Anak Perlu Memiliki Penguasaan Literasi Digital Sejak Dini
Kamis, 16 Mei 2024 - 13:53 WIB
PARIAMAN - Era digital menuntut adanya literasi digital dimulai sejak anak usia dini. Anak-anak harus memiliki keterampilan dan pengetahuan kecakapan digital, keamanan digital, budaya digital, serta etika di dunia digital. Etika digital dibutuhkan karena interaksi dan komunikasi di dunia maya akan melibatkan banyak orang dengan perbedaan kultural.
”Interaksi antar-budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika. Setiap aktivitas digital di ruang digital butuh etika digital,” tutur Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, Yul Ardi dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, di Kota Pariaman, Kamis (16/5/2024).
Mengusung tema ”Mengenal Literasi Digital Sejak Dini”, Yul Ardi mengatakan, etika digital harus mulai diajarkan kepada anak-anak agar mereka memiliki kompetensi literasi digital terkait etika berinternet (netiket).
”Kompetensi mengakses, menyeleksi, dan menganalisis informasi saat berkounikasi, maupun memahami netiket dalam upaya membentengi diri dari tindakan negatif di platform digital, hingga memverifikasi pesan sesuai standar netiket,” jelas Yul.
Etika digital lain yang perlu diajarkan kepada anak-anak, lanjut Yul, yakni agar mereka menjauhkan diri dari konten negatif di dunia digital. Misalnya melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik, pemerasan atau pegancaman, penyebaran hoaks, kebencian dan permusuhan berdasarkan SARA.
”Terpenting, anak-anak tidak terlibat dalam cyberbullying (perundungan siber), seperti doxing (membagikan data personal seseorang ke dunia maya), cyberstalking (mengintip dan memata-matai seseorang di dunia maya), maupun non-consentual intimate image atau membalas dendam melalui penyebaran foto/video vulgar, bisa juga untuk memeras korban,” pesan Yul Ardi di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Sejumlah sekolah menengah di Kota Pariaman yang menggelar kegiatan nobar, di antaranya, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5 Pariaman, SMA INS Kayutanam, SMAN 1 Patamuan, SMAN 1 Sungai Limau, SMAN 1 Koto Timur, SMAN 1 Sungai Geringging, SMAN 1 Enam Lingkung, SMAS Manunggal Bhakti, SMAN 1 Batang Gasan, SMAN 1 Lubuk Alung, SMAN 1 Padang Sago, SMAN 2 Koto Sungai Sarik, SMAN 2 Batang Anai, SMAN 1 Nan Sabaris.
CEO PT Elok Prima Asia Erlan Primansyah yang hadir sebagai nara sumber webinar mengamini bahwa pemahaman terkait keamanan digital harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Pemahaman keamanan digital berguna untuk memastikan layanan digital berlangsung aman, utamanya terkait dengan data yang dimiliki.
”Interaksi antar-budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika. Setiap aktivitas digital di ruang digital butuh etika digital,” tutur Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, Yul Ardi dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, di Kota Pariaman, Kamis (16/5/2024).
Mengusung tema ”Mengenal Literasi Digital Sejak Dini”, Yul Ardi mengatakan, etika digital harus mulai diajarkan kepada anak-anak agar mereka memiliki kompetensi literasi digital terkait etika berinternet (netiket).
”Kompetensi mengakses, menyeleksi, dan menganalisis informasi saat berkounikasi, maupun memahami netiket dalam upaya membentengi diri dari tindakan negatif di platform digital, hingga memverifikasi pesan sesuai standar netiket,” jelas Yul.
Etika digital lain yang perlu diajarkan kepada anak-anak, lanjut Yul, yakni agar mereka menjauhkan diri dari konten negatif di dunia digital. Misalnya melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik, pemerasan atau pegancaman, penyebaran hoaks, kebencian dan permusuhan berdasarkan SARA.
”Terpenting, anak-anak tidak terlibat dalam cyberbullying (perundungan siber), seperti doxing (membagikan data personal seseorang ke dunia maya), cyberstalking (mengintip dan memata-matai seseorang di dunia maya), maupun non-consentual intimate image atau membalas dendam melalui penyebaran foto/video vulgar, bisa juga untuk memeras korban,” pesan Yul Ardi di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Sejumlah sekolah menengah di Kota Pariaman yang menggelar kegiatan nobar, di antaranya, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5 Pariaman, SMA INS Kayutanam, SMAN 1 Patamuan, SMAN 1 Sungai Limau, SMAN 1 Koto Timur, SMAN 1 Sungai Geringging, SMAN 1 Enam Lingkung, SMAS Manunggal Bhakti, SMAN 1 Batang Gasan, SMAN 1 Lubuk Alung, SMAN 1 Padang Sago, SMAN 2 Koto Sungai Sarik, SMAN 2 Batang Anai, SMAN 1 Nan Sabaris.
CEO PT Elok Prima Asia Erlan Primansyah yang hadir sebagai nara sumber webinar mengamini bahwa pemahaman terkait keamanan digital harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Pemahaman keamanan digital berguna untuk memastikan layanan digital berlangsung aman, utamanya terkait dengan data yang dimiliki.
Lihat Juga :
tulis komentar anda