Kisah Emil, Anak Transmigran Bisa Masuk UGM Tanpa Tes dan Kuliah Gratis
Senin, 22 Juli 2024 - 09:31 WIB
YOGYAKARTA - Made Emilia Cahyati berhasil diterima di UGM tanpa mengikuti tes karena lulus jalur SNBP . Tidak hanya itu, ia pun kuliah di UGM tanpa harus bayar kuliah.
Emil, panggilan akrabnya, akan berkuliah di jurusan Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan UGM . Ia bisa kuliah gratis karena mendapat beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) pendidikan Unggul Bersubsidi sebesar 100 persen.
Baca juga: Kisah Ulfa, Alumnus SMK Anak Tukang Ukir Lulus S2 UGM dengan IPK 3,89
Emil adalah anak kedua dari seorang transmigran bernama I Kadek Somadana dan Ni Luh Ernawati yang hidup dengan menanam sawit di bekas rawa yang telah mengering di Desa Tommo 1, Mamuju, Sulawesi Barat.
Lahan sawit yang Kadek olah itu milik ayahnya. Selama hampir 15 tahun ini keluarga Kadek menggantungkan penghasilan dari hasil panen kebun sawit. Setiap dua minggu sekali, Kadek bisa panen sekitar 4-5 kuintal buah sawit. Untuk satu kilogram buah sawit dijual Rp2000 ke pengepul.
Baca juga: Cerita Wayan, Anak Penjual Telur Keliling dari Bali Diterima di UGM Tanpa Tes
“Rata-rata setiap bulan dapat sekitar Rp2 juta,” katanya, dikutip dari laman UGM, Senin (22/7/2024).
Emil sebenarnya juga tidak menyangka akan diterima kuliah di UGM. Sebab menurut cerita para gurunya, belum pernah satupun alumni SMA 1 Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, yang diterima kuliah di kampus UGM .
Baca juga: Kisah Love's, Anak Penjual Bumbu Pecel Lulus SNBP 2024 di UGM dan Kuliah Gratis
Emil, panggilan akrabnya, akan berkuliah di jurusan Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan UGM . Ia bisa kuliah gratis karena mendapat beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) pendidikan Unggul Bersubsidi sebesar 100 persen.
Baca juga: Kisah Ulfa, Alumnus SMK Anak Tukang Ukir Lulus S2 UGM dengan IPK 3,89
Emil adalah anak kedua dari seorang transmigran bernama I Kadek Somadana dan Ni Luh Ernawati yang hidup dengan menanam sawit di bekas rawa yang telah mengering di Desa Tommo 1, Mamuju, Sulawesi Barat.
Lahan sawit yang Kadek olah itu milik ayahnya. Selama hampir 15 tahun ini keluarga Kadek menggantungkan penghasilan dari hasil panen kebun sawit. Setiap dua minggu sekali, Kadek bisa panen sekitar 4-5 kuintal buah sawit. Untuk satu kilogram buah sawit dijual Rp2000 ke pengepul.
Baca juga: Cerita Wayan, Anak Penjual Telur Keliling dari Bali Diterima di UGM Tanpa Tes
“Rata-rata setiap bulan dapat sekitar Rp2 juta,” katanya, dikutip dari laman UGM, Senin (22/7/2024).
Emil sebenarnya juga tidak menyangka akan diterima kuliah di UGM. Sebab menurut cerita para gurunya, belum pernah satupun alumni SMA 1 Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, yang diterima kuliah di kampus UGM .
Baca juga: Kisah Love's, Anak Penjual Bumbu Pecel Lulus SNBP 2024 di UGM dan Kuliah Gratis
tulis komentar anda