang krusial untuk dilakukan. Mereka merupakan tonggak utama yang digadang untuk meneruskan pekerjaan orang tua mereka sebagai nelayan, serta untuk semakin menyukseskan industri tersebut.
“Siapa yang akan olah laut kita di masa mendatang jika bukan anak-anak pesisir? Dengan langkah sederhana yang nyata, mari kita persiapkan mereka untuk dapat menjadi penerus yang dapat mengelola laut kita dengan jauh lebih baik," ujar Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer (CSO) Aruna.
"Di usia-usia mereka saat ini, dengan memberi dukungan melalui hal-hal simpel seperti ini, diharapkan mereka dapat lebih semangat untuk belajar, juga untuk mencari tahu tentang hal-hal baik yang belum mereka ketahui," pungkasnya.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda