Dulu Terkendala Biaya, KIP Kuliah Wujudkan Mimpi Aby dan Tunjung Lolos IISMA
Kamis, 06 Juni 2024 - 10:15 WIB
Kegiatan organisasi itu yang mengantarkannya juga berhasil lolos seleksi Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) ke Kanada . Aby akan berangkat pada akhir Agustus ini selama enam bulan ke depan.
"Ternyata impian itu harus terus dipupuk, jangan dikubur walau banyak keterbatasan. Impian bisa kuliah dan juga ke luar negeri itu bukan sesuatu yang mustahil," tuturnya.
Di Kanada, pria kelahiran Sumedang, 2002 lalu itu akan belajar tentang perhotelan. Karena di Vokasi diwajibkan menempuh pendidikan yang linier agar memudahkan dalam proses pendidikannya.
Sama dengan Aby, Tunjung Tri Fadillah asal Magetan merasakan hal serupa. Tunjung pernah setahun istirahat tidak langsung kuliah karena kondisi keuangan.
Awalnya dia sudah diterima di Kesehatan Masyarakat Unair. Namun karena ayahnya Jumadi usahanya menurun saat pandemi hingga meninggal dunia, membuatnya mundur menjadi mahasiswa Unair. Dia setahun tidak berkuliah karena kondisi keuangan karena ibunya Titik Rahayu tidak bekerja.
Di tahun kedua dia mencoba ke Fakultas Vokasi yakni D3 Bahasa Inggris dan diterima dengan program KIP Kuliah. Dan dengan lancar kuliah ditempuh hingga dia juga diterima program IISMA ke Hanyang University Korea Selatan. "Sungguh luar biasa hidup ini. Biaya tidak jadi penghalang untuk bisa kuliah dan mewujudkan impian," tukasnya.
Dekan Vokasi Prof. Dr. Anwar Ma'aruf menegaskan tidak perlu khawatir bagi mahasiswa yang tidak memiliki biaya untuk menempuh pendidikan tinggi terutama di Vokasi Unair. Karena ada banyak sekali jalan untuk bisa berkuliah. Tidak hanya KIP Kuliah tapi ada banyak sekali beasiswa lainnya.
"Semua punya hak untuk kuliah jadi jangan khawatir. Ada banyak peluang yang bisa diraih di sini," tukasnya. Prof Anwar pun bersyukur saat ini semakin banyak mahasiswa Vokasi Unair yang berhasil menunjukkan prestasinya. Bahkan sudah ada yang bekerja walau belum lulus kuliah.
"Ternyata impian itu harus terus dipupuk, jangan dikubur walau banyak keterbatasan. Impian bisa kuliah dan juga ke luar negeri itu bukan sesuatu yang mustahil," tuturnya.
Di Kanada, pria kelahiran Sumedang, 2002 lalu itu akan belajar tentang perhotelan. Karena di Vokasi diwajibkan menempuh pendidikan yang linier agar memudahkan dalam proses pendidikannya.
Sama dengan Aby, Tunjung Tri Fadillah asal Magetan merasakan hal serupa. Tunjung pernah setahun istirahat tidak langsung kuliah karena kondisi keuangan.
Awalnya dia sudah diterima di Kesehatan Masyarakat Unair. Namun karena ayahnya Jumadi usahanya menurun saat pandemi hingga meninggal dunia, membuatnya mundur menjadi mahasiswa Unair. Dia setahun tidak berkuliah karena kondisi keuangan karena ibunya Titik Rahayu tidak bekerja.
Di tahun kedua dia mencoba ke Fakultas Vokasi yakni D3 Bahasa Inggris dan diterima dengan program KIP Kuliah. Dan dengan lancar kuliah ditempuh hingga dia juga diterima program IISMA ke Hanyang University Korea Selatan. "Sungguh luar biasa hidup ini. Biaya tidak jadi penghalang untuk bisa kuliah dan mewujudkan impian," tukasnya.
Dekan Vokasi Prof. Dr. Anwar Ma'aruf menegaskan tidak perlu khawatir bagi mahasiswa yang tidak memiliki biaya untuk menempuh pendidikan tinggi terutama di Vokasi Unair. Karena ada banyak sekali jalan untuk bisa berkuliah. Tidak hanya KIP Kuliah tapi ada banyak sekali beasiswa lainnya.
"Semua punya hak untuk kuliah jadi jangan khawatir. Ada banyak peluang yang bisa diraih di sini," tukasnya. Prof Anwar pun bersyukur saat ini semakin banyak mahasiswa Vokasi Unair yang berhasil menunjukkan prestasinya. Bahkan sudah ada yang bekerja walau belum lulus kuliah.
(wyn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda