Tulis Buku Thriving On Turbulance, Dirut PT Pos Indonesia Bocorkan Strategi Bisnis saat Krisis
Minggu, 09 Juni 2024 - 17:10 WIB
Kedua, kata dia, performansi bisnis. Pos Indonesia kalah bersaing dengan kompetitornya. Portfolio bisnis di bidang jasa kurir dan logistik boleh dikatakan “keok”.
Ia tidak dapat mengesankan konsumen, sehingga konsumen beralih ke brand lain. Ketidakpercayaan konsumen membuat market share Pos Indonesia tergerus turun.
Penyebab lain menurunnya performa bisnis juga selaras dengan hal ketiga yakni hancurnya disiplin operasional. Salah satu faktornya adalah indikator capaian pengiriman yang jauh dari kata memuaskan. “Dalam kondisi krisis seperti ini, kita tidak boleh bersikap biasa-biasa saja. Harus extraordinary,” katanya.
Bagi Faizal, strategi memimpin di tengah krisis adalah agilitas: kemampuan untuk bertindak lincah, cepat, dan tepat. Agilitas itu harus diamplifikasikan ke dalam lima aspek yakni; agile leadership, agile culture, agile digitalization, agile inno-collab, dan agile execution.
Misalnya dalam agile leadership, seorang pemimpin harus mampu mengkomunikasikan fakta terburuk yang sedang dihadapi perusahaan. Faizal beranggapan bahwa penyampaian sebuah brutal fact adalah langkah penting untuk membangun rasa kebersamaan dan pemahaman yang sama atas krisis. “Penyampaian brutal fact penting untuk menciptakan sense of crisis,” tegasnya.
Langkah pertama agile leadeship menurutnya adalah create sense of crisis. Kemudian setelah semua elemen perusahaan paham dengan kondisi yang dihadapi, aksi berikutnya adalah fokus untuk menaikkan performansi perusahaan: baik performansi finansial, bisnis, dan operasional. “Dalam suasana krisis kita tak punya kemewahan merancang visi. Semua upaya dan tenaga harus fokus ke performansi perusahaan,” kenang Faizal.
Formula kepemimpinan Faizal di tengah krisis terbukti sukses mengantarkan Pos Indonesia, tidak hanya selamat melewati krisis, tetapi mampu bersaing dengan kompetitor, bahkan memenangkan persaingan pasar.
Faizal punya rekam jejak baik. Pos Indonesia bukan satu-satunya perusahaan yang ia nahkodai. Sebelumnya ia juga sukses menangani perusahaan di berbagai industri.
Faizal adalah President Director TELIN Group dan BOD Chairman (2016-2019), BoC Telkom Sigma (2019-2020), Chief of Digital Business & Innovation Officer Telkom Indonesia (2019-2020).
Dalam keempatan ini Faizal juga membagikan pandangannya kepada alumni ITS agar dapat berkarier dengan baik. Ia menyebutnya dengan 3B, merupakan akronim dari Be yourself, Build your character, Broaden your network.
Ia tidak dapat mengesankan konsumen, sehingga konsumen beralih ke brand lain. Ketidakpercayaan konsumen membuat market share Pos Indonesia tergerus turun.
Penyebab lain menurunnya performa bisnis juga selaras dengan hal ketiga yakni hancurnya disiplin operasional. Salah satu faktornya adalah indikator capaian pengiriman yang jauh dari kata memuaskan. “Dalam kondisi krisis seperti ini, kita tidak boleh bersikap biasa-biasa saja. Harus extraordinary,” katanya.
Bagi Faizal, strategi memimpin di tengah krisis adalah agilitas: kemampuan untuk bertindak lincah, cepat, dan tepat. Agilitas itu harus diamplifikasikan ke dalam lima aspek yakni; agile leadership, agile culture, agile digitalization, agile inno-collab, dan agile execution.
Misalnya dalam agile leadership, seorang pemimpin harus mampu mengkomunikasikan fakta terburuk yang sedang dihadapi perusahaan. Faizal beranggapan bahwa penyampaian sebuah brutal fact adalah langkah penting untuk membangun rasa kebersamaan dan pemahaman yang sama atas krisis. “Penyampaian brutal fact penting untuk menciptakan sense of crisis,” tegasnya.
Langkah pertama agile leadeship menurutnya adalah create sense of crisis. Kemudian setelah semua elemen perusahaan paham dengan kondisi yang dihadapi, aksi berikutnya adalah fokus untuk menaikkan performansi perusahaan: baik performansi finansial, bisnis, dan operasional. “Dalam suasana krisis kita tak punya kemewahan merancang visi. Semua upaya dan tenaga harus fokus ke performansi perusahaan,” kenang Faizal.
Formula kepemimpinan Faizal di tengah krisis terbukti sukses mengantarkan Pos Indonesia, tidak hanya selamat melewati krisis, tetapi mampu bersaing dengan kompetitor, bahkan memenangkan persaingan pasar.
Faizal punya rekam jejak baik. Pos Indonesia bukan satu-satunya perusahaan yang ia nahkodai. Sebelumnya ia juga sukses menangani perusahaan di berbagai industri.
Faizal adalah President Director TELIN Group dan BOD Chairman (2016-2019), BoC Telkom Sigma (2019-2020), Chief of Digital Business & Innovation Officer Telkom Indonesia (2019-2020).
Dalam keempatan ini Faizal juga membagikan pandangannya kepada alumni ITS agar dapat berkarier dengan baik. Ia menyebutnya dengan 3B, merupakan akronim dari Be yourself, Build your character, Broaden your network.
tulis komentar anda