Kunci Beretika di Dunia Digital, Gunakan Gadget dengan Bijak dan Cerdas

Selasa, 21 Mei 2024 - 19:14 WIB
Berbagai kemudahan dunia digital untuk menunjang pendidikan idealnya mengharuskan pelajar bijak dan cerdas dalam mengakses gadget. Foto ilustrasi/Ist
TULANG BAWANG - Perkembangan pemakaian teknologi digital tumbuh ke segala arah. Tak terkecuali di kalangan pelajar. Seperti di semua aspek kehidupan lain, perkembangan pemanfaatan teknologi digital di dunia pendidikan pun melaju kencang.

Kini, dalam kelas digital yang disajikan secara online, beragam pilihan aplikasi penunjang belajar siswa sudah tersedia. Membuat suasana belajar jadi makin menarik, seru, mudah, dan lebih cepat. Tentu, ini memunculkan tantangan dan kewaspadaan baru dalam proses belajar siswa dan guru.

”Pemanfaatan Chat-GPT, juga aplikasi Gamma misalnya, akan membuat siswa mampu menjawab pertanyaan ujian online sekolah dengan cepat dan akurat. Namun, dibutuhkan pengawasan dan bimbingan guru agar penggunaan kedua aplikasi tersebut dilakukan secara benar,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulang Bawang Barat, Budiman Jaya, dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Tulang Bawang Barat, Lampung, Selasa (21/5/2024).





Webinar digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. Mengupas topik ”Etika Pelajar di Dunia Digital”, diskusi virtual ini diikuti ratusan siswa dan guru dari sejumlah sekolah dasar di Tulang Bawang Barat, yang menggelar nonton bareng di sekolah masing-masing.

Di antaranya, SD Aisyah Lambo Kibang, SDIT Favorit Nur Alif, SDN 10 Lambo Kibang, SDN1 Tulang Bawang, SDN 10 Tulang Bawang Udik, SDN 12 Gunung Agung, SDN 12 Tulang Bawang Tengah, SDN 10 Batu Putih, dan SDN 12 Gunter.

Budiman menjelaskan, guru mesti membimbing siswa dengan bijak dan cerdas saat mengakses gadget. Bimbingan itu bisa saat mereka berkomentar dan merespons akun yang diakses, agar tetap beretika dengan bahasa dan tutur tulis yang sopan.

”Kenapa? Karena yang diajak berkomunikasi di ruang digital itu manusia nyata yang menghargai etika dan tata krama. Jangan sampai siswa salah pilih konten dan saling mem-bully sesama teman. Itu akan memunculkan risiko sosial yang buruk, bahkan bisa berdampak hukum serius,” ujarnya.

Dari sudut pandang berbeda, Mahir Institute Partner Ardiansyah, mengingatkan pentingnya para pelaku pendidikan meng-upgrade kecakapan digital. Aplikasi Artificial Intelligence (AI) misalnya, kalau dimanfaatkan secara positif, akan menjadi semacam portofolio dan membangun personal branding yang bagus.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More