SMP Labschool Kebayoran Raih Juara 2 Kompetisi AIA Healthiest Schools Tingkat Nasional

Rabu, 22 Mei 2024 - 09:46 WIB
SMP Labschool Kebayoran meraih Juara 2 dalam Kompetisi AIA Healthiest Schools Tingkat Nasional. Foto/Istimewa.
JAKARTA - SMP Labschool Kebayoran meraih Juara 2 dalam Kompetisi AIA Healthiest Schools Tingkat Nasional kategori Sekolah Menengah Pertama. Kompetisi ini diikuti oleh 145 sekolah dalam kategori SD dan SMP seluruh Indonesia.

Kompetisi ini berfokus pada empat topik utama, yakni makan sehat, gaya hidup aktif, kesehatan mental, serta sehat dan lestari. Melalui program tersebut, sekolah-sekolah yang ada di Indonesia dapat menerapkan kebiasaan pola hidup sehat dalam proses pembelajaran agar tercipta masyarakat sekolah yang sehat dan bahagia.

SMP Labschool Kebayoran membuka volunteer menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah dari siswa kelas 7 dan terdapat 40 siswa yang bersuka rela mengajukan dirinya menjadi volunteer tersebut. Namun, di antara 40 siswa tersebut terdapat 10 siswa yang menjadi tim inti sekolah sehat, yaitu Kaira Alzena Putri Tangjaya (7A), Prama Raditya Hafiz (7B), Adlyn Nazurah Nugraha (7C), Raid Abdullah Iman (7D), Alilla Kiarra Adrashty (7E), Kaisar Tristan Abyasa Berlian (7F), Raihan Al Fath (7F), Shazmeena Arabelle Isa (7F), Nadine Kayyisa Rahman (7G), dan Noreen Dzikrina Nasywa Mochtar (7G).

Baca juga: SMA Yadika 1 Duri Kepa Siap Gelar Pentas Seni Bertajuk Eccitazione 2024: Bounce Into The Twisted Realism



Kepala Sekolah SMP Labschool Kebayoran, Yati Suwartini mengungkapkan siswa yang menjadi volunteer tim inti sekolah sehat merupakan penggerak proyek yang dijalankan, yaitu pengolahan sisa makanan (organik). Pengolahan sisa makanan ini digunakan sebagai sumber energi alternatif melalui alat komposer, yaitu mesin biodigester.

Jadi, siswa memasukkan sampah sisa makanan tersebut ke dalam mesin biodigester (mesin pengolah limbah). Lalu sampah tersebut diproses melalui proses alami fermentasi anaerob di dalam reaktor biodigester. Biodigester dapat mengkonfersikan sampah organik menjadi gas dan cairan dengan menunggu produksi selama 21 hari.

Gas metana yang dihasilkan dapat digunakan sebagai energi alternatif bahan bakar kompor, sedangkan cairan yang dihasilkan ramah lingkungan dapat digunakan sebagai pupuk tanaman dan makanan ikan. Hasil dari produksi mesin biodigester berupa gas akan digunakan pada kompor yang berada di green house untuk memasak dengan bekerja sama dengan kantin.

Baca juga: BRI Peduli Salurkan Bantuan CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor

Selain itu, cairan yang dihasilkan akan digunakan sebagai pupuk tanaman, dimana siswa dapat diberikan tugas keanekaragaman hayati dengan membawa tanaman berdasarkan taksonominya. Lalu sekolah juga akan menyediakan bibit ikan yang akan dipelihara di green house dengan diberikan makan dari cairan mesin biodigester oleh siswa secara rutin.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More