Cetak Lulusan Siap Kerja, Universitas BSI Berpartisipasi di Program Praktisi Mengajar
Minggu, 19 Mei 2024 - 19:38 WIB
JAKARTA - Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menjalin kerja sama dengan Kemendikbudristek dalam pelaksanaan program Praktisi Mengajar Angkatan 4. Program ini akan melibatkan praktisi berpengalaman untuk mencetak lulusan siap kerja.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas BSI, Diah Puspitasari, didampingi oleh Dhuha Safria selaku Koordinator Perguruan Tinggi, dan Mentari Ghaisani Putri selaku Humas Universitas BSI.
Baca juga: MBKM dan Kesejahteraan Dosen
Menurut Dhuha Safria, Universitas BSI dipercaya sebagai Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) dengan alokasi 56 Kelas Kolaborasi pada Program Praktisi Mengajar Angkatan 4. Sebanyak 22 Program Studi di Universitas BSI akan berpartisipasi dan bekerja sama dengan 59 praktisi dari berbagai bidang profesional.
"Kami merasa terhormat dan berkomitmen untuk menjadikan program ini sukses dengan melibatkan banyak praktisi yang berpengalaman," ujar Dhuha, melalui siaran pers, Minggu (19/5/2024).
Sementara itu, Diah mengatakan, acara penandatanganan ini meliputi seremoni penandatanganan PKS secara simbolis oleh Plt. Direktur Sumber Daya, sesi diskusi mengenai implementasi, kendala, dan strategi keberhasilan kelas kolaborasi.
“Melalui Program Praktisi Mengajar, diharapkan kesenjangan antara kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja dapat tertutup, serta meningkatkan kolaborasi antara Universitas BSI dan industri dalam menyelenggarakan pembelajaran yang praktis dan aplikatif,” tuturnya.
Ia mengatakan, setiap praktisi dan dosen akan melakukan dokumentasi pembelajaran secara berkala pada laman Program Praktisi Mengajar di https://praktisimengajar.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id agar pelaksanaan dapat dipantau dan disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang telah ditetapkan oleh kampus.
“Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lulusan perguruan tinggi di Indonesia,” ujarnya.
Dengan program ini, Universitas BSI dan Kemendikbudristek berharap dapat mencetak lulusan yang siap kerja dan relevan dengan kebutuhan industri, serta mendorong pembelajaran yang lebih aplikatif di perguruan tinggi.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas BSI, Diah Puspitasari, didampingi oleh Dhuha Safria selaku Koordinator Perguruan Tinggi, dan Mentari Ghaisani Putri selaku Humas Universitas BSI.
Baca juga: MBKM dan Kesejahteraan Dosen
Menurut Dhuha Safria, Universitas BSI dipercaya sebagai Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) dengan alokasi 56 Kelas Kolaborasi pada Program Praktisi Mengajar Angkatan 4. Sebanyak 22 Program Studi di Universitas BSI akan berpartisipasi dan bekerja sama dengan 59 praktisi dari berbagai bidang profesional.
"Kami merasa terhormat dan berkomitmen untuk menjadikan program ini sukses dengan melibatkan banyak praktisi yang berpengalaman," ujar Dhuha, melalui siaran pers, Minggu (19/5/2024).
Sementara itu, Diah mengatakan, acara penandatanganan ini meliputi seremoni penandatanganan PKS secara simbolis oleh Plt. Direktur Sumber Daya, sesi diskusi mengenai implementasi, kendala, dan strategi keberhasilan kelas kolaborasi.
“Melalui Program Praktisi Mengajar, diharapkan kesenjangan antara kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja dapat tertutup, serta meningkatkan kolaborasi antara Universitas BSI dan industri dalam menyelenggarakan pembelajaran yang praktis dan aplikatif,” tuturnya.
Ia mengatakan, setiap praktisi dan dosen akan melakukan dokumentasi pembelajaran secara berkala pada laman Program Praktisi Mengajar di https://praktisimengajar.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id agar pelaksanaan dapat dipantau dan disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang telah ditetapkan oleh kampus.
“Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lulusan perguruan tinggi di Indonesia,” ujarnya.
Dengan program ini, Universitas BSI dan Kemendikbudristek berharap dapat mencetak lulusan yang siap kerja dan relevan dengan kebutuhan industri, serta mendorong pembelajaran yang lebih aplikatif di perguruan tinggi.
(nnz)
tulis komentar anda